Renungan Harian HKBP | 30 September 2024

Shalom saudara/i yang terkasih, sebelum kita mendengarkan renungan pada hari ini, marilah kita beri
waktu sejenak untuk saat teduh!

Doa Pembuka: Marilah kita berdoa! Kami sungguh
bersyukur ya Bapa, karena kasihMu selalu menyertai kami hingga saat ini. Pada
hari ini, sebelum kami melakukan segala kegiatan kami, kami hendak bersekutu
dengan Engkau dan mendengarkan firmanMu. FirmanMu
lah yang menjadi dasar bagi kami untuk berkata dan berbuat
dalam satu hari ini, maka dari itu biarlah Roh KudusMu yang memberi hikmat
kepada kami, agar kami mengerti akan Firman-Mu
dan kuat melakukan nya dalam kehidupan kami sehari hari. Terimalah doa kami ini, yang kami sampaikan hanya di dalam nama
Anak-Mu Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Firman Tuhan yang akan kita dengar pada hari ini, tertulis dalam Amsal 15
: 16
, Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada
banyak harta dengan disertai kecemasan

Judul :

“Takut akan Tuhan mendatangkan kedamaian dan
kebahagiaan”
 

Banyak orang mengukur kesuksesan dan kebahagiaan seseorang itu dari tingginya
jabatan atau kekayaan yang dimilikinya. Padahal kenyataannya jabatan dan
kekayaan itu justru sering tidak memberi ke
bahagiaan dan kedamaian bagi
seseorang.
Ada orang yang mempunyai harta yang banyak tapi selalu
cemas dengan keamanan hartanya, cemas hartanya diambil orang, cemas harta nya
terbakar maka dibawa kemanapun dia pergi, tetapi walaupun
hartanya dibawa
kemana mana
, dia juga cemas kalau hartanya nanti tertinggal di suatu tempat. Maka nya dikatakan dalam Matius  6:21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu
berada
. Tak pernah hatinya tenang kalau jauh dari hartanya.

Nats ini mengingatkan kita agar berhikmat menentukan sikap kita terhadap kekayaan
yang kita miliki. Kita diharapkan untuk lebih
fokus memperhatikan ketenangan hati kita daripada
banyaknya harta yang kita miliki. Lebih baik kita memiliki hati yang takut akan
Tuhan walaupun hanya memiliki sedikit harta, daripada memiliki banyak harta
tetapi disertai dengan kecemasan.

Saudara/i ketika kita membaca nats ini mungkin kita berfikir, “Maunya sih banyak harta
dengan takut akan Tuhan!”
. Kan lebih enak kedengarannya ya,
karena bagaimanapun banyak orang
masih berfikir, kaya lebih baik
daripada miskin
toh. Walaupun sebenarnya hidup miskin tidaklah buruk, bahkan kehidupan orang miskin bisa lebih
baik daripada orang kaya, bila orang miskin itu
hidup dalam takut akan Tuhan. Bapak/ibu,
m
enjadi kaya itu tidaklah salah, yang salah adalah
kalau membuat kekayaan itu melebihi segalanya, yang salah
adalah kalau
perhatian kita hanya berfokus kepada
pengejaran harta kekayaan bukan kepada
kehendak TUHAN. Oleh sebab itu, janganlah kita terlalu berambisi untuk menjadi
kaya, apalagi dalam mengumpulkan kekayaan dengan menggunakan cara-cara yang
tidak baik, seperti mengeksploitasi orang miskin, menerima suap,
atau KKN, mengkhianati orang lain, dan sikap jahat lainnya. Kalau kita kerja hanya berfokus untuk mengumpulkan harta
kekayaan maka tanpa kita sadari hal itu sedikit
demi sedikit akan
mengikis kedamaian dan kebahagiaan dalam hidup kita. Karena pengumpulan harta
kekayaan itu pasti mendatangkan kecemasan atau kekwatiran yang perlahan-lahan
membuat kita
sedih dan sakit, apalagi kalau kita tidak mencapai hasil yang kita inginkan. Jadi ini bukan hanya tentang apa yang kita miliki
tetapi tentang perasaan kita tentang apa yang kita miliki.
Kita mulai cemas di saat hasil pekerjaan kita tidak memenuhi standar
keberhasilan hidup di dunia ini. Kita takut
miskin, takut direndahkan, dan kita takut
ditolak oleh dunia ini.
Ketakutan itu tanpa sadar membuat kita kehilangan kedamaian dan kebahagiaan.

Uang dan barang penting untuk hidup saat ini, tapi
bukan uang dan barang yang membuat kita berharga dan bahagia.
Bagi orang percaya, ada beban tersendiri dalam hal
menjadi kaya, ada rasa takut dalam menyimpannya, ada banyak godaan dalam
menggunakannya, rasa bersalah dalam salah menggunakannya, kesedihan dalam
kehilangan, dan suatu beban tanggungjawab yang pada akhirnya harus diberikan di
atasnya.(Matthew Henry)

Sekaya kayanya orang tetap
rumah terakhirnya adalah tanah ukuran 2 x 3 itu, sehebat hebatnya orang, tetap
mobil terakhirnya ambulance. Tidak ada yang abadi dibawah matahari. Semua orang
akan mati.
Sebanyak apa pun harta yang kita miliki, tidak akan
berarti jika hidup kita berujung pada maut
bukan? Tetapi takut akan Allah adalah kunci utama untuk menjadi bijak dalam hal harta
kekayaan.
Dalam Amsal 14:26 dikatakan “Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada
perlindungan bagi anak-anak-Nya.

Mari kita lihat orang yang banyak hartanya, tetapi tidak hidup dalam takut akan Tuhan,
pasti kehidupannya selalu diliputi kecemasan.
Jadi yang perlu kita perhatikan, apakah di dalam memenuhi kebutuhan dan meraih keberhasilan hidup itu sudah didasarkan
pada hati yang takut akan Tuhan? Hal utama yang harus dikejar oleh manusia bukanlah
kekayaan, tetapi hidup yang takut akan Tuhan. Jangan kita buat hidup kita ini
hanya mengejar kekayaan, tetapi kejarlah hidup yang takut akan Tuhan. Orang
yang mengejar kekayaan mudah jatuh ke dalam pencobaan, jebakan, serta berbagai
nafsu yang bodoh dan membahayakan (
bnd. 1 Timotius 6:9).

Nats ini juga mau mengatakan bahwa tidaklah berarti bahwa harta kekayaan tidak diperlukan. Kita semua
membutuhkan itu.
Tapi yang paling ditekankan adalah
supaya kita hidup dengan takut akan Tuhan
, bukan hanya hidup dalam
kekayaan saja.
William MacDonald menulis,
“Orang percaya yang miskin lebih baik daripada orang kaya yang khawatir.
Kehidupan beriman adalah kehidupan yang bebas dari kekhawatiran.”
Dasar kehidupan kita adalah Takut akan Tuhan.
Dengan takut akan Tuhan berarti kita menghormati dan taat kepadaNya.
Kedamaian dan kebahagiaan hidup tidak dapat dibeli dengan harta kekayaan, berapa pun jumlahnya. Karena
kedamaian dan kebahagiaan hanya terletak pada hati yang takut akan Tuhan.
Amin.

Doa Penutup: Mari kita berdoa! Ya Allah Bapa, terimakasih karena Engkau selalu
mengasihi kami. Saat ini Firman-Mu mengingatkan kami, agar kami dapat hidup
dengan takut akan Engkau, karena dengan takut akan Engkau maka kami
mendapat kedamaian dan kebahagiaan. Biarlah kami selalu hidup bersama dengan
Roh Kudus-Mu,
sehinga kami dapat menerangi sekitar kami dengan
perkataan dan perbuatan kami. Jaga dan kuatkanlah kami ya Bapa, untuk tetap
bertahan hidup di dalam kehendak-Mu, walaupun harus menghadapi berbagai macam
tantangan, kesedihan dan pergumulan, karena kami tahu bahwa Engkau selalu ada untuk kami. Dengarlah doa kami ini yang kami sampaikan hanya melalui AnakMu Tuhan Yesus Kristus, Juruselamat kami yang hidup.
Amin.

Kasih setia dari Tuhan Yesus Kristus, Anugrah dari
Allah Bapa, dan Persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian. Amin

Scroll to Top