Doa Pembuka: Bapa kami yang di Surga, Bapa yang Maha Kasih di dalam Tuhan Yesus Kristus, kami datang ke hadirat-Mu dengan hati yang penuh syukur. Kami percaya bahwa setiap nafas yang kami hirup adalah anugerah dari-Mu. Saat ini, ketika kami merenungkan firman-Mu, biarlah Roh Kudus bekerja di dalam hati kami, sehingga kami mengerti, merasakan, dan mengalami kebenaran-Mu. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
Renungan
Yosua 3 : 5
“Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: “Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu.”
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan. Mari kita lihat keadaan hidup kita sekarang. Banyak orang sudah bekerja keras dari pagi sampai malam, tapi tetap saja ada yang merasa hidupnya sulit. Ada yang sudah berusaha supaya hidup dalam kejujuran, tapi justru disisihkan. Ada keluarga yang rajin berdoa, tapi tetap menghadapi sakit, masalah ekonomi, atau pertengkaran di dalam rumahtangga. Tidak sedikit yang akhirnya bertanya: “Mengapa hidupku begini? Apakah Tuhan masih peduli?”
Firman Tuhan hari ini memberi jawaban. Yosua berkata kepada bangsa Israel: “Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu.” Saat itu Israel sedang berdiri di tepi sungai Yordan. Sungai itu besar dan deras, tidak mungkin diseberangi dengan kekuatan sendiri. Tetapi Tuhan berjanji akan membuka jalan. Namun sebelum itu terjadi, bangsa Israel diminta: “kuduskanlah dirimu.”
Apa artinya “kuduskanlah dirimu”? Artinya: siapkan hati, tinggalkan cara hidup yang tidak benar, kembali kepada Tuhan, dan percaya sepenuhnya kepada-Nya. Tuhan mau mereka sadar bahwa mujizat bukan datang dari kekuatan manusia, tetapi dari Allah yang hidup.
Saudara-saudara, bukankah kita juga sering berada di tepi “sungai Yordan” kita masing-masing? Masalah rumah tangga, anak-anak yang susah diatur, utang yang menekan, sakit yang tidak sembuh-sembuh. Kita ingin Tuhan membuka jalan, tapi kadang kita lebih dulu mencari jalan pintas, mengandalkan orang lain, bahkan mengikuti cara dunia. Firman ini mengingatkan kita: Tuhan siap menolong, tapi Ia mau kita terlebih dahulu menguduskan diri, membersihkan hati, hidup jujur, saling mengampuni, dan menyerahkan semua ke tangan-Nya.
Percayalah, Tuhan yang menolong Israel menyeberangi Yordan adalah Tuhan yang sama yang menolong kita hari ini. Ia masih sanggup melakukan hal-hal besar: memulihkan keluarga, memberi jalan rezeki, menyembuhkan hati yang hancur. Tetapi syaratnya jelas: siapkan hati, hiduplah kudus. Mari kita belajar berhenti sejenak dari kesibukan, datang dengan hati yang rendah, dan berkata: “Tuhan, sucikanlah aku. Pakailah hidupku.” Dan pada waktunya, kita pun akan melihat pertolongan-Nya nyata dalam hidup kita. Amin.
Doa Penutup: Bapa di Surga, Allah yang penuh kasih, kami bersyukur atas firman-Mu yang mengingatkan kami bahwa penderitaan dan luka tidak sia-sia. Engkau sanggup mengubah air mata menjadi pujian, dan luka menjadi lagu kemenangan. Tolonglah kami, ya Tuhan, supaya di tengah sakit, hinaan, dan pergumulan hidup, kami tetap berpegang pada Kristus yang sudah menang atas dunia. Jadikan hidup kami kesaksian yang memuliakan namaMu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
C.Pdt. Johannes Sibarani, S.Th- LPP III di Biro Ibadah Musik HKBP