Renungan Harian HKBP | 4 Februari 2024

Selamat hari Minggu Bapak, Ibu, Saudara-saudariku yang terkasih
dalam Kristus Yesus, para pendengar renungan Marturia HKBP, sebelum kita
mendengarkan firman Tuhan pada Minggu Sexagesima 4 Februari 2024 ini, marilah
kita saat teduh sejenak dan berdoa. Kita berdoa!

Doa
Pembuka:
Damai Sejahtera Allah yang melampaui segala akal kiranya
memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Amin.

Firman Tuhan pada hari ini
tertulis dalam Yesaya 40:21-31, demikian
bunyinya:
21 Tidakkah kamu tahu? Tidakkah kamu dengar Tidakkah
diberitahukan  kepadamu dari mulanya? Tidakkah kamu
mengerti dari sejak dasar bumi diletakkan?
22 Dia yang bertakhta   di
atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan
langit   seperti kain dan memasangnya seperti kemah 
kediaman!  
23Dia yang membuat pembesar-pembesar menjadi
tidak ada dan yang menjadikan hakim-hakim dunia sia-sia saja! 
24Baru saja mereka ditanam, baru saja mereka
ditaburkan, baru saja cangkok mereka berakar di dalam tanah,
sudah juga Ia meniup  kepada mereka, sehingga mereka
kering  dan diterbangkan oleh badai seperti jerami.  
25Dengan siapa hendak kamu samakan Aku,  seakan-akan
Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus.  
26Arahkanlah matamu ke langit   dan
lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan
menyuruh segenap tentara   mereka keluar, sambil
memanggil nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tak hadir,  oleh
sebab Ia maha kuasa dan maha kuat.  
27Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan
berkata begini, hai Israel: “Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku
tidak diperhatikan Allahku?  ” 
28Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar?  TUHAN
ialah Allah kekal  yang menciptakan  bumi   dari
ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu,  tidak
terduga  pengertian-Nya. 
29Dia memberi kekuatan kepada yang
lelah  dan menambah semangat kepada yang tiada
berdaya. 
30Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan
teruna-teruna  jatuh   tersandung, 
31tetapi orang-orang yang menanti-nantikan  TUHAN
mendapat kekuatan   baru : mereka
seumpama rajawali   yang naik terbang dengan kekuatan
sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu,  mereka
berjalan dan tidak menjadi lelah.
Demikian Firman Tuhan.


Bapak Ibu yang
terkasih dalam Yesus Kristus, Yesaya 40 adalah janji Tuhan kepada bangsa Israel
bahwa pembebasan akan segera tiba, Allah telah menatap keterpurukan dan
keputusasaan mereka, selama di pembuangan Babel. Kenyataannya adalah bahwa
hukuman pembuangan dari Allah bukan untuk memusnahkan umatNya melainkan untuk
menyadarkan umatNya akan dosa mereka. Hanya saja bangsa Israel harus belajar
datang kepada Allah dan meninggalkan semua kesalahan mereka selama ini yakni
menyembah Baal yang tidak ada apa apanya. Mereka meninggalkan Tuhan dan
berpaling kepada ciptaan-ciptaan yang tidak ada apa-apanya. Bintang yang kerap
dihormati sebagai ilah orang Babel, juga tunduk kepada Allah.

Bahwa hanya
didalam Allahlah pengharapan itu masih ada. Karena Allah adalah yang kekal dan
setia. Kekekalannya terlihat dari kuasa penciptaannya. Dia yang menciptakan
langit dan bumi, kita hanya seperti belalang saja dihadapannya karena begitu
kecilnya. Bumi ini layaknya jerami kering dihadapanNya yang dengan kekuatannya
dalam sekejap saja bisa Ia bangun dan dalam sekejap pula bisa Ia runtuhkan. Demikian
juga halnya kerajaan Babel, Allah mampu mengangkat Raja Koresy tetapi juga bisa
menjatuhkannya, Allah bisa menggerakkan hati Raja Koresy untuk membebaskan
mereka. Allah akan mengupayakan segala cara untuk membebaskan mereka.

Kekekalannya juga
terlihat dari Allah tidak kenal lelah dan lesu, sebab Ia sendiri adalah sumber
kekuatan dan semangat. Tuhan hadir dalam setiap persoalan kita dalam bentuk
kekuatan. seperti kekuatan burung Rajawali yang terbang ribuan kilo meter
menyebrani lautan melawan tua dan angin. Walaupun badannya semakin lemah tetapi
kekuatannya justru semakin bertambah. Tetapi itu tidak muncul begitu saja
melainkan melalui proses yang sakit, ia harus mematahkan patuknya yang lama ke
batu agar muncul patuk yang baru. Di Amerika bahkan ada jenis bintang yang
lebih kecil seperti kupu-kupu yang berani terbang menghadapi lautan barat tanpa
takut bahaya, kupu-kupu kecil ini tentu telah menjadi teguran bagi kita yang
gampang putus asa. Hendaknyalah kita jg demikian. Pergumulan akan membuat orang
yang menantikan Tuhan menjadi lebih kuat semakin hari.

Mungkin kita
semua mengenal Nick Vujicic yang terlahir catat sejak kecil dengan kedua kaki
yang tidak lengkap namun kini telah menjadi seorang penceramah dan motivator.
Ia mampu bangkit dan menjadi sedemikian karena ia memiliki pengharapan dalam
hidupnya, ia mengatakan bahwa pengharapan itu seperti batu loncatan bagi semua
langkah yang kita ambil dalam hidup. Harapan pada akhirnya menciptakan momentum
peluang diluar pikiran kita. Sehingga Allah telah turut bersama kita untuk
menyelesaikan persoalan kita, kita menjadi kuat untuk menanggung beban masalah
dan kuat untuk melawan. Sehingga persoalan tidak akan membuat orang yang
menantikan Tuhan menjadi tenggelam. Sebab Allah mau membantu orang yang
berusaha. Allah tidak pernah menyerah dalam hidup kita tetapi kita lah yang
menyerah menantikan Allah.

Ada sebuah buku
berjudul Adrift yang menceritakan seseorang yang membuat sebuah kapal yang akan
membawanya menyebrangi samudera Atlantik. Namun ia diserang cuaca yang buruk
dan kapalnya pun tenggelam. Ia terkatung-katung diatas rakit selama 80 hari,
hari-hari yang paling kelam adalah dimana ia tidak dapat melihat kemungkinan
untuk diselamatkan. Namun yang membuat orang itu tetap hidup adalah harapan.
Seseorang berkata: kita dapat hidup empat puluh hari, tanpa makanan, delapan
hari tanpa air, empat menit tanpa udara, tetapi hanya beberapa detik saja tanpa
harapan. Pengharapan dari Allah seperti sinar fajar di pagi hari semakin lama
semakin kelihatan cahayanya memberikan kepastian bukan keraguan. Selamat
menaruh harapan pada Tuhan dan menantikannya. Amin.

Doa
Penutup:
Bapa di dalam sorga, terima kasih untuk firman-Mu yang sudah kami
dengarkan, untuk itu Tuhan ingatkan kami untuk selalu berpengharapan dan
menantikanmu. Tuhan tidak lupa kami berdoa untuk seluruh jemaat Kristen dan
jemaat HKBP dimanapun baik dalam keadaan suka maupun duka, Tuhanlah yang
memberkati apa yang mereka kerjakan, rencanakan dan memberikan damai sejahtera
ditengah-tengah mereka. Juga seluruh hambaMu yang terus menyampaikan FirmanMu, pendeta,
guru huria, diakones, bibelvrow, evangelis, majelis jemaat berikanlah kesehatan
agar dapat terus menyampaikan firmanMu kepada jemaatMu. Didalam nama Tuhan
Yesus Kristus kami sudah berdoa.

Tuhan memberkati engkau
dan melindungi Engkau, Tuhan menyinari engkau dengan wajahnya dan memberi
engkau kasih karunia, Tuhan menghadapkan wajahnya kepada engkau dan memberikan
engkau damai sejahtera. Amin.

Pdt. Mikha Uli Simanungkalit S.Si Teol – Staf Biro Urusan Dana Pensiun HKBP

Scroll to Top