Renungan Harian HKBP | 6 Agustus 2025

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, kita kembali akan mendengarkan Firman Tuhan, melalui Renungan Harian Marturia HKBP hari ini, Rabu 06 Agustus 2025, untuk pedoman hidup kita. Mari kita siapkan hati dan pikiran kita dalam saat teduh sejenak.

Doa Pembuka: Kami tak henti-henti menyerukan syukur, pujian, hormat dan terima kasih kepada-Mu ya Allah kami yang Mahakuasa serta Mahakasih. Penyertaan-Mu selalu menopang kami menjalani hari-hari hidup kami yang penuh liku dan tantangan. Jika tanpa kasih-Mu, kami tidak akan dapat melangkah sejauh ini, tetapi karena tangan-Mu selalu menuntun dan menjaga kami, kami dapat melewatinya dengan yakin dan kuat. Kami selalu memerlukan pertolongan-Mu dalam setiap waktu ketika suka maupun duka, agar kami dapat bersukacita serta berada tetap di jalan-Mu. Berfirmanlah Engkau ya Tuhan, kami telah siap mendengar-Mu, di dalam Nama Anak-Mu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.

Renungan kita hari ini tertulis dalam

1 Yohanes 4 : 9

Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Kasih merupakan istilah yang kerap kita temukan dalam kehidupan umat manusia secara umum di seluruh belahan bumi. Kasih sudah sejak lama menjadi budaya dalam merajut sebuah hubungan yang baik antar manusia, atau dengan kata lain, kasih merupakan suatu turunan sifat yang sejak awal telah diwariskan Allah sejak manusia dicipta, dan dengan kasih itulah manusia dapat hidup saling berdampingan dalam damai.
Sebagai orang percaya, kita mengenal bahwa Allah adalah kasih. Dan, karena Allah adalah kasih, setiap orang percaya pasti menerima damai sejahtera. Kasih Allah setiap hari bahkan setiap waktu dapat kita rasakan dari karya tangan-Nya yang selalu menuntun kita, sekalipun terkadang cobaan ingin melemahkan iman kita. Dan karena itu pula, setiap orang yang percaya kepada Allah, pasti akan menunjukkan rasa kasihnya terhadap sekitar dan sesamanya, bukan malah membenci, memusuhi, menyakiti, menindas ataupun melecehkan, karena hal-hal demikian tidak berasal dari Allah.
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Kasih Allah yang paling besar terhadap kita adalah penebusan-Nya, yaitu Yesus Kristus turun ke dalam dunia. Allah mengaruniakan kasih-Nya, yaitu Anak-Nya yang tunggal bagi keselamatan kita. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3 : 16). Sebagai orang yang telah ditebus melalui kematian dan kebangkitan Yesus, kasih bekerja dalam diri kita. Dan sampai sekarang, dimana Yesus telah naik kembali kepada Bapa-Nya di surga, kita dikaruniai dengan Roh-Nya. Curahan Roh itu diberikan kepada setiap orang percaya agar mampu melakukan missi Allah di tengah dunia, yang didiami oleh roh-roh jahat yaitu roh antikristus. Roh yang ada pada kita lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia dan kita harus mengalahkannya. Sebagai orang beriman, kita harus mampu menguji, mana Roh yang dari Allah, mana roh yang dari dunia. Setiap Roh yang mengaku bahwa Yesus Kristus telah detang sebagai manusia, itulah yang berasal dari Allah.
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Roh Allah, akan menggerakkan kita untuk melakukakan kehendak-Nya yaitu hidup di dalam kasih. Bukan sekadar narasi tetapi aksi. Bagaimana wujud kasih dalam hidup orang percaya? Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. (1 Korintus 13 : 4 – 7). Barang siapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Amin.

Doa Penutup: Terima kasih atas Firman-Mu ya Allah, yang telah mengingatkan kami untuk senantiasa hidup dalam kasih yang dari pada Engkau. Sebagaimana Engkau telah menyatakan kasih-Mu yang begitu besar bagi kami, hendaknyalah kami dapat mengasihi sesama kami dengan sepenuh hidup kami. Ajarilah kami senantiasa untuk menyatakannya dalam hari-hari kami di dunia ini sekalipun godaan dunia selalu mendesak. Kuatkan kami mengalahkan roh-roh dunia yang ingin membawa kami jauh dari pada Engkau, agar kami layak menjadi anak-anak-Mu. Ampuni dosa-dosa kami ya Allah di dalam pengasihan-Mu melalui Anak-Mu Tuhan Yesus Kristus Juruselamat kami. Amin.

Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan kasih Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus kiranya menyertai kita sekalian. Amin.

 

St. Menerwatsen Panggabean-Pegawai Biro Ibadah Musik HKBP

Scroll to Top