Syalom selamat pagi Bapa/ ibu, Saudara/
i. Dimanapun berada saat ini sebelum memulai aktivitas hari ini kita
terlebidahulu mendengarkan firman Tuhan, kita bersaat teduh sejenak.
Doa Pembuka: Kita berdoa! Kami sungguh bersyukur
Tuhan atas kebaikanMu yang telah memberikan firmanMu untuk kami dengarkan
hingga menjadi dasar keberimanan kami serta bertumbuh di dalam hati kami
melalui hamba-hamba Tuhan, sehingga kami boleh percaya dan memegang teguh
ajaran firman Tuhan yang menjadi dasar iman kami untuk menjalani kehidupan kami
sebagai orang percaya. Saat ini juga kami ingin mengawali aktivitas kami dengan
mendengarkan firmanMu kuasai hati dan pikiran kami Tuhan supaya kami dapat
menerima dan memahami firmanMu, di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.
Firman Tuhan untuk kita hari ini
tertulis dari : Lukas 6:49 Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi
tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah
tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah
kerusakannya.”
Seringkali dalam kehidupan kita
sehari-hari kita diperhadapkan dengan pertanyaan ini Ketika kita melakukan
sesuatu: Apa alasan, motivasi, atau
latar belakang kita melakukan suatu hal? Yesus bertanya pada banyak orang
(termasuk kita) dengan pertanyaan ‘mengapa kita berseru Tuhan, Tuhan?’ Dari
bagian pertama pada ayat ini, kita sudah bisa mengambil pelajaran dan melihat
diri kita sendiri. Apakah yang mendasari kita ‘berseru’ dan mengikut Tuhan
Yesus? Sudahkah benar motivasi kita? Atau kita hanya ikut-ikut orang tua kita?
Kita harus memiliki dasar yang kuat untuk mengikut Kristus, memiliki prinsip
yang benar, sehingga upaya kita mengikut Dia tidak menjadi sia-sia seperti yang
diceritakan di dalam nats renungan ini.
Tetapi seorang yang datang pada Yesus,
mendengar perkataannya, dan melakukannya. Yesus mengumpamakan orang ini sebagai
orang yang mendirikan rumah dan ia meletakkan dasar rumahnya pada batu yang ada
di dalam tanah. rumah yang dibangun orang ini kokoh dan tidak tergoyahkan walau
air bah dan banjir melanda. Orang tipe perumpamaan Yesus ini memiliki keinginan
membangun pondasi iman. Langkah pertama yang harus dilakukan untuk mengikut Kristus
adalah keinginan mencari Kristus itu sendiri, dan ia mengambil komitmen untuk
mengikut Kristus, Berarti kita harus mengambil komitmen dulu untuk mengikut
Dia. Orang ini juga menggali dalam-dalam untuk meletakkan dasar iman.
Kita pun sebagai orang percaya tidak
bisa hanya sekedar percaya tetapi kita harus berusaha melakukan yang terbaik
untuk meletakkan dasar iman kita dalam hati kita. Arti “dalam-dalam” berarti
kita harus menempatkan iman percaya kita di dasar hati kita. Berarti iman kita
tidak boleh kita dasarkan hanya pada perasaan, pada kenikmatan emosi yang
dangkal, tetapi dalam, iman yang ada dalam hati kita melalui kepercayaan penuh.
‘menggali’ juga, berarti ketika kita sudah mendengar kebenaran dari Kristus,
kita ‘bekerja’ atau mengusahakan untuk melakukan kebenaran itu, tidak hanya
‘sekedar tahu’ tetapi menghidupi serta melakukannya dalam kehidupan sehingga
iman kita semakin bertumbuh dan semakin kokoh serta kuat untuk dapat tetap
bertahan dalam segala situasi dan kondisi. Amin
Doa Penutup: Kita berdoa! Terima kasih Tuhan
untuk firmanMu hari ini, yang boleh kami dengarkan, menjadi dasar dan acuan kami
orang percaya untuk melakukan yang baik dan berkenan di hadapanMu. Agar kami
tidak menjadi orang percaya yang hanya sekedar percaya, tetapi tidak mau
belajar dan menggali firman Tuhan untuk memperkuat dasar iman kami. Tuhan
mampukan kami untuk untuk tetap setia dan tidak jemu dan bosan mendengarkan
Firman tetapi kami semakin rajin lagi untuk terus mendalami dan melakukan
firmanMu dalam kehidupan kami. Amin.
Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan kasih
setia Allah Bapa dan persekutuan Roh Kudus yang menyertai kita sekalian. Amin.
Bvr. Pawani Panjaitan- Fungsional di Biro Sending HKBP