Doa Pembuka: Allah Bapa Kami yang berada di kerajaan
Surga, kami sungguh berterima kasih kepada-Mu karena begitu besar kasih-Mu yang
dapat kami rasakan di dalam kehidupan kami saat ini. Ya Allah, sebentar lagi
kami akan mendengar Firman-Mu, berkatilah hati dan pikiran kami, agar kami bisa
mengerti Firman-Mu serta melakukannya di dalam kehidupan kami. Terima kasih
Tuhan, di dalam nama Anak-Mu Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa dan mengucap
syukur.Amin.
Nas Renungan: Yehezkiel 39:7 ”Dan
Aku akan menyatakan nama-Ku yang kudus di tengah-tengah umat-Ku dan Aku tidak
lagi membiarkan nama-Ku yang kudus dinajiskan, sehingga bangsa-bangsa akan
mengetahui bahwa Akulah TUHAN, Yang Mahakudus di Israel.”
Tuhan Allah adalah Allah Yang Kudus
Saudara-saudari di dalam Tuhan Yesus
Kristus, di tengah dunia yang begitu modern ini, gampang, dan mudah di akses,
kita merasa sebagai manusia tidak membutuhkan Dia. Dalam genggaman, kita bisa
mengakses segalanya yang ada di muka bumi ini dengan tangan kita. Otoritas kita
sebagai manusia itu sangat mutlak karena kita diberikan akal-sehat yang kita
sendiri diberikan kebebasan untuk memilih. Hal inilah yang membuat kita tidak
merasakan yang lain yang bukan manusia itu sendiri. Tidak ada otoritas yang
lebih besar dari manusia selain manusia itu sendiri. Karena manusia sekarang
sudah terlena dengan kecanggian teknologi yang merasa diri mereka tidak
membutuhkan suatu entitas yang lebih besar dari manusia. Sudah ribuan tahun
lamanya manusia berjalan dibawah kakinya sendiri, maka banyak sekali malapetaka
yang muncul di dalam dunia kita saat ini, seperti peperangan yang didasarkan
oleh kebencian, kemudian kerusakan lingkungan yang saat ini menjadi persoalan
bersama yang dibuat oleh manusia itu sendiri, dan masih banyak lagi.
Saudara-saudari
yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus, mengingatkan kita bahwa kita tidak
boleh melupakan Allah sebagai entitas yang lebih besar dari kita manusia. Surat
Yehezkiel ini ditulis ketika bangsa Israel di masa Pembuangan. Banyak sekali
kejahatan-kejahatan yang diterima oleh umat Allah ketika di masa pembuangan.
Mereka yang tidak mempercayai Allah melakukan tindakan-tindakan yang melukai
hati Allah. Mereka bahkan menajiskan segala hal yang berkaitan dengan Allah.
Dalam bahasa Ibrani, kata ’najis’ merujuk kepada hal yang melukai hati Allah
yang merendahkan Allah itu sendiri. Hal ini dapat terjadi karena manusia itu
sendiri yang melakukan penindasan yang begitu hebat kepada umat pilihan Allah.
Mereka hanya mempercayai ilah-ilah lain, sehingga penindasan itu selalu
dilakukan kepada umat pilihan Allah. Maka dari itu, Nabi Yehezkiel mengingatkan
kepada mereka bahwa Allah Israel adalah Allah yang Sangat Mulia dan tidak
tercemar. Allah yang memberikan kehidupan bagi umat manusia dan Allah yang
Kudus! Kudus disini ialah penakanan bahwa Allah Israel adalah Allah yang
menekankan KekudusanNya dan tidak boleh dicemari oleh siapa pun. Kekudusan
Allah adalah hal yang mutlak dan sebagai entitas Pencipta Ia pun tetap tidak
bercela.
Akan
tetapi, Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus, kita bisa
merasakan bahwa manusia pada saat ini tidak memperdulikan Allah lagi sebagai
pemelihara hidup kita. Seperti yang dijelaskan, kita menjadi egois dan
menganggap diri kita sebagai sumber kehidupan kita, akan tetapi melalui firman
ini kita diingatkan bahwa Allah lah Sang Pemelihara Hidup kita yang Kudus itu.
Banyak sekali manusia serakah, menghancurkan temannya dengan berbagai hal, dan
tidak puas di dalam kehidupannya. Hal inilah yang tidak disukai oleh Allah.
Allah sangat membenci orang-orang yang mau menajiskan dirinya atau menganggap
dirinya tidak penting lagi. Akan tetapi, Allah mau menekankan bahwa Dia lah
Awal dari SegalaNya, maka kita sebagai ciptaanNya harus menunjukkan relasi yang
baik dengannya. Kita tidak boleh hidup lagi dengan dosa, karena Allah sangat
menenkankan kekudusan itu sendiri. Dan kita tidak boleh melupakan Dia, jangan
menganggap diri kita lebih hebat karena kuat dan gagah kita dalam kehidupan
ini. Melainkan dengan penuh kerendahan hati, kita memunculkan sesuatu hal yang
baik yaitu, hidup kudus dan memancarkan Kasih Allah ditengah-tengah dunia saat
ini. Marilah menjadi saksi-saksi Kristus yang memancarkan perilaku yang baik
dan kudus, sehingga nama Allah dapat dipermuliakan di dalam kehidupan kita.
Doa Penutup: Ya Allah Bapa yang bertahta di dalam
kerajaan Surga, terima kasih Tuhan atas firman Mu yang Engkau berikan kepada
kami, kiranya kami dikuatkan menjadi seorang yang mau membantu orang lain di
dalam kehidupan kami sehari-hari, dan kami dikuatkan untuk menjalaninya di
dalam kehidupan kami. Kami sadar Tuhan bahwa Engkau pun sebagai gembala sangat
menyayangi domba-dombanya yaitu kami. Kiranya Engkau selalu memberikan damai
sejahtera kepada kami dalam kehidupan kami sehari-hari. Terima kasih Tuhan, di
dalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus. Amin.
C.Pdt. Philip Timoteus Nainggolan, S.Si (Teol)- Melayani di Kantor Departemen Marturia HKBP