Horas
dan selamat pagi bagi bapak, ibu, dan saudara/I ku. Saya berdoa semoga kita
semua dalam keadaan baik di hari ini. Mari, sebelum kita beraktivitas dan
menjalani hari ini, kita terlebih dahulu mendengarkan renungan hari ini dan
berdoa.
Doa
Pembuka:
Kita berdoa! Terima kasih Tuhan karena kasihMu kami dapat bangun di pagi hari
setelah Engkau lebih dahulu menjaga kami melewati malam yang panjang. Sebentar
lagi kami akan menjalani hari ini, kiranya firmanMu yang akan kami dengarkan
ini menjadi kekuatan dan terang bagi kami agar kami dapat menjalani hari ini
dengan sebaik-baiknya. Terimalah doa kami ini di dalam nama Yesus Kristus kami
berdoa. Amin.
Bapak,
ibu serta saudara/i yang terkasih, firman Tuhan yang menjadi ayat renungan bagi
kita di hari ini sesuai dengan Almanak HKBP, tertulis pada Roma 8:31.
Saya akan bacakan bagi kita, mari kita ikuti di dalam hati kita masing-masing.
Beginilah firman Tuhan.
Sebab
itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak
kita, siapakah yang akan melawan kita?
Bapak,
ibu serta saudara/i-ku kalau boleh kita flashback kembali kepada masa
anak-anak tentu adalah hal yang menyenangkan bila dalam melakukan sesuatu
apalagi sesuatu yang sulit kita boleh ditemani/didampingi oleh orangtua kita
atau oleh kakak/saudara kita yang lebih tua. Mengapa? Karena di saat-saat
seperti itulah kita merasa bahwa kita memiliki sosok yang mampu untuk
melindungi kita, menjaga kita, dan mengamankan kita. Apalagi hal ini menjadi
wajar jika kita mengingat sebagai seorang anak-anak kita sering sekali merasa
lemah, sehingga kita memerlukan kehadiran mereka sebagai sosok yang dapat
menyelamatkan kita. Tentu tentang hal ini kita boleh sepakat dan tidak memiliki
perbedaan. Namun akan lain cerita jika dalam menghadapi hal-hal yang sulit
ketika masih anak-anak dan tidak didampingi oleh mereka yang kita anggap mampu,
mungkin kita akan cenderung menangis, karena kita merasa tidak mampu/sanggup
melakukan itu
Jemaat
yang terkasih mengapa saya perlu mengawali renungan ini dengan mengajak flashback/kembali
pada saat-saat seperti itu? Karena Roma 8:31 merupakan sebuah janji dan
pernyataan jaminan keamanan dari Allah bagi setiap umatNya. Tentu ini adalah
hal yang penting bagi kita dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari. Banyak
orang rela untuk mengeluarkan uangnya supaya menyewa jasa pengamanan supaya ia
merasa aman. Tidak sedikit juga orang membangun rumahnya seperti benteng tidak
lain agar mendapatkan rasa aman, sehingga rasa aman adalah sesuatu hal yang
sangat penting bagi kita untuk hidup di tengah ketidakpastian zaman ini. Tetapi
apa yang bisa memberikan rasa aman bagi setiap orang percaya? Apakah jasa
pengamanan? Tentu bukan. Apakah dengan hadirnya benteng yang tinggi? Tentu juga
bukan. Apakah dengan adanya uang yang banyak sehingga kita dapat merasa aman?
(seperti istilah yang marak belakangan ini: financial freedom)? Saya
pikir juga bukan. Lantas apa? Jawabannya adalah Allah ada di pihak kita
(Allah ada bagi kita). Ini adalah jaminan keamanan yang lebih dapat
mengamankan kita dalam hidup kita sehari-hari daripada hal-hal yang disebutkan
tadi.
Jika
Allah ada di pihak kita, siapakah yang dapat melawan kita? Kalimat ini menjadi
penting bagi kita dalam menjalani kehidupan kita bukan agar kita menjadi
seseorang yang petantang-petenteng menantang semua orang seolah kita
adalah orang yang hebat atau jago. Bukan. Kalimat ini bukan bermaksud begitu.
Melainkan melalui kalimat ini kita diingatkan bahwa hanya karena Allah sajalah yang hadir bagi kita, maka kita dapat kuat
menjalani kehidupan kita setiap hari. Hal inilah yang diperlihatkan oleh
Rasul Paulus, dimana selama ia mengabarkan Injil yang menjadi kekuatan bagi dia
ialah karena Allah ada di pihak dia sekalipun ia harus menghadapi persoalan dan
tantangan-tantangan yang berat di dalam hidup. Hal ini penting untuk diingat
bahwa bukan karena Allah ada di pihak kita itu berarti dalam kehidupan kita
tidak ada lagi yang namanya persoalan atau permasalahan. Bahkan di jalan tol
saja masih sangat mungkin kita menemukan yang namanya kemacetan. Tetapi yang
perlu kita imani dan hidupi di hari ini adalah melalui pernyataan Allah ada di
pihak kita ini, kita menjadi diingatkan bahwa apapun persoalan, apapun
tantangan, apapun pergumulan kehidupan yang saat ini sedang kita hadapi atau
yang kelak akan kita hadapi kita harus sadari dan imani bahwa Tuhan ada bagi
kita. Tuhan tidak meninggalkan kita. Tuhan memberi perlindungan dan kekuatan
bagi kita. Bak orangtua yang menemani dan mendampingi anaknya, juga kakak yang
menemani dan mendampingi adiknya, demikian juga Tuhan tidak akan membiarkan
kita berjalan sendiri menjalani kehidupan kita di hari ini. Semoga bapak, ibu,
dan saudara/i menjadi kuat menjalani hari ini. Apapun yang kelak saudara/i akan
hadapi hari ini, ingatlah bahwa Tuhan ada di pihak engkau, Tuhan ada bagi
engkau. Amin.
Doa
Penutup:
Kita berdoa! Bapa yang Maha baik, yang tidak membiarkan kami seorang diri
menjalani hari-hari kami, kami bersyukur Tuhan karena Engkau telah menyapa kami
melalui firmanMu di hari ini bahwa Engkau tidak pernah dan tidak akan
meninggalkan kami di tengah kehidupan yang kami jalani ini. Kami bersyukur
Tuhan bahwa kami menerima janjiMu itu. Oleh karena itu Tuhan berkatilah kami.
Apapun yang akan kami hadapi hari ini, berilah kami kekuatan, agar kami dapat
hidup seturut dengan apa yang Engkau kehendaki. Dalam nama Kristus Yesus kami
berdoa. Amin.
Pdt. Daniel Lumban
Gaol, S.Th – Fungsional di Biro Hukum HKBP