Syalom, bapak, ibu, saudara
dan saudari di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Kita kembali berjumpa dalam
renungan harian Marturia HKBP. Sebelum mendengarkan firman Tuhan, marilah kita
berdoa!
Doa Pembuka: Kami
Bersyukur ya Allah, segala kasih karuniaMu yang kami terima di dalam kehidupan
kami. Engkau mengizinkan kami menikmati berkatMu lebih banyak lagi. Hari ini ya
Tuhan, kami akan memulai pekerjaan kami, bekalilah kami dengan FirmanMu,
melalui nama anakMu Yesus Kristus kami berdoa Amin
Bapak, Ibu, dan saudara/saudari.
Yang menjadi renungan kita pada hari ini tertulis dalam Lukas 6:38 “Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik,
yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke
dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan
kepadamu`.”
Demikian
firman Tuhan!
Pada dasarnya tidak seorangpun di dunia ini yang
benar, tetapi ada yang dibenarkan. Itulah anda dan saya yang percaya kepada
Kristus yang mempersembahkan diriNya demi membenarkan kita dari dosa-dosa.
Karena kebenaran sesungguhnya hanya padaNya saja. Maka tidak ada seorangpun
yang layak menghakimi satu kepada yang lain, karena tidak seorangpun yang
menjadi sumber kebenaran sejati. Lalu darimanakah orang-orang dapat menemukan kebenaran?
Martin Luther pernah membahas kebenaran mutlak apa yang bisa digunakan pada
masa abad 16, yaitu perkataan pemimpin gereja dan Konsili. Martin Luther
mengatakan tidak ada di antara keduanya yang layak disebut benar apalagi
disejajarkan dengan Kristus. Sebab pemimpin gereja dan keputusan Konsili pun
bisa saja salah. Lalu Luther mengatakan bahwa kebenaran yang bisa kita lihat
dan baca hanyalah Firman Tuhan di dalam Alkitab.
Maka
itulah yang ingin ditekankan juga melalui Firman Tuhan hari ini bapak, ibu
saudara/i. setiap pribadi kita pasti selalu menginginkan perlakuan baik dari
orang lain. Mengasihi, memberi, suka menolong, perduli, dan lain-lain. Adalah
hal-hal yang ingin orang lain agar lakukan kepada kita. Kata pertama di dalam
ayat ini adalah kata “Berilah”, adalah sebuah kata perintah kepada siapapun
yang membaca dan mendengarnya, termasuk anda. Setiap orang yang menerima kata
ini baiknya ia segera menerima perintah ini dan melaksanakannya. Karena dengan
perbuatan ini pulalah anda akan dipedulikan orang lain untuk mau memberi kepada
anda. Namun, kita garis bawahi dulu, bahwa ayat ini tidak menyebutkan orang
yang saling memberi itu adalah orang yang sama. Jadi bukan soal siapa orangnya,
tetapi apakah anda sudah memberi? Apakah anda sudah melakukan perintah itu?
Lagi
disebutkan bahwa orang yang mau memberi dengan takaran yang padat dan berlimpah
akan dicurahkan ke dalam ribaannya. Allah sangat mengapresiasi
perbuatan-perbuatan baik yang kita lakukan, karena kita menggambarkan Allah
yang hidup di dalam diri kita. Itulah yang Allah ingin kita lakukan, meski
tidak membenarkan kita dari dosa-dosa namun perbuataan baik ini tidak pernah
menjadi sia-sia. Karena perbuatan baik yang kita lakukan akan diukurkan kembali
kepada kita atau bahkan Allah akan memberikan lebih dari yang telah kita
ukurkan.
Oleh
karena itu sangat perlu hati-hati sekali, sering sekali kita cenderung lebih
pandai menasihati orang lain, daripada menasihati diri kita sendiri. Cenderung
melakukan kebaikan kepada yang melakukan kebaikan kepada kita. Lebih sering
menuntut orang lain daripada menuntut diri sendiri untuk melakukan perbuatan
baik. Kata pertama ayat ini mengajak kita agar memulainya terlebih dahulu dari
diri kita sendiri, tanpa mengharapkan balasan baik dari orang yang sudah kita
beri.
Kiranya Allah semakin
menguatkan kita untuk menyatakan FirmanNya yang hidup di dunia ini, melalui
berbagai bentuk perbuatan kasih bagi sesama. Amin.
Doa Penutup: Mari
kita berdoa! Ya Allah, kami kembali mengucap syukur atas FirmanMu hari ini. Terima
kasih atas bimbinganMu. Ajarlah kami ya Allah agar berbuat baik untuk
menyatakan Allah yang hidup di dalam kami. Tolonglah kami memberi diri kami
dibentuk menjadi orang-orang yang terlebih dahulu menghidupi Firman Tuhan yang
telah Engkau izinkan kami baca melalui Alkitab di zaman ini. Segala
pengajaranMu yang mulia kami menemukannya disana. Ya Allah berkatilah kami
senantiasa, khususnya di masa –masa awal tahun ini, kiranya kami dapat
merenungkan betapa besar KasihMu, pengajaran dan pengorbananMu demi keselamatan
kami dari dosa-dosa. Kami mohon ampun ya Tuhan, melalui nama anakMu Yesus
Kristus, kami berdoa. Amin.
C.Pdt. Mega Masria, S.Th- Melayani di Kantor Sekretaris Jenderal HKBP