Renungan Harian HKBP | 9 Oktober 2025

Renungan Harian HKBP, Kamis 9 Oktober 2025

C.Pdt. Randi Simbolon, S.Si (Teol)- LPP II di Biro Sekolah Minggu HKBP

 

 

“Allah yang sama”

 

Doa Pembuka: Allah yang penuh kasih, kami datang dengan hati yang penuh syukur. Atas hidup, atas keselamatan, atas penyertaan-Mu yang tidak pernah putus dalam hidup kami. Kami memuji Engkau, ya Allah, Dan hendak dituntun oleh terang firman-Mu.Bukalah hati kami dan curahkan Roh-Mu agar firman yang hendak kami dengar meneguhkan kehidupan kami, agar terus berjalan dengan berani dalam iman yang engkau anugerahkan. Dalam Kristus, kami berdoa, Amin.

 

 

 

Amang/inang saudara/I yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Firman Tuhan yang menyapa kita hari ini diambil dari Keluaran 20:2 beginilah firman Tuhan:

“Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.”

 

Saudara yang terkasih di dalam Tuhan,

Ketika masih kecil, mungkin kita punya makanan favorit yang selalu dimasak oleh ayah atau ibu. Setiap kali menyantapnya, hati kita terasa hangat dan penuh sukacita. Bertahun-tahun kemudian, saat kita merantau dan hidup jauh dari rumah, rasa rindu itu sering datang kembali. Terutama ketika lelah, sakit, atau merasa sendiri, kita merindukan masakan itu karena menghadirkan rasa hangat, aman, nyaman, dan tenang. Dan ketika akhirnya kita bisa merasakannya lagi, seakan-akan waktu mundur. Setiap kenangan kasih, kehangatan, dan rasa aman yang dulu, hadir kembali.

Perasaan yang sama ini mengingatkan kita pada satu hal penting: kasih Allah juga tidak pernah berubah. Dialah Allah yang sama, yang dulu membebaskan Israel dari Mesir, Dialah juga yang setia menyertai kita hari ini. Kasih-Nya tak pernah berubah, dan kehangatan-Nya selalu dapat kita rasakan, bahkan dalam tantangan hidup yang berbeda bentuk sekalipun.

Keluaran pasal 20 berisi sepuluh hukum Tuhan yang diberikan kepada bangsa Israel. Namun sebelum Allah menyampaikan hukum itu, Ia terlebih dahulu memperkenalkan diri-Nya dalam ayat 2:“Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.”

 

Melalui ayat ini, kita belajar tiga hal penting.

Pertama, hukum ini menunjukkan kedaulatan dan otoritas Allah atas hidup umat-Nya. Allah mengingatkan bangsa Israel, dan juga kita hari ini, bahwa hanya Dialah Allah yang benar. Bukan allah lain, bukan kuasa lain, melainkan Dia yang membebaskan dan berkuasa atas seluruh hidup kita.

Kedua, Allah tahu bahwa hidup beriman itu rapuh. Bangsa Israel sering sekali melupakan Allah, apalagi ketika penderitaan datang. Mereka mudah beralih kepada hal-hal lain yang seolah memberi penghiburan, padahal sesungguhnya kosong. Bukankah kita juga sering begitu? Saat masalah datang, kita lebih cepat panik, khawatir, bahkan mencari jalan pintas, daripada bersandar penuh kepada Tuhan.

Ketiga, hukum ini adalah bukti kehadiran dan partisipasi Allah dalam hidup umat-Nya. Dengan hukum itu, Allah mau umat-Nya selalu ingat: Dialah yang membebaskan, Dialah yang setia, dan hanya Dialah yang sanggup melepaskan kita dari segala perkara.

Saudara-saudara, hukum Taurat ini bukan hanya aturan dingin, tetapi ikatan relasi kasih antara Allah dengan umat-Nya. Allah yang membebaskan bangsa Israel dari Mesir, adalah Allah yang sama yang tidak pernah melepaskan kita hingga hari ini. Karena itu, marilah kita berani hiduplah dengan iman! Hiduplah dengan iman bahwa hanya Dialah Allah. Hiduplah dengan iman bahwa di tengah penderitaan dan tantangan, tidak ada satu pun yang bisa merenggut kita dari kasih dan rahmat Allah yang membebaskan. Jangan takut! Serahkanlah segalanya pada Allah yang sama, Allah yang menuntun orang percaya dari dahulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya.

 

Doa Penutup: Ya Allah yang setia, Engkaulah Allah yang membebaskan kami dari segala belenggu dan menuntun kami dalam kasih-Mu. Tolonglah kami agar berani hidup dengan iman kami hanya kepada-Mu. Tuntunlah kami agar senantiasa percaya penuh hanya kepada-Mu, dan tidak goyah menghadapi penderitaan kehidupan kami. Sebab hanya Engkau, Allah, yang berkuasa membebaskan, memulihkan, menolong, dan memelihara umat-Mu, sejak dahulu, kini, dan sampai selamanya. Untuk itu kami serahkan hidup kami hanya ke dalam tangan-Mu. Dalam nama Yesus Kristus, Penebus kami yang hidup, kami bersyukur dan berdoa.

Amin.

 

C.Pdt. Randi Simbolon, S.Si (Teol)- LPP II di Biro Sekolah Minggu HKBP

Scroll to Top