Doa Pembuka: Terima kasih ya Allah atas penyertaan
Mu yang tidak pernah berhenti dalam kehidupan kami. Tuntun dan arahkanlah hati
serta pikiran kami untuk sepenuhnya melakukan Firman Mu dalam lelah hidup yang kami
hadapi. Di dalam nama Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
Nas Renungan: Matius
11:28
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih
lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”.
Beristirahatlah Saat Kau Lelah
Bapak,
ibu, saudara/i yang terkasih, pernah kamu lelah dalam menjalani hari-hari mu
yang berat? Apa yang hendak kamu lakukan? Lelah menjadi salah satu tekanan yang
membuat kita stress dan ingin menyerah. Lelah tentu akan menguras fisik,
pikiran, emosi, mental dan juga spritualitas kita. Maka secara berkala kita
memerlukan istirahat. Jadi apa yang Tuhan katakan ketika kita lelah? Dia akan
memberi kita istirahat, dan yang terbaik adalah Dia bahkan memberi tahu kita
caranya. Untuk belajar bagaimana beristirahat di dalam Tuhan membutuhkan waktu
dan itu adalah sebuah proses.
Yesus
berkata dengan rendah hati, “Marilah
datang pada Ku….” datang kepada Yesus bukan sekedar perintah, tetapi itu
juga sebuah seruan. Kita tahu bahwa dalam hidup, ketika kita mencoba melakukan
segala sesuatu dengan kekuatan kita sendiri, hasilnya tidak baik. Maka ketika
kita berbeban berat dan kehilangan semangat. Itu menyebabkan kita merasa sedih,
tertekan, cemas, dan semua hal negatif yang tidak kita inginkan dalam hidup berujung
akan melelahkan diri.
Yesus
mengundang semua orang yang merasa lelah untuk datang dan satu-satunya syarat
adalah dengan percaya kepada-Nya, lalu belajar dari-Nya tentang cara menjalani
hidup berkelimpahan yang Dia sediakan ( Yoh. 10:10 ). Dengan memikul kuk yang
dipasang Yesus dan belajar dari-Nya, “jiwa [kita] akan mendapat ketenangan” (
Mat. 11:29 ). Ketika kita datang kepada Yesus, Dia tidak menghapus tanggung
jawab kita kepada Allah. Dia memberikan ketenangan bagi jiwa kita yang gelisah
dengan menyediakan bagi kita cara baru yang lebih ringan untuk hidup di dalam
Nya. Dia memberi kita kelegaan sejati.
Bapak,
ibu, saudara/i yang terkasih, maka mari kita menemukan ketenangan bagi jiwa
kita dalam kuk yang dipikul Yesus. Hal ini tidak berarti bahwa kehidupan
sebagai seorang Kristen itu sederhana atau mudah, namun hal ini berarti ketika
kita memiliki Yesus, segala hal lainnya tidak terasa begitu berat atau
memberatkan dalam hidup kita. Berkat dari menjadi Sahabat Yesus adalah menciptakan
sebuah realitas baru dalam diri kita, yang mengubah segalanya dalam diri kita.
Akhirnya kita melihat hikmah yang sejati, akhirnya kita memahami Allah Bapa,
akhirnya kita menerima peristirahatan yang sangat kita perlukan, dan akhirnya
kita sadar bahwa kesusahan dunia ini ringan dan mudah dibandingkan dengan kemuliaan
Yesus. Kita perlu istirahat untuk jiwa kita hanya dengan bersama Yesus. Amin
Doa Penutup: Tuhan Sang Pertolongan. Kami mengucap syukur, Engkau bersedia
mengundang kami untuk datang kepada-Mu, yang dapat memberikan kelegaan dan
kesegaran, dan yang membebaskan kami dari semua belenggu yang membebani dan
menyesakkan. Kiranya melalui undangan-Mu yang sangat istimewa dan berharga
membawa kami mengenal Bapa, Sang Khalik, Pencipta langit dan bumi. Meskipun dalam
kelelahan kami menjalani hidup, tenangkan jiwa dan kuatkan kami menjalani
hari-hari kami yang sulit. Semoga dengan tuntunan Mu kami dapat bertahan
memikul kuk bersamaMu. Amin.
CPdt. Destri Ayu Natalia Hutauruk, S.Si. (Teol.)– Calon Pendeta Biro SMIRNA HKBP