MENDENGAR PETUNJUK TUHAN
(2 Tawarikh 18 : 4)
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi saudara-saudari yang terkasih, semoga di
pagi ini kita dalam keadaan sukacita dalam menyambut firman Tuhan. Sebelum kita
mendengarkan Firman Tuhan, marilah kita terlebih dahulu saat teduh.
Doa Pembuka:
Marilah kita berdoa!
Ya Allah Bapa,
yang bertahta dalam Kerajaan Sorga puji
syukur atas kasih setiaMu yang selalu baru dalam hidup kami, Terima kasih Tuhan
dalam penyertaanMu dalam hidup kami
sehingga kami dapat merasakan kasihMu melalui hidup kami, kami dapat bernafas ini karena kasihMu yang selalu memberi kekuatan dan
campur tangan untuk hidup kami. Tuhan yang baik pimpinlah kami agar menjadi pelaku akan
FirmanMu, sebentar lagi kami mau mendengarkan FirmanMu berfirmanlah Tuhan agar
kami dapat bertumbuh dalam firmanmu. Amin.
Saudara-saudari yang terkasih Firman Tuhan sebagai
penuntun hidup kita untuk memulai kegiatan kita pada hari ini yang tertulis
dalam : 2 Tawarikh 18 : 4. Demikianlah Firman
Tuhan.
“Tetapi Yosafat
berkata, kepada Raja Israel, baiklah tanyakan dahulu Firman Tuhan”.
Saudara-saudari yang terkasih …
Raja Ahab seorang Raja yang tidak setia kepada Tuhan, dia
memerintah sebagai Raja pada abad ke – 9 SM di kerajaan Utara Selatan. Raja
Ahab selalu mementingkan dirinya sendiri dan tidak mengindahkan Tuhan sebagai
seorang Raja, dia punya kuasa dengan berbagai kecurangan dapat dia lakukan
yaitu dengan cara : ia meminta Yosafat untuk masuk pertempuran dengan memakai
pakaian kebesaran Raja sedangkan ia menyamar sebagai orang biasa. Yosafat
segera menjadi target orang Aram karena
ia dikira sebagai Raja Israel. Syukurlah Raja Yosafat berseru kepada Tuhan dan
Tuhan menolongnya, di dalam doa yang tulus Tuhan mendengar doa-doanya dan dia
bisa lepas dari kematian. Dari ayat renungan pagi ini mengajak kita semua
supaya lebih takut dan percaya kepada Tuhan daripada kepada nabi-nabi palsu
yang memberikan kata-kata yang indah yang menyenangkan hati kita sesaat saja.
Saudara-saudari yang terkasih …
Pada 2 Tawarikh 18 : 4 ini Yosafat berkata kepada Raja Ahab sebelum
melakukan sesuatu baiklah tanyakan dahulu kepada Tuhan, tetapi Ahab tidak
mengindahkannya, dia selalu mengandalkan dirinya sendiri padahal tanpa Firman
Tuhan hidup mereka tersesat dan menuju kebinasaan, tetapi Yosafat mencari lebih
dahulu kehendak Tuhan sebelum memutuskan ajakan Ahab untuk berperang merebut
Ramot-Gileat.
Kalau kita perhatikan pada saat ini sifat-sifat manusia
yang selalu memikirkan dirinya sendiri, ingin dihargai, ingin dipuji dan
menganggap dirinya lebih pintar. Demikianlah sifat Ahab yang menyukai pujian
atas dirinya, sehingga lupa siapa yang patut disembah, sifat sombongnya yang
lebih diutamakan dalam segala hal. Siapakah dari dua orang ini yang patut kita
contoh apakah Ahab atau Yosafat. Tetapi yang menginsfirasi iman kita yaitu
Yosafat yang selalu meminta petunjuk dari Tuhan yang selalu memuji Tuhan dan
sebelum bertindak dia menyerahkan hidupnya agar dia selamat dari peperangan,
dari ketulusannya Tuhan melepaskan dia dari segala belenggu kejahatan agar
selalu dijagai. Tuhan akan menolong orang yang mau berserah kepadanya,
janganlah menganggap diri kita lebih dari segala-galannya dan menduakan Tuhan,
pastilah Tuhan nomor satu di dalam hidupmu, janganlah bimbang dan kuatir,
jadilah orang yang peduli dan rendah hati, sebab Tuhan yang akan meninggikan
kalau kita benar-benar percaya dan yakin akan kebesaran Tuhan. Amin.
Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Ya Tuhan terimakasih atas kasih setiaMu, menjagai dan
menopang hidup kami. Kami sudah mendengarkan FirmanMu, semoga FirmanMu pelita
dalam hidup kami, FirmanMu mengajari kami supaya sebelum melakukan sesuatu kami
terlebih dahulu meminta petunjuk dariMu, agar Tuhan senantiasa mengajari kami
supaya hidup kami dalam kerendahan hati, menjauhkan sifat tinggi hati. Tuhan
Yesus Engkaulah tempat kami bersandar setiap saat jangan biarkan kami jauh
dariMu, tetapi supaya iman kami semakin kokoh. Kami sadar kami orang yang
berdosa hapuskanlah Tuhan dosa kami, agar kami layak menjadi anakMu, terpujilah
namaMu hari ini dan untuk selama-lamanya. Amin.
Anugerah
Tuhan kita Yesus Kristus, Kasih Setia dari Allah Bapa, dan Persekutuan Roh
Kudus menyertai kita sekalian. Amin.
Diak. Linda Siregar – Melayani
di Biro Sending HKBP