Renungan Harian HKBP | Evangelium | 21 September 2025

Doa Pembuka: Damai sejahtera dari Allah Bapa, yang melampaui akal dan pengertianmu, itulah kiranya yang memelihara hati dan pikiranmu. Di dalam Yesus Kristus Tuhan. Amin.

Bapak Ibu, saudara/i sekalian yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus Firman Tuhan di minggu tanggal 21 September 2025, di minggu yang ke-XIV Setelah Trinitatis diambil dari Amos 9 : 11-15. Saya akan bacakan, Demikian Firman Tuhan.

 

11. “Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala,

12. supaya mereka menguasai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang Kusebut milik-Ku,”demikianlah firman TUHAN yang melakukan hal ini.

13. “Sesungguhnya, waktu akan datang,” demikianlah firman TUHAN, “bahwa pembajak akan tepat menyusul penuai dan pengirik buah anggur penabur benih; gunung-gunung akan meniriskan anggur baru dan segala bukit akan kebanjiran.

14. Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel: mereka akan membangun kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya; mereka akan membuat kebun-kebun buah-buahan dan makan buahnya.

15. Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka,”firman TUHAN, Allahmu.

 

 

Bapak/Ibu, saudara/i yang terkasih Dalam Nama Tuhan, melalui perikop ini kita belajar tentang siapa Allah dan bagaimana tindakan-Nya terhadap manusia. Ia, Sang Khalik menghendaki kebaikan bagi seluruh ciptaan-Nya. Ia tidak membiarkan sesuatu yang buruk merusak apa yang baik yang sudah Ia ciptakan. Karena itu, di balik setiap hukuman yang Ia berikan karena dosa selalu ada pemulihan. Amos berbicara tentang janji keselamatan dan pemulihan yang akan Tuhan nyatakan kepada umat-Nya. Tuhan memang marah dan menghukum umat yang berbuat dosa. Namun, tindakan Tuhan tidak berhenti pada hukuman saja. Jika Ia memberikan hukuman karena kasih-Nya kepada umat pilihan-Nya, maka Ia pasti akan menyelamatkan mereka dan melakukan pemulihan karena tujuan utama penghukuman adalah pemulihan sekaligus penyelamatan. Pola berdosa-dihukum dan bertobat-dipulihkan adalah pola yang lazim di dalam Perjanjian Lama. Ini jelas menunjukkan bahwa tidak selamanya Allah marah. Pemulihan secara utuh atas semua segi kehidupan umat, seperti kesejahteraan, kelimpahan berkat, kejayaan, relasi antar manusia, akan dinyatakan oleh Allah.

Bapak/Ibu, saudara/i yang terkasih di Dalam Nama Tuhan, Allah berjanji untuk mendirikan kembali “pondok Daud” yang roboh. Ini bukan hanya pemulihan politik, tetapi juga pemulihan spiritual dan keagamaan. Ini menunjukkan bahwa Allah tidak meninggalkan umat-Nya dalam kehancuran, melainkan berencana untuk memulihkan dan membangun kembali hubungan-Nya dengan mereka.Pemulihan ini tidak terbatas pada Israel saja, ini menunjuk pada perluasan anugerah dan kedaulatan Allah kepada bangsa-bangsa lain, sebuah gambaran awal dari misi universal Injil. Berkat Kelimpahan dan Kesejahteraan, masa depan yang penuh dengan berkat dan kelimpahan yang luar biasa. Ini adalah janji pemulihan ekonomi dan kesejahteraan jasmani yang akan dinikmati oleh umat Allah yang dipulihkan. Janji bahwa umat Allah akan “membangun kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya” menunjukkan pemulihan tempat tinggal, stabilitas, dan keamanan setelah masa penghakiman dan pembuangan. Ini adalah janji pemulihan yang kokoh dan permanen. Umat Allah tidak akan lagi dicabut dari tanah yang telah diberikan kepada mereka. Ini menegaskan kesetiaan Allah terhadap perjanjian-Nya dan kepastian pemulihan bagi umat yang bertobat.

Bapak/Ibu, saudara/i yang terkasih di Dalam Nama Tuhan, Penggenapan dalam Kristus dipandang digenapi secara utama dalam pribadi dan karya Yesus Kristus. Yesus sebagai Keturunan Daud: Yesus adalah keturunan Daud yang akan mendirikan kerajaan kekal yang melampaui segala kerajaan dunia (Lukas 1:32-33). “Pondok Daud yang roboh” dipulihkan dalam pribadi Kristus, yang melalui kematian dan kebangkitan-Nya, mendirikan gereja-Nya yang mempersatukan orang Yahudi dan non-Yahudi. Amanat Agung untuk memberitakan Injil kepada segala bangsa mencerminkan janji Amos bahwa bangsa-bangsa akan menjadi milik Allah melalui Kristus. Janji akan kelimpahan, kedamaian, dan keamanan dalam masa depan menunjuk pada kerajaan Mesianik yang akan datang, di mana Allah berdiam bersama umat-Nya dalam kesempurnaan. Beralih dari hukuman menuju pengharapan. Perikop ini menjanjikan pemulihan total bagi umat Allah, baik secara politik, spiritual, maupun jasmani, yang pada akhirnya digenapi dalam penebusan yang ditawarkan oleh Yesus Kristus. Ini adalah pengingat bahwa meskipun dosa membawa konsekuensi, kasih dan kesetiaan Allah selalu menyediakan jalan bagi pemulihan dan kehidupan baru.

 

Doa Penutup : Terima kasih Ya Tuhan Allah, untuk FirmanMu yang telah kami dengar. Ajari kami untuk selalu bersyukur memiliki Engkau, ajarkan kami bahwa betapa bahagianya kami karena Engkau begitu mengasihi kami. Dengan bimbingan rohMu, kami akan melakukan FirmanMu untuk kemuliaan namaMu. Kami serahkan hidup kami hari ini, esok dan selamanya hanya kedalam tangan pengasihanmu. Di dalam Yesus Kristus Kami Berdoa. Amin.

 

Pdt. Andar P. Sitompul, S.Th- Fungsional di Biro Ibadah Musik HKBP

 

Scroll to Top