Renungan Harian HKBP I 20 September 2025

Syaloom Bapak/Ibu Saudara-saudari Yang terkasih didalam nama Kristus Yesus, kiranya dipagi hari ini kita semua di dalam keadaan sehat dan penuh sukacita yang dari pada Tuhan. Sebelum memulai aktifitas kita hari ini mari kita sama-sama untuk bersekutu dan berdoa kepada Tuhan. Oleh karena itu mari kita siapkan hati dan pikiran kita untuk saat teduh sejenak! 

 

Doa Pembuka: Marilah Kita berdoa! Bapa di dalam Sorga, terima kasih Tuhan untuk segala anugerah yang masih kami rasakan hingga saat ini melalui nafas kehiduan yang Tuhan berikan kepada kami, kami datang dan bersujud kepadaMu melalui persekutuan kami ini untuk memuji dan memuliakan namaMu, sebelum kami melakukan aktifitas kami satu hari ini, kami mau menyerahkan semuanya itu hanya kedalah tangan pengasihanMu, kiranya Engkau yang memberikan kekuatan serta hikmat yang daripadaMu. Berkatilah hati dan pikiran kami dalam memuji dan mendengarkan Firman Tuhan. Di dalam Kristus kami berdoa, Amin.

 

Bapa/Ibu saudara/I yang terkasih di dalam nama Kristus Yesus Tuhan kita, Firman Tuhan yang mengawali aktifitas kita hari ini tertulis di dalam Mazmur 71 : 5 Demikian Firman Tuhan “Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH”

 

Judul : Tuhan adalah Harapan dan kepercayaanku

Tentu kita masih mengingat atau merasakan bahwa masa muda adalah masa yang paling berharga untuk mengenal diri sendiri dan waktu untuk menentukan kemana kita akan melangkah selanjutnya, dan di masa muda juga adalah waktu dimana banyaknya pertimbangan-pertimbangan yang membuat kita merasa bingung untuk menentukan pilihan kita sendiri, namun sebelum kita melangkah lebih jauh lagi raja Daud dalam Firman Tuhan kita hari ini mau mengingatkan dan menguatkan pondasi keimanan kita saat ini untuk memantapkan diri tentang Tuhan yang kita percayai. Sebab itulah yang menjadi awal dalam hidup kita sebelum melangkah.

Dalam Firman Tuhan kita hari ini ia mau menanyakan kepada kita semua, siapakah Tuhan yang selama ini kita percayai ? Apakah itu masih melekat dengan kuat dalam kehidupan kita atau sudah bergeser akan banyaknya permasalahan yang kita hadapi saat ini. Sebab banyak orang yang telah mengalami pergeseran atas Tuhan yang ia percayai dikarenakan berbagai tantangan yang dialami didalam kehidupannya, dan bahkan meninggalkan Tuhan karena ia merasa tidak sanggup dengan semuanya ini.

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Kristus Yesus, hari ini kita akan mengetahui lebih jauh apa yang ingin disampaikan Firman Tuhan melalui raja Daud dalam hal berpengharapan dan meneguhkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan melalui hal-hal sebagai berikut :

Pertama : Tuhanlah harapan kita. Perkataan ini adalah sebuah gambaran bagaimana kedekatan atau relasi yang baik yang terjalin antara raja Daud dan Tuhan yang sebagai sumber pengharapannya, yang kita tahu walaupun ia sebagai raja bukan berarti tidak mengalami kesulitan ataupun kesusahan justru didalam kedekatannya itu ia semakin diuji dan ditantang oleh Tuhan, apakah ia sanggup dalam menyelesaikan semuanya itu. Berpengharapan bukanlah berarti hanya sebatas atas apa yang ada didalam pikiran kita agar tercapai, akan tetapi lebih jauh lagi raja daud dalam teks ini mengartikan bahwa berpengharapan adalah dimana kita tetap percaya diri atas janji Tuhan dalam kehidupan kita.

Sering sekali kita berpengharapan atas apa yang kita inginkan saja bukan atas apa yang Tuhan kehendaki dalam kehidupan kita, hal inilah yang sering membuat kita menjadi pesimis atau tidak percaya akan rencana Tuhan, sebab yang terjadi bukan sebagaimana yang kita harapkan. Oleh karena itu, mari kita sama-sama renungkan seberapa sering kita merasa kecewa atas apa yang Tuhan berikan, sebab itu bukanlah sesuatu hal yang kita inginkan.

Oleh karena itu berpengharapan bukanlah agar kehendak kita yang terjadi didalam kehidupan kita, akan tetapi berengharapan ialah bagaimana agar kehendak Tuhan yang terjadi dalam kehidupan kita. Maka didalam menantikan karya Tuhan didalam kehiduapan kita raja Daud mau mengakatan untuk tetaplah setia di dalamNya, sebab Ia lebih mengetahui apa yang kita butuhkan dan bukan atas apa yang kita inginkan.

Kedua, Kepercayaanku sejak masa muda. Umur bukanlah penentu dalam kedewasaan iman, sebab banyak orang yang merasa dirinya sudah memiliki umur yang cukup namun di dalam iman kepercayaannya tidak menggambarkan hal yang demikian, hal ini didasari oleh raja Daud bahwa ia telah mengenal atau mempercayaiNya sejak masa muda, artinya sejak dahulu ia telah menempatkan kehidupannya hanya di dalam tangan Tuhan saja. Inilah yang menjadi pengingat bagi kehidupan kita saat ini, apakah kita telah memercayai Tuhan sejak dahulu atau bahkan kita merpercayai Tuhan hanya Ketika datang permasalahan itu, atau bahkan sebaliknya baik didalam kesusahan ataupun kesenangan yang kita dapat itu kita rasakan semata-mata hanya karna kekuatan kita saja ?

Oleh karena itu dikatakan dalam Firman Tuhan kita hari ini “masa muda” bukan berbicara tentang usia, akan tetapi ini menegaskan kepada kita untuk sesegera mungkin kembali dalam kepercayaan kita kepada Tuhan saja, yang menuntuk kita sampai saat ini. Kehadiran Tuhan adalah suatu bentuk janjiNya kepada kita sebagai yang mamu untuk mendukung dan mengajari kita agar senantiasa konsisten dalam iman kepercayaan kita apapun yang terjadi didalam kehidupan kita masing-masing, sebab setiap orang memiliki masalahanya atau pergumulannya masing-masing, oleh karena itu sekarang bagaimana kita untuk tetap setia dan percaya akan janjiNya didalam kehidupan kita.

Ketiga : Hidup dalam keimanan. Tidak ada orang yang terlepas dari Namanya permasalahan akan tetapi tidak banyak orang yang tetap berpendirian akan keimananannya kepada Tuhan. Hal ini dikarenakan sudah banyak dari kita hanya menggunakan akal pikirannya saja dalam menghadapi masalah itu, sehingga keimanan kita menjadi tergeser, dan kita menjadi lupa bahwa ada yang lebih berkuasa dan yang lebih mampu untuk menolong dan memperhatikan kehidupan kita. Dasar kehidupan orang Kristen ialah mereka yang senantiasa mempercayai dan berpengharapan hanya kepada Tuhan saja, sebab Tuhan tidak menginginkan umatNya jauh dariNya melainkan Ia hanya menginginkan untuk kita senantiasa percaya kepadaNya.

Maka gunakalah keimanan kita itu sebagai benteng dalam melawan hal-hal yang membuat kita jauh dari Tuhan atau bahkan meninggalkan Dia. Oleh karena itu persiapkan iman mu dan bentuklah agar menjadi kokoh dan tidak terhancurkan, sebab hanya dengan demikianlah kita mampu melihat dan merasakan hasil dari Iman percaya kita kepadaNya. Amin.

Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Ya Allah Bapa kami yang bertahta di dalam kerajaan sorga, kami meyadari dan merasakan kelemahan iman kepercayaan kami, oleh karena itu mampukan kami dan ajarilah kami untuk senantiasa berpengharapan dan percaya hanya kepadaMu saja, sebab Engkau sajalah yang mampu memberikan kami kekuatan dalam menjalani kehidupan kami sehari-hari melalui segala pergumulan yang kami hadapi. Apapun yang menjadi harapan dan permohonan kami kiranya hanya kehendakMu sajalah yang terjadi. Oleh karena itu ajari kami Tuhan dan mampukan kami untuk lebih memprioritaskan diriMu didalam kehiduan kami. Di dalam Kristus Yesus kami berdoa. Amin.

 

C.Diak. Anastasya Sitorus, S.Ag- LPP III di Biro Sekolah Minggu HKBP

Scroll to Top