Renungan Harian HKBP | Jumat 15 Maret 2024

Bertumbuh di dalam Dia


Selamat pagi dan salam damai dalam Kristus untuk Bapak, Ibu, dan
Saudara-saudari sekalian. Kembali kita bertemu dalam renungan harian Dep. Marturia
HKBP. Pada hari ini, Jumat, 15 Maret 2024 kita akan bersama merenungkan firman
Tuhan yang diambil dari Yohanes 15:10. Sebelum kita mulai, saya mengundang kita
sekalian untuk mengambil sahat teduh sejenak.

 

Saat Teduh

 

Doa Pembuka: Bapa kami yang bertahta dalam kerajaan
surga, kembali kami datang ke hadapanmu untuk bersyukur atas penyertaan yang
terus kami rasakan hingga saat ini. Kami juga sangat bersyukur atas nafas
kehidupan dan hari baru yang terus Engkau berikan pada kami. Pada pagi ini,
sebelum kami memulai aktivitas kami, kami hendak bersama merenungkan sebagian
dari firmanMu. Berikanlah kami ketenangan hati dan pikiran agar pesan yang
Engkau ingin sampaikan bisa kami terima. Berikan juga kami kekuatan dan
kebijaksanaan dalam mengerjakannya dalam kehidupan kami sesehari. Demi Kristus,
kami berdoa. Amin.

 

Pembacaan Nats: Yohanes 15:10

“Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu
akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti aku menuruti perintah Bapa-Ku dan
tinggal di dalam kasih-Nya.”

         

          Topik
soal bertumbuh di dalam Yesus mungkin sudah sering bahas dalam berbagai persekutuan
yang kita ikuti. Meski demikian, topik ini rasanya selalu menarik untuk
diperbincangkan terlebih karena tantangan hidup yang selalu dinamis. Dinamika
kehidupan inilah yang menuntut kita untuk menggumuli isu bertumbuh dalam
Kristus secara terus-menerus.

          Bacaan
kali ini merupakan bagian dari satu perikop yang membicarakan soal pokok anggur
beserta dengan ranting dan kebunnya. Seperti yang bisa kita temukan di beberapa
bagian lainnya dalam Alkitab, Yesus selalu memberikan pengajaran dengan
metode-metode yang menarik agar pendengar khotbahNya bisa memahami dengan lebih
baik apa yang hendak disampaikan. Kali ini, Yesus menggunakan perumpamaan pokok
anggur untuk menggambarkan diriNya dan ranting untuk menggambarkan para
pengikut Yesus.

          Dari
perumpamaan ini jelas sekali digambarkan berbagai sebab-akibat yang akan
terjadi antara kita sebagai ranting dan Yesus sebagai pokoknya. Misalnya, bila
kita ingin bertumbuh, maka tidak ada pilihan lain selain untuk kita tinggal
dalam Yesus. Sama seperti ranting yang tidak mungkin bertumbuh dan berbuah sendiri
bila tidak tinggal dalam pokoknya (ay.4). Sebaliknya, konsekuensi dari
keengganan untuk bertumbuh dalam Yesus akan membuat kita terbuang ke dalam api.
Sama seperti ranting yang tidak bertumbuh akan menjadi kering dan akan
dikumpulkan oleh orang dan akan dicampakkan dalam api lalu dibakar (ay.6).  

Yang kemudian menjadi pertanyaan bagi
kita adalah bagaimana agar kita bisa terus bertumbuh di dalam Dia Sang Pokok
Yang Sejati itu? Jawaban untuk pertanyaan ini adalah ayat yang menjadi dasar
renugan kita hari ini yaitu ayat kesepuluh. Kita hanya bisa bertumbuh bila
menuruti perintahNya. Hanya dengan demikianlah kita akan tinggal dalam kasihNya
seperti Yesus yang juga tinggal dalam kasih Bapa.

          Tentu
saja bagi sebagian orang, menuruti perintah Allah merupakan satu hal besar yang
masih perlu dibedah agar menjadi lebih detil dan praktis sehingga lebih mungkin
untuk dikerjakan. Klaim ini benar adanya, namun di situlah bagian yang menarik
sekaligus menantang kedewasaan iman kita. Kita dituntut untuk menerjemahkan
bagian “menuruti perintah Allah” dengan pemahaman iman kita masing-masing. Kita
ditantang untuk bisa melihat tindakan-tindakan macam apa yang perlu kita
lakukan untuk menunjukkan bahwa kita sungguh mendengar dan mematuhi perintah
Yesus.

          Sebelum
menentukan tindakan yang perlu kita lakukan, ada baiknya kita mengingat bahwa
Yesus sangat memegang teguh prinsip kasih dalam pelayananNya. Oleh sebab itu,
kita harus pastikan juga bahwa kasih merupakan basis dari berbagai tindakan
yang akan kita lakukan untuk menunjukkan kita sungguh menuruti perintah Yesus sehingga
kelak bisa menjadi ranting yang berbuah.

          Saat
ini mungkin ada banyak tantangan hidup yang sedang kita hadapi sehingga membuat
kita menjadi sulit untuk mengejawantahkan kasih. Kiranya bacaan hari ini bisa
menjadi satu pengingat bagi kita agar terus bertumbuh dalam Yesus meski kondisi
sekitar kita masih sangat sulit. kiraNya Yesus memampukan kita menjadi ranting
yang berbuah dalam kehidupan kita. Amin.  

 

Doa Penutup: Allah Sang Pokok Anggur Yang Sejati,
kami hendak bersyukur untuk sapaan firmanMu hari ini yang mengingatkan kami
untuk terus mencari pertumbuhan di dalamMu. Kami bersyukur karena sudah
diingatkan untuk menjadi ranting yang berbuah, maka kami haruslah tinggal di
dalamMu.

Ajarlah kami
untuk terus memegang teguh pengajaranMu dalam kehidupan kami hari lepas hari.
Kiranya kami terus mampu menunjukkan ketaatan kami padaMu dalam berbagai
perilaku kami sesehari.

 

Pada kesempatan
ini juga kami ingin berdoa bagi para saudara kami yang masih menghadapi
berbagai tantangan dalam kehidupannya. Kiranya penyertaanMu terus bisa mereka
rasakan bahkan dalam kondisi yang paling kalut sekalipun.

Demi Kristus
Yesus, kami berdoa. Amin.

 

Anugerah dari Tuhan kita Yesus Kristus, Kasih
setia dari Allah Bapa, serta Persekutuan dari Roh Kudus, kiranya menyertai
kita. Amin
.



C.Pdt. Mikhael Sihotang, M.A- Staf di Kantor Ephorus HKBP

 

 

Scroll to Top