Renungan Harian HKBP, Senin 21 Juli 2025

Shalom Bapak/Ibu Pendengar setia renungan Marturia HKBP, Syukur bagi Tuhan kita Yesus Kristus yang senantiasa memelihara kehidupan kita masing-masing. Bapak/Ibu Saudara yang terkasih sebelum kita melanjutkan segala kegiatan kita dalam satu hari ini mari terlebih dahulu kita mendengarkan Firman Tuhan melalui renungan kita di pagi hari ini.

Doa Pembuka: Kita berdoa! Ya Tuhan Allah sumber kehidupan, segala puji syukur kami haturkan ke hadiratMu, buat nafas, kesehatan, sukacita yang Tuhan berikan kepada kami, sehingga pada hari ini kami boleh merasakan nafas kehidupan yang baru. Bapa yang di Sorga sebelum kami memulai aktivitas kami pada satu hari ini terlebih dahulu kami ingin mendengarkan FirmanMu. Kiranya Tuhan menjaga hati dan fikiran kami agar kami boleh mendengarkan dan melakukan FirmanMu dalam kehidupan kami sehar-hari. Inilah doa permohonan kami di dalam nama anak-Mu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.

Bapak/Ibu saudara yang terkasih Firman Tuhan untuk kita pada pagi hari ini, Senin, 21 Juli 2025 tertulis dalam Kitab Mazmur 77:3 “Pada hari kesusahanku aku mencari Tuhan; malam-malam tanganku terulur dan tidak menjadi lesu, jiwaku enggan dihiburkan”.
Bapak/Ibu saudara yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, tidak sedikit dari antara kita bahwa Ketika Ketika sedang dalam masa pergumulan, persoalan, permasalahan hidup, kita mencurahkannya kepada Tuhan lewat doa-doa kita. Bahkan kadang kita sering menghakimi Tuhan, Tuhan yang tidak adil dalam hidup kita saat doa-doa kita tidak langsung dijawabNya. Demikian jugalah dengan renungan kita di pagi hari ini mazmur Asaf yang adalah seorang pemimpin biduan merasa bahwa dirinya ditinggalkan oleh Allah saat ia dalam masa pergumulan dan masa kesesakan. Dalam ayat 2 dituliskan bahwa Asaf telah berseru dengan nyaring dan berharap dengan seruannya Allah mendengarkannya.
Bapak/Ibu saudara yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kenyataannya pada saat pemazmur berseru memanggil nama Allah seperti yang dituliskan dalam ayat 3 “Pada hari kesusahanku aku mencari Tuhan; malam-malam tanganku terulur dan tidak menjadi lesu, jiwaku enggan dihiburkan”, Pemazmur tidak mendapatkan apa yang dia inginkan. Pemazmur mencari Allah dengan tangan yang terulur atau terbentang. Terulur atau terbentang adalah salah satu lambang keterbukaan diri pemazmur kepada Tuhan. Pemazmur meminta pertolongan dari hati yang penuh penyerahan diri, penyerahan hanya untuk Tuhan sumber pertolongan hidupnya. Pemazmur terus mencari tanpa keputusasaan yang mendalam dan tetap memiliki iman pengharapan, walaupun pemazmur merasa bahwa dirinya enggan untuk dihibur. Tetapi dengan hati dan iman yang terus menerus mencari dan meminta kepada Allah dengan mengingat akan karya perbuatan Tuhan di masa lampau, Tuhan yang tidak pernah meninggalkan umat-Nya sekalipun dalam kesusahan Pemazmur merasa bahwa Tuhan juga tidak meninggalkannya.
Demikian juga dengan kita dalam dunia ini, dunia yang penuh dengan ketidakpastian yang membuat hari ini bisa cerah, esok bisa kelabu yang artinya kita tidak tahu kapan kesusahan akan terjadi dalam hidup kita, kita dapat belajar berjalan bukan karena kita tahu jalannya melainkan karena kita percaya bahwa Langkah kita tidak akan sia-sia, sama seperti penyerahan diri pemazmur kepada Tuhan demikian juga dengan kita saat dalam masa kesulitan, kesusahan sekalipun kita terus dan tetaplah memanggil dan menyerukan suara kita kepada Tuhan walau kadang kala jawaban doa-doa kita tidak langsung dijawab oleh Tuhan. Jangan pernah putus asa, tetaplah berpengharapan, tetaplah berdoa dengan segenap jiwa dan memprioritaskan Tuhan dalam hidup kita, dan tetaplah berjuang. Untuk itu Bapak/Ibu saudara yang terkasih Firman hari ini mengajak kita tetaplah mengulurkan, meminta pertolongan hanya kepada Tuhan. Amin.

Doa Penutup: Terima kasih Tuhan untuk kesempatan dan waktu yang Tuhan berikan untuk kami. Firman-Mu yang sudah kami dengar yang mengajak dan mengajari kami untuk mampu terus meminta dan mencari Tuhan sekalipun kami dalam kesusahan, pergumulan hidup, ingatkan kami akan karya kebaikan dan juga perbuatan Tuhan supaya kami tidak pernah menyerah dan putus asa menyerahkan hidup kami kedalam tanganMu. Ajarilah kami ya Tuhan untuk mampu melakukan Firman-Mu di dalam kehidupan kami sehari-hari. Di dalam nama anak-Mu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap Syukur. Amin.
“Kasih setia dari Allah Bapa, Anugerah dari Tuhan Yesus Kristus, serta Persekutuan Roh Kudus Kiranya Menyertai kita semua” Amin.

C.Bvr. Lina N. Manalu, S.Ag – LPP II di Kantor Departemen Marturia HKBP

Scroll to Top