Doa Pembuka : Ya Allah Bapa kami terimakasih karena Engkau masih memberkati kami sampai saat ini. Pada saat ini, kami ingin merenungkan pekerjaan tangan-Mu yang ajaib, melalui renungan pasa hari ini. Buka hati dan pikiran kami, ya Tuhan, supaya kami melihat betapa besar kasih dan kuasa-Mu, dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa.
Renungan : Ruth 2 : 4
“Lalu datanglah Boas dari Betlehem. Ia berkata kepada penyabit-penyabit itu “TUHAN kiranya menyertai kamu.”Jawab mereka kepadanya: “TUHAN kiranya memberkati tuan! “
Bapak/Ibu serta saudara yang terkasih, renungan hari ini yang diambil dari kitab Ruth menunjukkan serta menghadirkan sebuah sapaan sederhana tetapi penuh kekuatan. Ketika Boas datang kepada para penuai, ia berkata: “TUHAN kiranya menyertai kamu!” Sebuah ucapan yang mungkin tampak kecil, tetapi membawa nafas penghiburan bagi mereka yang mendengarnya.
Saudara yang terkasih ayat itu berbicara kembali kepada kita khususnya bagi saudara-saudara di Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan serta daerah lainnya yang sedang berduka akibat bencana alam. Ketika tanah yang retak, rumah yang terendam, dan hati yang dipenuhi kecemasan menjadi saksi betapa rapuhnya hidup kita ini, betapa tidak berdayanya kita ini. Namun dalam semua itu, firman Tuhan mengingatkan: penyertaan-Nya tidak lenyap.
Boas adalah gambaran bagaimana Tuhan berkarya melalui sesama. Di masa sulit yang dihadapi Ruth, Tuhan menghadirkan orang yang membawa damai, pertolongan, dan harapan. Begitu juga dengan saat ini melalui para relawan, aparat yang bekerja tanpa kenal lelah, tetangga yang saling menolong, gereja yang membuka pintu, bahkan melalui doa-doa yang saling dipanjatkan Tuhan menunjukkan bahwa Ia dekat.
Setiap tangan yang terulur adalah bukti bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Bencana mungkin merenggut harta, merusak tanah, dan mengguncang ketenangan hati. Tetapi tidak ada badai yang mampu mencabut kasih Tuhan dari hidup kita. Penyertaan-Nya bukan dibuktikan oleh keadaan yang mudah, melainkan oleh kekuatan yang Ia berikan untuk bertahan dan bangkit.
Seperti Ruth yang akhirnya memasuki musim pemulihan setelah masa yang kelam, demikian juga daerah kita akan memasuki masa yang baru. Air akan surut, luka akan perlahan sembuh, dan harapan akan tumbuh kembali.
Maka hari ini, marilah kita memegang erat firman itu “TUHAN kiranya menyertai kamu.” Penyertaan itu hadir dalam air mata yang dihibur, dalam tangan yang saling menggenggam, dan dalam keberanian untuk melangkah lagi. Amin.
Doa Penutup : Tuhan yang penuh dengan kasih, terima kasih untuk firman-Mu hari ini yang mengingatkan kami bahwa Engkau selalu bekerja dalam hidup kami. Kami juga berdoa untuk saudara- saudara kami yang terkena musibah bencana alam, Kiranya Engkaulah yang selalu melindungi mereka, berikan penguatan kepada mereka agar bisa tetap berjuang menghadapi semua ini. Ajar kami juga untuk tetap bersukacita dan percaya, sekalipun jalan hidup terasa berat,karena kami yakin karya-Mu selalu indah pada waktunya. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.
C.Pdt. Adelbert Y. Simangunsong, S.Th- LPP II di Kantor Biro TIK HKBP



