Renungan Harian Marturia HKBP, Sabtu 15 November 2025

Doa Pembuka: Kita berdoa! Allah Bapa yang bertahta dalam kerajaan Surga, terima kasih atas berkatMu kepada kami hingga hari ini, sebentar kami ingin mendengar Firman-Mu, utuslah Roh kudusMu ke dalam hati kami agar kami dapat memahami firmanMu sesuai dengan kehendakMu, dalam Kristus Yesus kami berdoa, Amin.

 

Firman Tuhan yang menyapa kita pada hari ini tertulis di Yeremia 27:5 “Akulah yang menjadikan bumi, manusia dan hewan yang ada di muka bumi dengan kekuatanKu yang besar dan lenganKu yang terentang dan Aku memberikannya kepada orang yang benar dimataKu”. Demikian Firman Tuhan.

Saudara/i, Akal pikiran adalah anugrah dari Allah yang membedakan kita dari ciptaan lain dan yang memampukan kita berkreasi untuk memuliakan Allah. Namun, terkadang akal pikiran dapat membuat kita jatuh pada krisis iman. Dimana kita meragukan Allah dan rencana-Nya karena kita memaksakan perspektif dari akal pikiran kita yang terbatas pada realitas Allah yang tidak terbatas.

Hal ini juga yang tampak dalam Firman Tuhan hari ini. Bangsa Yehuda sedang melawan ancaman Babel. Mereka berharap Allah akan mengirim bala bantuan, menghancurkan musuh, dan membenarkan semangat perlawanan mereka. Namun, Allah berfirman dengan hal yang  sangat berbanding terbalik dengan seluruh pemikiran mereka. Allah meminta mereka melakukan hal yang tidak masuk akal dan memalukan yaitu tunduk pada Raja Babel dan mengenakan kuk perbudakan, sebagai bagian dari rancangan penyelamatan Allah bagi mereka. Dan sama seperti yang dialami oleh bangsa Yehuda, kita pun, tentu pernah berhadapan dengan situasi yang tidak rasional, situasi yang alih-alih memberikan solusi, justru terasa seperti sebuah situasi yang terus menjerumuskan dan seolah sengaja diciptakan untuk menarik kita ke dalam keputusasaan.

Namun, Firman hari ini meneguhkan iman kita dan menghentikan semua keraguan atas apapun yang terjadi dalam hidup kita. Allah Melalui Yeremia mendeklarasikan Diri-Nya sebagai Pencipta dan Pemilik Mutlak segala sesuatu di bumi. Dia menegaskan bahwa Dia memegang kendali atas segalanya. Tidak ada satu pun situasi, sekecil atau sebesar apa pun, baik itu penderitaan, kesulitan, atau ancaman musuh yang berada di luar jangkauan kuasa-Nya. Allah dengan tegas menyatakan bahwa Dia memiliki hak penuh untuk memberi, mengambil, atau mengatur kekuasaan kepada siapa pun yang Ia kehendaki. Bahkan, kekuatan terburuk di dunia pun berada di bawah kendali-Nya. Ketika Allah berkata “Aku memberikannya kepada orang yang benar di mata-Ku,” ini bukanlah soal kebenaran etika moral dan perilaku manusia. Sebaliknya, itu berarti Dia memberikan kuasa kepada pihak yang tepat dan sesuai untuk mewujudkan rancangan besar yang telah Dia persiapkan. Oleh karena itu, ketika kita melihat beberapa pihak atau situasi yang menurut pandangan kita ‘tidak sepantasnya’ berkuasa dan terjadi. Ingatlah bahwa Allah tahu persis apa yang sedang Dia kerjakan. Rancangan-Nya jauh lebih besar, lebih bijaksana, dan lebih sempurna daripada semua keraguan kita. Percayalah kepadaNya, sebab Dia akan selalu memberikan yang terbaik bagi kita Amin.

 

Doa Penutup: Allah Bapa kami yang bertahta dalam kerajaan surga, terima kasih atas berkatmu kepada kami, kiranya Firman yang kami dengar dapat kami hidupi. Mampukanlah kami Tuhan dalam menjalani aktivitas kami sepanjang hari ini, dalam Kristus kami berdoa. Amin.

C.Pdt. Vinance Sihombing, S.Th- LPP I di Biro TIK HKBP

 

Scroll to Top