Bapak/Ibu/Saudara/I yang terkasih, kita bersyukur atas hari baru yang Tuhan berikan kepada kita. Mari kita persiapkan hati untuk mendengar Firman Tuhan agar kita beroleh hikmat dalam melakukan segala aktivitas satu hari ini. Kita berdoa!
Doa Pembuka: Bapa yang penuh kuasa, yang kami sembah dalam Yesus Kristus Tuhan kami, oleh karena cinta kasihMu sajalah kami dapat menikmati hari baru yang Engkau anugerahkan bagi kami. Dalam melakukan aktivitas kami hari ini, kami ingin berlandaskan firmanMu, agar kiranya setiap tindakan dan langkah kami boleh berkenan dihadapan Tuhan. Bukalah hati kami, kiranya Roh Kudus yang mengajari kami. Di dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.
Firman Tuhan hari ini tertulis dari
Zakharia 7:10 (TB).
“Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin, dan janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing.”
KASIH YANG NYATA DALAM TINDAKAN
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, firman Tuhan hari ini mengingatkan kita tentang panggilan untuk mengasihi sesama, terutama mereka yang lemah dan rentan. Dalam konteks nats ini, bangsa Israel baru saja pulang dari pembuangan dan bertanya tentang ritual ibadah puasa. Tuhan menegur mereka melalui Nabi Zakharia dengan mengatakan “Bukan ritual yang Kuinginkan, melainkan hati yang peduli dan tangan yang berbuat adil.”
Setidaknya ada 2 poin penting untuk kita renungkan melalui nats ini:
- Memberi Perlindungan bagi mereka yang Lemah adalah Ciri Iman Yang Sejati
Allah menyoroti empat kelompok yang sering diabaikan saat itu: janda, anak yatim, orang asing, dan orang miskin. Mereka adalah simbol ketidakberdayaan di masyarakat. Tuhan melarang penindasan terhadap mereka, tidak hanya melarang penindasan, tetapi juga menuntut untuk sungguh-sungguh membela mereka. Perenungan bagi kita saat ini, Janda dan anak yatim di zaman Israel tidak memiliki pelindung; orang asing dan miskin sering dianggap remeh. Hari ini, siapakah yang tidak dilindungi dan dianggap remeh di sekitar kita? Mungkin tetangga yang kesepian, saudara yang tertekan dan mengalami penderitaan. Ingatlah! Kasih itu bukan hanya perasaan, tapi itu keputusan. Bisa dengan berbagi kepada mereka, mendengarkan cerita dan keluh kesah mereka. Itu adalah hal sederhana yang dapat kita lakukan namun dampaknya luar biasa. - Milikilah Hati yang Tulus dan Murni
Firman ini tidak hanya berbicara tentang tindakan, tetapi juga motivasi di baliknya: dikatakan “Jangan merancang kejahatan dalam hatimu.” ternyata Tuhan melihat bukan hanya apa yang kita lakukan, tetapi “mengapa” kita melakukannya. Renungkanlah, terkadang, kita membantu orang lain karena ingin dipuji, atau bahkan merasa lebih superior/hebat. Tetapi Tuhan menginginkan kemurnian hati—kasih yang tulus tanpa pamrih, seperti kasih-Nya kepada kita. Mari introspeksi diri: Bagaimanakah kita saat berhadapan dengan orang yang berbeda status dan identitas dengan kita? Adakah prasangka atau keengganan tersembunyi? Mintalah agar Tuhan memurnikan hati kita.
Saudara-saudari, firman hari ini mengajak kita untuk bertindak adil bagi sesama terutama bagi mereka yang lemah dengan hati yang tulus dan penuh belas kasih. Sebab iman yang sejati terlihat dari cara kita memperlakukan mereka yang dianggap tak penting oleh dunia. Mari praktikkan kasih yang nyata, itu semua dimulai dari hati yang dibarui oleh Tuhan. 1 Yohanes 3:17-18: Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Amin.
Doa Penutup: Tuhan kami bersyukur untuk firmanMu yang mengingatkan kami untuk senantiasa berbuat adil. Berbuat adil bagi sesama kami terkhusus bagi mereka yang lemah dan rentan. Ajari kami Tuhan agar kami memiliki hati yang tulus dan penuh belas kasih. Ampuni kami, jika kami sering sibuk dengan urusan dan kepentingan kami sendiri, hingga kami mengabaikan sesama kami. Bentuklah hati kami ini agar kami memiliki hati yang penuh belas kasih dan siap berbagi. Tolong kami untuk melihat dan bertindak bagi mereka yang lemah. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.
Pdt. Hasiholan Nababan, S.Th- Pendeta Fungsional di Biro Remaja Naposo HKBP