Sabtu, (10/4/2021) Sekitar 2 jam mulai pukul 18:30 – 20:30,
terjalin komunikasi yang hangat bersama jemaat HKBP Tebet dan pelayan HKBP
Tebet bersama Kepala Departemen Diakonia HKBP, Pdt. Debora Purada Sinaga,
M.Th. Topik, Perempuan dan Gerakan
Diakonia Gereja.
Peserta yang mengikuti percakapan 50
orang yang aktif mengikuti dan berdiskusi melalui tanya jawab.
Topik percakapan mengupas terkait
Perempuan dan gerakan Diakonia yang disampaikan oleh Kepala Departemen Diakonia
HKBP, Pdt. Debora Purada Sinaga, M.Th.
Melalui pemaparan yang disampaikan oleh
Pdt. Debora Purada Sinaga mengajak gereja dengan melibatkan jemaat berdiakonia.
Kita dikatakan kaya, bukan karena banyaknya yang kita miliki tetapi seberapa
banyak kita beri. Vidio singkat yang ditayangkan dari YouTube lewat link.https://youtu.be/0q9GmpgJajw.
Diakonia bukan masalah harta, Diakonia
bukan masalah kekayaan, Diakonia bukan seberapa banyak yang kita miliki,
Diakonia adalah masalah hati, Diakonia adalah masalah kerelaan dan ketulusan
dari seberapa banyak yang dapat diberi.
Terkait penerapan yang telah dilakukan
Departemen Diakonia HKBP untuk Diakonia lewat program – program yang telah
dilakukan dan tetap berlanjut. Memberikan bantuan kepada korban bencana alam,
pengadaan pengobatan gratis, pemberian beasiswa, bantuan pengobatan kepada yang
sakit, Ting Back Tone Peduli Kasih, pemberian kaki dan tangan pengganti,
pemberian kaca mata baca, pengadaan rumah singgah bagi ADHA ( Anak Dengan HIV
AIDS), rumah singgah bagi korban kekerasan, Pelayanan HKBP AIDS Ministry, Pelayanan
kemandirian kepada dampingan di Panti Karya Hephata HKBP untuk bertani,
beternak dan membuat lilin. Anak Panti Asuhan Elim HKBP juga diberdayakan untuk
melanjutkan ke perguruan tinggi atau mengambil kursus salon dan jahit-menjahit.
Sehingga mereka dapat mandiri untuk kelanjutan kehidupan mereka. Bahkan
diantara mereka diharapkan kembali ke Elim untuk berkarya, menunjukan kecintaan
mereka kepada Panti Asuhan Elim.
Lewat tanya jawab dalam pertemuan salah
satu pembahasannya adalah perlunya sosialisasi terkait pelean II untuk
mendukung pelayanan kantor Pusat, bukanya dipotong dan dikirimkan ke kantor
pusat. Demikian juga pentingnya pendamping kepada korban kekerasan dalam rumah
tangga (KDRT) dan Sentuhan pelayanan dan
pendampingan kepada Human trafiking oleh Biro Hukum dan peran Biro Perempuan HKBP. Dukungan
peningkatan pendidikan lewat sekolah unggulan yang pada saat ini 32 sekolah
dibawah BPP ( Badan Penyelenggara Pendidikan)
HKBP diaktifkan kembali oleh ketua BPP, Ibu Devi Simatupang.
Atas usul juga pentingnya pemanfaatan
teknologi seperti pembuatan Vidio singkat yang dimuat di YouTube
untuk program yang dilakukan jemaat
maupun pusat.
Berdiakonia sebagai teladan agar terjadi
keseimbangan dan dapat bergerak berjalan seirama. (SKD-DAT)