TOBA (16/8) – Pada hari minggu, 10 Agustus 2025, Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Sidulang, Resort Hutahaean, Distrik IV Toba, merayakan Jubileum ke-125. Acara ini bukan sekadar pesta, melainkan sebuah perjalanan panjang tentang perjuangan, dan harapan yang telah mengakar kuat di tanah Batak. Minggu pagi sejak pukul 09.05 WIB, suasana sikacita terlihat jelas dipekarangan gereja. Rangkaian prosesi dimulai dengan arak-arakan dari rumah dinas menuju gereja, diiringi alunan musik tiup yang menambah sukacita para jemaat HKBP Sidulang. Barisan ini dipimpin oleh Praeses HKBP Distrik IV Toba, Pdt. Ebsan Hutabarat, M.Th, hingga perwakilan pemerintah daerah seperti Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Toba, Kapolres Toba, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Toba, Camat Laguboti, dan Kepala Desa Sidulang. Kehadiran mereka menegaskan bahwa gereja memiliki peran sentral dalam membangun sinergi antara iman dan pelayanan publik.
Setibanya di halaman gereja, rangkaian simbolis yang penuh makna pun dilakukan. Ada pengalungan bunga sebagai tanda penghormatan, pelepasan burung merpati yang melambangkan perdamaian dan kebebasan spiritual, serta penanaman pohon sebagai simbol pertumbuhan dan komitmen terhadap kelestarian alam. Puncak prosesi ini adalah penandatanganan prasasti, sebuah monumen yang akan menjadi saksi bagi generasi mendatang tentang sebuah perjalanan iman yang telah melintasi lebih dari satu abad.
Perayaan dilanjutkan dengan ibadah syukur yang dipimpin oleh Liturgis Pdt. Manoto Situmeang, M.Div. Khotbah yang disampaikan oleh Praeses Pdt. Ebsan Hutabarat, M.Th, nats khotbah diambil dari Mazmur 33:12-22 yang  menguatkan hati jemaat, dimana praeses mengajak seluruh jemaat untuk merenungkan kembali perjalanan gereja yang penuh liku, sekaligus meneguhkan komitmen untuk terus menjadi terang di tengah masyarakat. Kehadiran berbagai tamu seperti perwakilan dari gereja-gereja se-resort dan se-distrik, perwakilan STB (Sekolah Tinggi Bibelvrouw) HKBP dan Kabiro Perempuan HKBP Bibelvrouw Risma Br.Sinaga, serta panti sosial seperti Panti Karya Hepata Laguboti, menunjukkan betapa luasnya jangkauan pelayanan dan relasi Gereja HKBP Sidulang.
Setelah ibadah yang menyentuh, perayaan dilanjutkan dengan serangkaian acara yang tak kalah mengharukan. Momen yang paling dinantikan adalah saat Badan Pertanahan Nasional (BPN) Toba secara simbolis menyerahkan sertifikat tanah. Total ada 7 sertifikat diserahkan kepada pimpinan HKBP yang diwakili oleh Praeses Distrik IV Toba, antara lain: sertifikat tanah gereja 1 buah, rumah dinas 1 buah, sertfikat lahan kering/darat sebanyak 3, dan 2 sertifikat sawah. Tanah sawah ini diharapkan menjadi aset produktif yang akan menopang berbagai program pengembangan gereja di masa depan.
Suasana haru bercampur sukacita sangat terasa saat seluruh jemaat dan tamu undangan bersama-sama menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun” disusul dengan pemotongan kue. Kebersamaan ini menjadi pengingat bahwa gereja adalah sebuah keluarga besar yang selalu siap saling menopang. Tak hanya itu, perayaan ini juga diramaikan dengan hiburan yang kental akan budaya Batak. Ada Tortor Fultimer yang dibawakan oleh para pelayan gereja yang pernah berkarya di HKBP Sidulang sejak tahun 2000. Setiap gerakan mereka penuh makna, seolah menceritakan kembali kenangan dan pengabdian yang telah mereka berikan.
Tidak ketinggalan, Tortor Anak Sekolah Minggu yang dibawakan dengan penuh keceriaan menjadi penutup yang manis. Penampilan mereka bukan hanya sekadar tarian, melainkan cerminan dari benih-benih iman yang terus tumbuh dan menjadi harapan bagi kelangsungan gereja. Acara ditutup dengan santap siang bersama diiringi dengan lelang, mempererat tali persaudaraan dalam suasana penuh kekeluargaan.
Perayaan Jubileum 125 Tahun HKBP Sidulang adalah sebuah mahakarya iman yang telah terukir dalam sejarah Toba. Kisah ini bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga tentang masa kini dan masa depan, sebuah bukti nyata bahwa sebuah gereja bisa bertahan dan berkembang berkat iman yang teguh dan komitmen melayani. Seperti yang diungkapkan oleh sumber berita, Bibelvrouw Melva Br. Simarmata, S.Ag., perayaan ini adalah wujud syukur atas penyertaan Tuhan selama 125 tahun, sekaligus pengingat bahwa perjalanan masih panjang dan penuh harapan. (RS)