Sekjen HKBP Tekankan Transformasi Pelayanan dan Digitalisasi dalam Pembinaan Parhalado di Tapanuli Utara

Dokumentasi Foto

TAPANULI UTARA (16/9) — Sekretaris Jenderal Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Pdt. Rikson M. Hutahaean, M.Th, menegaskan pentingnya transformasi pelayanan dan digitalisasi manajemen aset sebagai langkah strategis bagi gereja di era modern. Hal ini disampaikannya dalam acara Pembinaan Distrik HKBP Distrik II Silindung yang diikuti oleh 230 pelayan gereja, atau parhalado, di Gereja HKBP Pansurnapitu, Tapanuli Utara, pada Selasa, 16 September 2025.

Acara yang dipimpin langsung oleh Praeses Distrik II Silindung, Pdt. Drs. Donal Sianturi, M.Div., ini berfokus pada dua topik utama: transformasi penatalayanan dan mitigasi sentralisasi keuangan HKBP. Pada kesempatan itu, Sekretaris Jenderal HKBP menjelaskan bahwa gereja adalah tubuh Kristus, bukan sekadar perkumpulan biasa, sehingga sistem pelayanannya harus bersifat gerejawi. Gerakan transformasi yang sedang dicanangkan HKBP merupakan transformasi ketiga, setelah era awal konsep pargodungan dan rekonsiliasi HKBP.

Di masa transformasi ketiga ini, Sekretaris Jenderal menyebutkan bahwa digitalisasi menjadi fokus penting. Pdt. Rikson mengajak para pelayan gereja untuk mulai mendata jemaat melalui sistem online, menyebut jemaat sebagai “harta gereja”. Data jemaat yang akurat dan selalu diperbarui dianggap sebagai kunci untuk membangun relasi yang lebih erat dan memetakan pelayanan secara efektif. Meskipun ada kekhawatiran terkait kendala sumber daya manusia (SDM) yang kurang melek teknologi dan keamanan data, Pdt. Rikson meyakinkan bahwa sistem ini terbuka untuk perbaikan dan bisa diakses secara mandiri oleh setiap kepala keluarga.

Selain itu menurut Sekjen HKBP, sentralisasi keuangan bertujuan untuk memperkuat sistem gereja berdasarkan prinsip keadilan, kesetaraan, keberlanjutan, dan persaudaraan. Ia membantah anggapan bahwa sentralisasi adalah upaya penimbunan harta, melainkan untuk memastikan keberlanjutan pelayanan, termasuk bagi gereja-gereja kecil yang kekurangan finansial.

Scroll to Top