Sinergi HKBP dan Generasi Muda di Era Digital

Dokumentasi Foto

PEARAJA, TARUTUNG (18/9) – Rapat koordinasi dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Biro Remaja-Naposobulung Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) pada September 2025 menunjukkan komitmen gereja dalam memberdayakan generasi muda. Dua acara utama diadakan secara virtual melalui Zoom, yaitu rapat koordinasi dengan Pengurus Naposobulung Distrik (PND) dan pelatihan penulisan buku panduan Penelaahan Alkitab (PA). Kedua acara ini bertujuan untuk memperkuat pelayanan kategorial bagi remaja dan pemuda, serta menyelaraskan program di seluruh distrik.

Rapat Koordinasi Perdana dengan Pengurus Distrik

Pada Kamis, 18 September 2025, Biro Remaja-Naposobulung HKBP mengadakan rapat koordinasi perdana dengan PND. Rapat yang dipimpin oleh Kepala Biro, Pdt. Harminto Sihombing, M.Th., ini bertujuan untuk mendengarkan kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan di berbagai distrik. Latar belakang rapat ini adalah untuk memperkuat sinergi pasca-pelantikan Kepala Biro yang baru.

Agenda utama rapat mencakup perkenalan kepemimpinan baru, diskusi program di setiap distrik, penjelasan database, dan distribusi buku Pedoman Naposobulung. Rapat ini dihadiri oleh 52 peserta. Salah satu distrik yang memaparkan kegiatannya adalah Distrik 8 DKI Jakarta, yang melaporkan program seperti kunjungan ke 81 gereja dan 50 ressort, serta pembinaan bagi para ketua, sekretaris, dan bendahara Naposobulung.

Pelatihan Penulisan Buku PA Relevan untuk Gen Z

Sehari sebelumnya, pada Rabu, 17 September 2025, Biro Remaja-Naposobulung juga menyelenggarakan pelatihan bagi para penulis buku panduan PA. Pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan materi Penelaahan Alkitab yang tidak hanya informatif, tetapi juga kontekstual dan relevan dengan kehidupan Generasi Z. Acara ini dimoderatori oleh Pdt. Hasiholan Nababan, S.Th dan Pdt. Pangihutan Hasibuan S.Th., dan turut dihadiri oleh Pdt. Dr. Deonal Sinaga, Kepala Departemen Koinonia HKBP.

Pelatihan ini mencakup berbagai aspek penting, antara lain:

  • Pedagogis: Menekankan pentingnya relasi pribadi dengan Tuhan dan komunitas, serta penggunaan metode S.O.A.P (Scripture, Observation, Application, Prayer).
  • Teologis: Mengajarkan penggunaan bahasa yang “young-friendly” dan visual seperti infografis. Materi juga disesuaikan untuk merespons fenomena seperti “Gereja Roblox”, cyberbullying, dan digital burnout.
  • Liturgis: Menekankan integrasi liturgi HKBP ke dalam buku PA agar remaja dan pemuda merasa memiliki peran dalam ibadah.
  • Psikologis: Membahas pergumulan khas remaja (pencarian identitas) dan pemuda (quarter life crisis), serta mendorong pembangunan circle yang sehat dan empati di gereja.

Pelatihan ini juga merekomendasikan topik-topik spesifik, seperti manajemen emosi dan self-compassionuntuk remaja, serta quarter life crisis dan networking untuk pemuda.

Secara keseluruhan, kedua acara ini menunjukkan komitmen HKBP untuk membentuk generasi muda yang memiliki iman kokoh, aktif berorganisasi, dan siap menjadi pemimpin di gereja maupun masyarakat. Diharapkan, upaya ini akan meningkatkan kecintaan pemuda terhadap gereja dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka.

Scroll to Top