Ulang Tahun ke-25 HKBP Distrik XVII Indonesia Bagian Timur, Ephorus : Perlu Remapping Pelayanan HKBP


Distrik dengan
pelayanan terluas yaitu HKBP Distrik XVII Indonesia Bagian Timur berulang tahun
ke 25 Tahun, yang dirayakan pada Minggu (17/11) bertempat di HKBP
Surabaya, Jawa Timur. Utusan gereja – gereja yang tergabung
dalam koordinasi pelayanan Distrik XVII Indonesia Bagian Timur ini hadir
mengikuti Ibadah bersama yang dilayani oleh Ephorus HKBP Pdt. Dr. Darwin
Lumbantobing sebagai pengkhotbah.

Diawali dengan prosesi
ibadah dari ruang konsistori gereja diikuti para Pelayan Penuh Waktu yang hadir
dan tahbisan Sintua, langsung disambut oleh jemaat yang berdiri baik di halaman
gereja maupun di dalam gereja. Dilanjut Ibadah yang dimulai sejak Pkl. 09.00
Wib ini berjalan dengan hikmat dan sukacita.

Dalam ibadah ini, turut
juga utusan gereja – gereja memberikan persembahan pujian koor, demikian
pembacaan sejarah HKBP Distrik XVII Indonesia Bagian Timur oleh Pendeta HKBP
Ressort Surabaya Pdt. Belhemrimen Sitompul. Praeses HKBP Distrik VII IBT Pdt.
Pahala Sitorus, S.Th bersama Pendeta HKBP Ressort Surabaya Timur Pdt. Nursani
Hutasoit, S.Th sebagai Liturgist ibadah, hingga tiba Ephorus HKBP Memberitakan
Firman Tuhan yang diangkat dari Filipi 4: 10 – 20.


Dalam khotbahnya,
Ephorus HKBP menegaskan tidak ada satu orang pun yang tidak bisa menyaksikan
kebaikan dan perbuatan Tuhan dalam hidupnya. Oleh karena Tuhan memberikan
kasihnya kepada setiap orang, karena manusia adalah milikNya sendiri. Dalam
kehidupan ini, ada dua bentuk yang tidak bisa terlepas dari kehidupan ini
diantara;
pertama, Meminta
pertolongan.
Kedua, memberikan
pertolongan, kata Ephorus HKBP.

Ephorus HKBP lebih
dalam menjelaskan, tidak seorangpun yang bisa sempurna hidupnya dengan
kesenderiannya. Kita juga membutuhkan pertolongan dari orang lain, itu sebabnya
Rasul Paulus menegaskan Firman Tuhan yang tertulis di Galatia 6: 2,
“Bertolongtolonganlah menanggung bebanmu!
Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.”
Hukum Kristus itu adalah saling
mengasihi dan tolong – menolong. Demikian dengan memberikan pertolongan, tidak
seorang pun yang tidak menerima berkat Tuhan. Kita semua secara pribadi maupun
keluarga menerima berkat Tuhan, walaupun berbeda – beda yang kita terima dan
kita miliki. Itu sebabnya, di ayat 13 dikatakan “Segala perkara dapat
kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”. Namun lebih tegas dan
tepat dalam bahasa batak dikatakan
“Saluhutna
do tarpatupa ahu marhitehite Ibada na margogoihon ahu”.
Justru dikarenakan
adanya perbedaan itulah, maka kita diminta untuk saling tolong menolong, untuk
saling membantu satu sama lain. Perbedaan berkat apa yang kita miliki, apa yang
saya punya belum tentu ada pada kalian, dan apa yang ada pada kalian belum
tentu ada pada saya, maka saling membutuhkan dan harus saling membantu, kata
Ephorus HKBP.

Acara yang dipadu
dengan ibadah minggu ini juga ditentukan sebagai pesta puncak pelayanan
orientasi
parasinirohaon, yang mana
Ephorus HKBP juga dalam bimbingan pastoranya menegaskan kalau ini adalah
perayaan puncak, namun bukan berakhir pelayanan
parasinirohaon tetapi akan terus dilakukan oleh gereja – gereja
HKBP baik tahun depan maupun ke tahun berikutnya dan seterusnya. Kita harapkan
gereja – gereja HKBP dimanapun berada secara sungguh – sungguh yang untuk
menghidupi dan melaksanakan program pelayanan dengan baik, tutur Ephorus.

Ephorus HKBP juga
secara khusus menyampaikan sudah saatnya perlu diadakan
remapping pelayanan di HKBP, dikarenakan konteks pelayanan yang
sudah berubah apalagi merespon rencana pemerintah yang akan memindahkan Ibukota
ke Kalimantan. HKBP harus serius menyikapi akan rencana ini, dengan pemetaan
kembali pelayanan agar lebih efisiean dan tepat sasaran termasuk Distrik XVII
Indonesia Bagian Timur ini yang mencakup wilayah pelayanan yang paling luas di
HKBP.

Misalnya saja, sudah
ada Orang Batak yang berada di sekitaran daerah yang akan menjadi Ibukota Baru,
yang mungkin juga sudah menantikan pelayanan HKBP yang lebih fokus, walaupun
HKBP juga sudah hadir disana. Tentu HKBP pun harus mempersiapkan dengan matang
pelayanan disana atau secara umum di Borneo, termasuk dengan Distrik ini
bagaimana menyikapi informasi penting ini. Demikian di Sulawesi, langkah apa
yang bisa dilakukan dan secara khusus Papua yang diharapkan akan terus
berkembang pelayanan disana. Tentu kita juga harus berbaur dan bermasyarakat
dengan baik agar kita diterima. Kalimantan sendiri atau Borneo, gereja – gereja
disana masih ada terdaftar di beberapa distrik, misalnya Kalimantan Timur –
Utara dibawah koordinasi Distrik Borneo, Kalimantan Barat seperti Pontianak dan
beberapa ressort di bawah koordinasi Distrik Deboskab, demikian dengan
Kalimantan Tengah misalnya Palangkaraya dan Kota Waringin Barat di bawah
koordinasi Distrik Indonesia Bagian Timur, yang sebenarnya bisa dikembangkan
pelayanan dengan penambahan Distrik di sekitaran Ibukota yang baru, ini perlu
dikaji dan dipersiapkan dengan baik yang disebut dengan
remapping, kata Ephorus HKBP. 


Dalam acara ini turut
hadir para tokoh jemaat dari utusan gereja – gereja demikian secara khusus Bapak
Sahat Tua Simanjuntak, SH yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jawa
Timur. Beliau satu – satunya anggota dewan yang beragama Kristen tetapi mampu
dan bisa menduduki posisi yang strategis sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi ini
didaulat memberikan kata sambutan yang mengajak seluruh jemaat HKBP untuk
bergaul dengan masyarakat dan mengikat kebersamaan untuk menuju yang lebih
baik, sekaligus juga menyampaikan harapan kemajuan HKBP, yang juga dalam
kesempatan tersebut beliau memberikan perhatian dan bantuan kepada Panitia
untuk pengembangan Distrik XVII Indonesia Bagian Timur dan bantuan untuk
Pembangunan Museum HKBP di Seminarium Sipoholon.

Dalam acara juga
diadakan
mangulosi setiap utusan
jemaat oleh Ephorus HKBP dan Ompu Boru, demikian secara khusus penyematan
PIN/Cinderamata sebagai tanda ungkapan terimakasih kepada Pendeta Ressort
Surabaya, Pendeta Ressort Surabay Timur, Ketua Panitia Pesta, dan Ketua Panitia
Pentahbisan Pelayan HKBP Tahun 2019 yang berlangsung di HKBP Malang.

Acara yang berjalan
hingga Pkl. 17.00 Wib tersebut berjalan dengan meriah dan sukacita, tampak dari
setiap rangkaian acara seperti Tortor dari setiap utusan gereja – gereja,
panitia, PPD, demikian persembahan pujian dari solo, trio, dan lainnya. (KE)





























Scroll to Top