HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN
QUICK NEWS
Parapat (6/8) – Departemen Koinonia HKBP, dipimpin oleh Pdt. Dr. Deonal Sinaga, menyelenggarakan “Training of Trainers” (ToT) pengajaran Sekolah Minggu di Wisma Tabor HKBP, Parapat, dari 5-8 Agustus 2025. Kegiatan ini dibuka secara virtual oleh Kadep Koinonia. Pelatihan ini diikuti oleh 26 pelayan penuh waktu dari 10 distrik berbeda. Mereka dilatih untuk menjadi pelatih pengajaran Sekolah Minggu yang kreatif dan inovatif di distrik masing-masing. Program ini diselenggarakan dengan dukungan Biro Pembinaan dan Biro Sekolah Minggu.
Humbang (5/8) – Departemen Diakonia HKBP, dipimpin oleh Pdt. Eldarton Simbolon, D.Min., mengadakan pelatihan pembuatan pupuk kompos dan budidaya ubi merah Jepang di HKBP Silaban, Distrik III Humbang. Acara yang dibuka dengan ibadah ini dihadiri oleh Pdt. Joni Sihite dan Praeses Pdt. Robinsarhot Lumban Gaol, serta Kepala Dinas Pertanian Humbahas, Junter Marbun. Pelatihan diisi oleh narasumber St. Ir. Jona Sidabukke dan Ronald Ramot Simamora, yang dilanjutkan dengan praktik langsung di lapangan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan jemaat melalui keterampilan pertanian.
Pematangsiantar (5/8) – Pdt. Bernard Manik, M.Th, Kepala Departemen Marturia HKBP, bertemu dengan Pdt. Dr. Maruasas Nainggolan dari STT HKBP Pematangsiantar untuk membahas peluang misi. Diskusi yang berlangsung hangat di kantor biro Zending/PI HKBP ini berfokus pada potensi pelayanan di berbagai daerah, termasuk di luar negeri. Pertemuan ini menunjukkan semangat kolaborasi dalam upaya membangun dan memperluas misi HKBP.
Pearaja (5/8) – Pdt. Dr. Deonal Sinaga, Kepala Departemen Koinonia HKBP, menerima rombongan pengurus kemitraan Distrik Koeln-Sued dari EKiR, Jerman, mengunjungi Kantor Pusat HKBP di Pearaja-Tarutung. Kunjungan ini merupakan bagian dari kerja sama kemitraan mereka dengan Distrik II Silindung, RSU Balige, dan AKPER Balige. Rombongan yang dipimpin oleh Reinhard Radloff ini berbagi suka cita, tantangan, dan pengalaman dalam misi gereja. Kedua belah pihak berkomitmen untuk terus saling mendoakan, mendukung, dan menolong dalam pelayanan.
Bekasi (4/8) – Dalam kunjungannya ke HKBP Setia Mekar, Ephorus HKBP menekankan pentingnya peningkatan pelayanan bagi anak, remaja, dan pemuda. Hal ini sejalan dengan salah satu program prioritas HKBP tahun 2025. Beliau berpesan agar mereka dipersiapkan menjadi generasi yang beriman teguh dan tangguh, yang nantinya akan merayakan Jubileum 200 tahun HKBP pada 2061. Pada kesempatan yang sama, puluhan remaja HKBP Setia Mekar telah mengikrarkan iman mereka dalam ibadah peneguhan sidi.
Pematangsiantar (3/8) – Pdt. Bernard Manik, M.Th, Kepala Departemen Marturia HKBP, mengadakan pertemuan hangat dengan seluruh Parhalado HKBP Sukadame pada 3 Agustus 2025. Pertemuan ini berlangsung setelah beliau memimpin ibadah Minggu, di mana Pdt. Manik memberikan motivasi dan arahan mengenai tantangan pelayanan gereja, khususnya dalam melayani generasi muda. Dialog yang terjalin mencerminkan kekompakan dan kesiapan Parhalado untuk terus melayani secara holistik dan kontekstual. Pertemuan ini menjadi penguat semangat kolektif dan moral bagi Parhalado agar tetap setia dan kreatif dalam melayani jemaat.
Medan (3/8) – Pdt. Dr. Deonal Sinaga, Kepala Departemen Koinonia HKBP, menghadiri perayaan ulang tahun ke-88 HKBP Jln. Deli di Belawan, Medan Utara. Acara tersebut dihadiri oleh Pendeta Resort Pdt. Goklas Simanungkalit dan Praeses Distrik Medan Utara, Pdt. Martin Manullang, M.Th., M.M. Pdt. Sinaga menyampaikan sukacita dan kekagumannya atas kekompakan jemaat. Perayaan diwarnai dengan antusiasme tinggi dan Firman Tuhan yang berfokus pada tema “Menjadi Manusia Baru di Dalam Kristus.”
Pearaja (31/7) – Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan menyambut kedatangan mantan dosennya, Dr. Dieter Becker, di kantor pusat HKBP. Dr. Becker kala itu mengajar di STT HKBP dari tahun 1984-1989. Dalam kunjungan informal tersebut, rombongan Dr. Becker juga berziarah ke makam Ompui Dr. Nommensen dan Gereja HKBP Dame. Dr. Becker memberikan cerita berupa pelita tenaga surya. Karena itu Ephorus menyatakan apresiasinya bahwa pelita tersebut kembali mengingatkan bahwa umat kristiani dipanggil untuk menjadi terang bagi dunia.
Tarutung (30/7) – Ephorus HKBP melalui media sosialnya menyoroti kerusakan lingkungan di Tapanuli Utara. Dari pantauan udara yang dibagikan, terlihat hamparan tanah gundul dan dominasi ekaliptus monokultur di sekitar Bandara Silangit. Ia menyatakan praktik ini merusak tanah, mengurangi debit sungai, dan mengancam keanekaragaman hayati. Ephorus berharap area tersebut beralih ke pertanian hortikultura, tanaman keras produktif yang ramah lingkungan, serta hutan lindung, demi “tano Batak” yang lestari dan masyarakat sejahtera.
Tarutung (29/7) – Ephorus HKBP menyambut baik pernyataan dan rencana Menteri Agama terkait penanganan kasus intoleransi yang mencoreng citra Indonesia. Menteri Agama berencana memperkenalkan kurikulum cinta kasih bagi santri, siswa, dan mahasiswa. Inisiatif ini bertujuan menanamkan semangat kebersamaan dan kemanusiaan, menciptakan harapan baru untuk masa depan yang lebih toleran di Indonesia. Hal ini disampaikannya disela pertemuannya dengan Pemred Majalah Narwastu, Jonro Munthe, di Jakarta.
Banten (29/7) – Rapat Pendeta HKBP Distrik Banten akan berlangsung selama tiga hari sejak dimulai hari ini (29/7). Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi para pendeta untuk memperbaharui janji dan komitmen mereka dalam melayani dengan lebih sungguh-sungguh. Di kanal medsosnya Ephorus – yang turut hadir pada rapat tersebut, secara khusus mengingatkan, “Selain kecerdasan spiritual (SQ), emosional (EQ), dan intelektual (IQ), para pendeta juga ditekankan untuk memiliki Adversity Quotient (AQ), atau kecerdasan adversitas. AQ adalah kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi kesulitan, tantangan, atau kemunduran dalam hidup.” Lebih lanjut Ephorus berharap agar para pendeta mampu melayani jemaat dengan lebih teguh di tengah berbagai tantangan dengan kekuatan kuasa Kristus yang mempercayakan pelayanan tersebut.
Palembang (28/7) – Departemen Koinonia HKBP, melalui Biro Pembinaan, sukses menyelenggarakan Training of Trainers (TOT)pengajaran Sekolah Minggu di HKBP Palembang. Acara ini fokus pada “Desain Pengajaran & Alat Peraga Transformatif/Inklusif ASM.” Pdt. Dr. Deonal Sinaga, Kepala Departemen Koinonia, membuka acara secara virtual. Kegiatan diikuti 35 pelayan penuh waktu dari 5 Distrik (Sumbagsel, Kepri, Jambi, Riau Pesisir, dan Lampung), yang dipersiapkan menjadi pelatih pengajaran Sekolah Minggu kreatif di distrik masing-masing. Kegiatan ini terlaksana berkat dukungan berbagai pihak, termasuk Pdt. Dr. Ronald Pasaribu dan tim, Pdt. Eben Ezer Napitupulu, serta parhalado HKBP Palembang. Para Praeses yang turut mendukung adalah Pdt. Victor Singal Silalahi, Pdt. Mauli Aritonang, Pdt. German Butarbutar, Pdt. Kamson Pasaribu, dan Pdt. Henry Banuareah.
Tarutung (28/7) – Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan, M.S.T., menyoroti pentingnya Deklarasi Bersama tentang Doktrin Pembenaran (JDDJ), yang ditandatangani Gereja Katolik dan Federasi Lutheran Sedunia pada 31 Oktober 1999. Dokumen bersejarah ini, kini berusia 25 tahun lebih, menegaskan kesamaan pemahaman dasar antara kedua tradisi mengenai pembenaran oleh kasih karunia Allah melalui iman kepada Kristus. Menurut Ephorus, meskipun detail penjelasannya berbeda, inti kesepakatannya adalah bahwa pembenaran merupakan anugerah ilahi yang diterima melalui iman, bukan hasil perbuatan manusia. Ephorus menekankan agar kesatuan dalam Kristus ini selalu dikedepankan dalam relasi Katolik-Protestan.
Toba (27/7) – HKBP Pardomuan Resort Pangombusan Distrik IV Toba merayakan Pesta Jubileum 125 Tahun pada Minggu, 27 Juli 2025. Perayaan bersejarah ini berlangsung di Desa Lumban Gurning, Parmaksian, Toba. Ibadah syukur dipimpin oleh Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Deonal Sinaga, M.Th. Wakil Bupati Toba, Audi Murphy O Sitorus, beserta istri turut hadir dan menyampaikan apresiasi atas semangat kebersamaan jemaat dalam merayakan usia 125 tahun gereja. Acara ini menjadi momen penting bagi HKBP Pardomuan untuk mengenang perjalanan panjang pelayanannya.
Tarutung (26/7) – Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, M.S.T., menyoroti konsesi PT Toba Pulp Lestari (TPL) di Tano Batak, yang dinilai jauh dari keadilan sosial. Berdasarkan data dari buku “Jeritan Bonapasogit…” terbitan BPK GM, 33.422,37 hektare konsesi TPL berada di wilayah adat, belum termasuk lebih dari 100.000 hektare lainnya. Pdt. Tinambunan mengajak masyarakat Batak untuk menghargai, membangun, dan merawat Tano Batak. Ia menyerukan penolakan tegas terhadap segala perusakan alam demi kesejahteraan bersama dan kelestarian ciptaan Tuhan, termasuk untuk generasi mendatang.
Medan (24/7) – HKBP patut bersyukur atas keberhasilan program “Kaderisasi Pemimpin Oikumene” yang telah membekali 35 kader pemimpin baru. Program empat hari yang berlangsung di Medan pada 21-24 Juli 2025 ini diselenggarakan oleh Departemen Koinonia – Biro Oikumene HKBP. Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Dr. Deonal Sinaga, menyampaikan bahwa para peserta akan menjadi duta transformasi HKBP dalam gerakan oikumene di berbagai level. Pembekalan ini didukung oleh narasumber seperti Ephorus Pdt. Dr. Victor Tinambunan, Prof. Dr. Ansari Yamamah, Pdt. Gomar Gultom, Pdt. Dr. Andar Pasaribu, dan Pdt. Dr. Rospita Siahaan. HKBP juga menyampaikan terima kasih kepada United Evangelical Mission (UEM) atas dukungannya, serta kepada Pdt. Mika Purba dan tim atas kerja kerasnya dalam mempersiapkan program ini.
Tarutung (24/7) – Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, M.S.T., baru saja berbagi pengalaman di Seminarium Sipoholon dengan 261 calon pelayan HKBP LPP III. Mereka adalah calon Pendeta, Guru Huria, Bibelvrouw, dan Diakones yang telah menjalani dua tahun masa praktik dan akan menempuh satu tahun praktik lagi sebelum diuji kelayakannya. Ephorus memohon dukungan doa dari seluruh sahabat dan jemaat agar semua calon pelayan dan pelayan HKBP senantiasa diperlengkapi Tuhan dalam mengemban tugas pelayanan yang dipercayakan. Ini adalah bagian dari persiapan mereka untuk melayani gereja dan masyarakat.
Tarutung (20/7) – HKBP Pabrik Tenun, yang sempat menghadapi gangguan pada “mesin tenunannya”, kini telah kembali beroperasi dengan mantap dan utuh dalam Tuhan. Hal ini diungkapkan Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, M.S.T., yang bersukacita melayani dan beribadah di jemaat tersebut Minggu (20/7). “Kesatuan dan keutuhan ditenun rapi dan indah,” ujar Ephorus, mengapresiasi seluruh Parhalado dan Ruas yang mengedepankan kasih dan keutuhan persekutuan. Beliau juga mengucapkan selamat melayani kepada gembala jemaat, Pdt. D.R. Partungkoan Simanjuntak, mendoakan agar sehat dan senantiasa diperlengkapi Tuhan dalam menggembalakan jemaat-Nya.
Jakarta (19/7) – Kepala Departemen Marturia HKBP, Pdt. Bernard Manik, M.Th., bersama Pdt. Christofel Pasaribu (Kabid Marturia HKBP Distrik VIII DKI Jakarta), mengadakan pertemuan dengan pimpinan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) pada Kamis, 17 Juli 2025. Mereka disambut hangat oleh Dr. Sigit Triono (Sekjen LAI) dan Pdt. Dr. Anwar Chen (Kabid Pengembangan Sumber Daya LAI) di Graha LAI. Diskusi ini membahas perkembangan pelayanan di kedua lembaga, termasuk sosialisasi penggunaan Alkitab Terjemahan Baru 2 (TB2) di seluruh jajaran HKBP. LAI juga menyampaikan harapan agar ada pelayan HKBP yang dapat membantu dalam bidang penerjemahan.
Samosir (17/7) – Gelombang tuntutan penutupan PT TPL kembali menguat di Samosir. Berdasarkan informasi dari Praeses HKBP Distrik VII Samosir, Pdt. Rintalori Sianturi yang disampaikan kepada Ephorus HKBP, hari ini (17/7) warga Samosir secara terang-terangan menyampaikan seruan tersebut. Seruan ini menunjukkan ketegasan sikap masyarakat terhadap operasional perusahaan. Dukungan signifikan juga datang dari legislatif. Menurut Pdt. Rintalori, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Samosir menyatakan dukungan penuh terhadap aspirasi warga untuk menutup PT TPL. Adanya dukungan dari pihak DPRD ini tentu menjadi petunjuk bahwa DPRD turut aktif menjaga lingkungan dan hak-hak warga masyarakat.
Silangit (15/7) – Departemen Diakonia HKBP, yang dipimpin oleh Pdt. Eldarton Simbolon, D.Min., melalui HKBP AIDS Ministry, mengadakan Pertemuan Akbar Komunitas ODHIV pada 15 Juli 2025. Acara ini dihadiri oleh ODHIV dampingan dari berbagai kabupaten. Pdt. Eldarton Simbolon menyampaikan khotbah yang menguatkan, menegaskan bahwa gereja terbuka bagi ODHIV. Kegiatan ini mencakup ibadah, edukasi kesehatan, bimbingan pastoral, dan pembagian bantuan nutrisi, dana pendidikan, serta sembako. Pertemuan ini menunjukkan komitmen HKBP untuk memberikan dukungan dan kasih kepada ODHIV.
LAGUBOTI (14/7) – Ephorus HKBP hadiri Peluncuran buku “Jeritan Bona Pasogit: Kompilasi Data dan Temuan Penelitian Kerusakan Ekologi di Kawasan Sekitar Danau Toba” di Serenauli Hotel, Laguboti. Di kanal media sosialnya, Ephorus mengungkapkan bahwa buku tersebut menyoroti krisis sosial dan ekologi akibat operasional PT TPL selama 30 tahun. “Buku yang disusun tim PGI dan VEM ini, bersama data lain dan pengalaman empiris, mendorong pimpinan gereja-gereja di Sumatera Utara mengeluarkan pernyataan bersama. Mereka memohon Presiden Prabowo Subianto mencabut izin PT TPL, sekaligus menyerukan pemerintah memastikan hak-hak karyawan PT TPL terpenuhi pascapenutupan. Gereja-gereja juga memohon Gubernur Sumatera Utara, kepala daerah, dan DPRD sekitar Danau Toba mendukung penutupan PT TPL.” papar Ephorus. Lagi, menurutnya, perjuangan ini didasari iman demi kelestarian Tano Batak dan kesejahteraan masyarakat.
Bogor (13/7) – HKBP Villa Duta Bogor menggelar ibadah syukur Pesta Perak 25 Tahun pada Minggu, 13 Juli 2025. Acara ini dipimpin oleh Kepala Departemen Marturia HKBP, Pdt. Bernard Manik, dan Pendeta HKBP Resort Villa Duta, Pdt. Eben Ezer Nababan. Perayaan diawali dengan prosesi simbolis perdamaian, dilanjutkan dengan pemotongan kue ulang tahun dan tortor. Gereja yang berdiri sejak 10 Juli 2000 ini kini berstatus resort mandiri. Meskipun menghadapi tantangan lokasi, HKBP Villa Duta terus berupaya meningkatkan pelayanan dan mempersiapkan generasi penerus untuk melanjutkan misi gereja.
Bogor (13/7) – HKBP Villa Duta Bogor merayakan 25 tahun berdirinya dengan ibadah syukur pada Minggu, 13 Juli 2025. Ibadah dipimpin Pdt. Bernard Manik, M.Th., Kepala Departemen Marturia HKBP, dan Pdt. Eben Ezer Nababan, Pendeta HKBP Resort Villa Duta. Perayaan ditandai dengan prosesi, penandatanganan prasasti, serta pelepasan burung merpati dan balon sebagai simbol misi perdamaian. Meskipun berada di perumahan elit yang menghadirkan tantangan pengembangan jemaat, gereja yang berdiri sejak 10 Juli 2000 ini terus meningkatkan pelayanan dan mempersiapkan generasi penerus.
LAGUBOTI (12/7) – Ephorus HKBP bertemu Pimpinan Daerah Sumut dan seluruh Bupati sekitar Danau Toba di IT DEL, Laguboti. Dari pertemuan yang turut dihadiri tokoh nasional Luhut Binsar Pandjaitan tersebut, terungkap gagasan Luhut agar lahan eukaliptus yang selama ini dikelola oleh PT TPL untuk segera diserahkan kepada masyarakat dan dijadikan lahan pertanian. Hal ini diungkapkan oleh Ephorus HKBP dalam kanal media sosialnya. “Rencana tersebut mencakup tiga alokasi utama: pertanian hortikultura, tanaman keras produktif (seperti mangga, durian, alpukat), dan sebagian sebagai hutan lindung. Jika 10.000 kepala keluarga terdampak, masing-masing akan mendapat 2 hektar lahan, totaling 20.000 hektar. Inisiatif ini diharapkan membawa kesejahteraan bagi masyarakat dan melestarikan alam Tano Batak” kutip Ephorus.
Sidikalang (10/7) – HKBP dan Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD) mengadakan pertemuan penting di Kantor Pusat GKPPD, membahas perluasan pelayanan ke masyarakat diaspora Toba di Pakpak Barat. Kepala Departemen Marturia HKBP Pdt. Bernard Manik, M.Th, disambut hangat oleh Bishop GKPPD Pdt. Poltak Abednego Padang dan jajaran pimpinan GKPPD lainnya. Diskusi berpusat pada penyediaan ibadah dan pelayanan berbahasa Toba di tengah masyarakat Pakpak yang majemuk. Pimpinan GKPPD menyambut positif ajakan kerja sama ini, menunjukkan komitmennya terhadap keberagaman dan perluasan Pekabaran Injil. GKPPD, yang akan merayakan 34 tahun kemandiriannya dari HKBP Agustus nanti, memiliki 62 pendeta dan terus mengembangkan pelayanan holistik.
Pearaja (9/7) – Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Dr. Deonal Sinaga, melakukan pertemuan penting dengan Rev. Detlev Nonne dari Evangelische Kirche in Deutschland (EKD), atau Persekutuan Gereja-Gereja Protestan di Jerman. Pertemuan hangat namun serius ini berfokus pada persiapan Konferensi Misi EKD di Asia yang akan diselenggarakan pada Februari 2026. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan oikumenis antara HKBP dan gereja-gereja di Jerman. Pdt. Sinaga berharap kerja sama ini dapat membawa dampak positif bagi kedua belah pihak.
Riau (7/7) – Ephorus HKBP dalam kanal medsosnya menginformasikan kegiatan seluruh pelayan penuh waktu dan keluarga HKBP Distrik XXX Riau Pesisir, yang menurutnya akan menyegarkan kembali “Transformasi HKBP”, sebuah upaya menuju perubahan yang lebih baik dalam tuntunan Tuhan. Inisiatif ini bertujuan memperkuat pelayanan dan kehidupan rohani di lingkungan distrik. Selain itu, Distrik XXX Riau Pesisir juga mencanangkan pelaksanaan bank sampah. Program ini berfokus pada pengubahan sampah menjadi berkat, sebagai wujud tanggung jawab gereja dalam merawat alam ciptaan Tuhan. Distrik XXX Riau Pesisir menjadi distrik kedua yang meluncurkan bank sampah, menyusul HKBP Distrik XXII Riau. Distrik-distrik lainnya di lingkungan HKBP direncanakan akan segera mengikuti jejak ini.
Jetun (9/7) – Jetun Silangit Eco Park dan Retreat Centre tengah dipersiapkan secara komprehensif untuk menjadi perkampungan pemuda. Berbagai fasilitas sedang dibangun, termasuk penanaman sekitar 1.000 pohon yang bibitnya sudah disiapkan. Selain itu, pelebaran jalan masuk Jetun dan pembangunan jalan lingkar untuk kendaraan ATV juga sedang dikerjakan, memungkinkan pengunjung menjelajahi area Jetun dengan mudah. Semua kegiatan ini langsung ditinjau oleh Sekretaris Jenderal HKBP, Pdt. Rikson M. Hutahaean, didampingi Kepala Pengelola Jetun, Pdt. Rein Justin Gultom. Kunjungan Sekjen HKBP ini bertepatan dengan pelatihan pembuatan pupuk bagi jemaat sekitar Jetun, yang dilaksanakan pada 9 Juli 2025.
PEKANBARU – Pada 6 Juli 2025, HKBP Resort Agave Sukatani resmi menjadi resort ke-844 setelah diresmikan oleh Praeses HKBP Distrik XXX Riau Pesisir, Pdt. German Butarbutar. Peresmian ini merupakan hasil kerja keras dan kebersamaan antara jemaat (ruas) dan pelayan gereja (parhalado) yang bersatu hati mempersembahkan yang terbaik. Upaya tersebut membuahkan hasil dengan diresmikannya bagas huria (rumah jemaat) dan kantor resort pada hari yang sama. Seluruh jemaat bersyukur kepada Tuhan atas pencapaian ini, dan berharap agar parhalado serta ruas HKBP senantiasa bersatu hati dalam memenuhi tugas panggilan Tuhan, dari dulu hingga kini, dan sampai akhir zaman.
Berita Terkini HKBP
Renungan Harian HKBP
Renungan Terkini
Renungan Harian HKBP | 7 Agustus 2025
Syalom Selamat pagi bapak / ibu dan saudara / i yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Marilah kita mempersiapkan diri untuk mendengarkan Firman Tuhan dengan bersaat teduh sejenak!
Doa Pembuka: Kita berdoa! Ya Bapa kami di sorga, kami mengucap syukur atas kasih sayangMu pada kami, Engkau telah menjagai kami, engkau tolong kami dan Engkau berikan juga nafas kehidupan, sukacita dalam diri kami. Sebentar lagi kami mau mendengarkan firmanMu siapkan hati kami untuk menerimanya. Amin.
Yang menjadi nats renungan kita hari ini Kamis 7 Agustus 2025 tertulis
Mazmur 63:8
Sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayapMu aku bersorak sorai. Demikian firman Tuhan.
Saudara saudara yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Kita sebagai orang kristen dan sebagai pelayan Tuhan kita mengakui dan mempercayai bahwa Tuhan itu adalah penolong hidupku, hidupmu, dan hidup kita semuanya. Dan begitu juga kesaksian Raja Daud dia mengandalkan Tuhan sebagai penolong hidupnya. Tetapi kalau kita perhatikan kehidupan ini, kita akan melihat ada banyak orang orang kristen yang sangat gampang putus asa ketika berhadapan dengan persoalan dan pergumulan hidup yang berat itu semua dikarenakan mereka berpikir Tuhan tidak memperdulikan hidup ku, hidup kami, itu adalah pemikiran yang salah. Tuhan tidak perna tidur, Tuhan tidak pernah jauh dari kehidupan kita, Dia selalu setia menjagai langkah kita. Seperti dikatakan Yesaya 46:4 “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Artinya pertolongan dari Tuhan tidak akan berubah bagi setiap orang yang percaya dan yang berserah kepada Tuhan. Sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayapMu aku bersorak sorai. Marilah kita andalkan Tuhan dalam diri kita dan campur tanganNya. Amin.
Doa Penutup: Terima kasih Tuhan atas firmanMu hari ini yang mengingat kami untuk selalu mengandalkan pertolonganMu baik itu dikesusahan, pergumulan dan persolan yang datangnya silih berganti dalam hidup kami.Topang hidup kami ya Tuhan supaya tidak tercatuh kedalam dosa. Amin.
Anugrah Tuhan Yesus Kristus dan kasih setia dari Allah bapa serta persekutuan Roh Kudus kiranya menyertai kita sekalian. Amin.
Bvr. Cleopatra Sitorus- Kantor biro Zending Siantar
Renungan Harian HKBP | 6 Agustus 2025
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, kita kembali akan mendengarkan Firman Tuhan, melalui Renungan Harian Marturia HKBP hari ini, Rabu 06 Agustus 2025, untuk pedoman hidup kita. Mari kita siapkan hati dan pikiran kita dalam saat teduh sejenak.
Doa Pembuka: Kami tak henti-henti menyerukan syukur, pujian, hormat dan terima kasih kepada-Mu ya Allah kami yang Mahakuasa serta Mahakasih. Penyertaan-Mu selalu menopang kami menjalani hari-hari hidup kami yang penuh liku dan tantangan. Jika tanpa kasih-Mu, kami tidak akan dapat melangkah sejauh ini, tetapi karena tangan-Mu selalu menuntun dan menjaga kami, kami dapat melewatinya dengan yakin dan kuat. Kami selalu memerlukan pertolongan-Mu dalam setiap waktu ketika suka maupun duka, agar kami dapat bersukacita serta berada tetap di jalan-Mu. Berfirmanlah Engkau ya Tuhan, kami telah siap mendengar-Mu, di dalam Nama Anak-Mu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
Renungan kita hari ini tertulis dalam
1 Yohanes 4 : 9
Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Kasih merupakan istilah yang kerap kita temukan dalam kehidupan umat manusia secara umum di seluruh belahan bumi. Kasih sudah sejak lama menjadi budaya dalam merajut sebuah hubungan yang baik antar manusia, atau dengan kata lain, kasih merupakan suatu turunan sifat yang sejak awal telah diwariskan Allah sejak manusia dicipta, dan dengan kasih itulah manusia dapat hidup saling berdampingan dalam damai.
Sebagai orang percaya, kita mengenal bahwa Allah adalah kasih. Dan, karena Allah adalah kasih, setiap orang percaya pasti menerima damai sejahtera. Kasih Allah setiap hari bahkan setiap waktu dapat kita rasakan dari karya tangan-Nya yang selalu menuntun kita, sekalipun terkadang cobaan ingin melemahkan iman kita. Dan karena itu pula, setiap orang yang percaya kepada Allah, pasti akan menunjukkan rasa kasihnya terhadap sekitar dan sesamanya, bukan malah membenci, memusuhi, menyakiti, menindas ataupun melecehkan, karena hal-hal demikian tidak berasal dari Allah.
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Kasih Allah yang paling besar terhadap kita adalah penebusan-Nya, yaitu Yesus Kristus turun ke dalam dunia. Allah mengaruniakan kasih-Nya, yaitu Anak-Nya yang tunggal bagi keselamatan kita. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3 : 16). Sebagai orang yang telah ditebus melalui kematian dan kebangkitan Yesus, kasih bekerja dalam diri kita. Dan sampai sekarang, dimana Yesus telah naik kembali kepada Bapa-Nya di surga, kita dikaruniai dengan Roh-Nya. Curahan Roh itu diberikan kepada setiap orang percaya agar mampu melakukan missi Allah di tengah dunia, yang didiami oleh roh-roh jahat yaitu roh antikristus. Roh yang ada pada kita lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia dan kita harus mengalahkannya. Sebagai orang beriman, kita harus mampu menguji, mana Roh yang dari Allah, mana roh yang dari dunia. Setiap Roh yang mengaku bahwa Yesus Kristus telah detang sebagai manusia, itulah yang berasal dari Allah.
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Roh Allah, akan menggerakkan kita untuk melakukakan kehendak-Nya yaitu hidup di dalam kasih. Bukan sekadar narasi tetapi aksi. Bagaimana wujud kasih dalam hidup orang percaya? Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. (1 Korintus 13 : 4 – 7). Barang siapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Amin.
Doa Penutup: Terima kasih atas Firman-Mu ya Allah, yang telah mengingatkan kami untuk senantiasa hidup dalam kasih yang dari pada Engkau. Sebagaimana Engkau telah menyatakan kasih-Mu yang begitu besar bagi kami, hendaknyalah kami dapat mengasihi sesama kami dengan sepenuh hidup kami. Ajarilah kami senantiasa untuk menyatakannya dalam hari-hari kami di dunia ini sekalipun godaan dunia selalu mendesak. Kuatkan kami mengalahkan roh-roh dunia yang ingin membawa kami jauh dari pada Engkau, agar kami layak menjadi anak-anak-Mu. Ampuni dosa-dosa kami ya Allah di dalam pengasihan-Mu melalui Anak-Mu Tuhan Yesus Kristus Juruselamat kami. Amin.
Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan kasih Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus kiranya menyertai kita sekalian. Amin.
St. Menerwatsen Panggabean-Pegawai Biro Ibadah Musik HKBP
Renungan Harian HKBP | 5 Agustus 2025
Shalom!
Sebelum kita merenungkan Firman Tuhan, kita satukan hati di dalam doa.
Doa Pembuka: Kita berdoa! Allah yang kami kenal di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Allah yang selalu menyertai langkah kehidupan kami di dalam penyertaan Roh Kudus. Kami bersyukur untuk segala cinta kasihMu yang memperkenankan kami untuk mengenal dan merasakan segala kebaikanMu. Pada hari ini, kami akan mendengarkan FirmanMu. Tinggallah di dalam hati dan pikiran kami agar FirmanMu dapat kami mengerti dan kami lakukan. Di dalam nama AnakMu, Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
Firman Tuhan untuk kita pada hari ini tertulis di dalam
Yesaya 62 : 2
“Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri” Demikianlah Firman Tuhan. Syukur kepada Allah.
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang dikasihi oleh Tuhan, kita tentu ingin sekali menjadi orang yang dihormati, disegani, dan diteladani. Tidak ada dari kita yang ingin dipandang rendah, hina bahkan diperlakukan seperti seorang hamba atau budak. Kita berharap dan berusaha agar kita menjadi seorang yang dihormati karena kemampuan, kecakapan, kebijaksanaan, dan lain sebagainya. Pun demikian dengan harapan yang dinaikkan dalam doa oleh bangsa Israel dalam firman Tuhan hari ini. Sejak memasuki tanah pembuangan, mereka hidup menderita, dipandang rendah, dan diperbudak oleh bangsa asing. Hal yang lebih memilukan adalah ketika mereka dicemooh oleh bangsa asing karena Allah yang mereka sembah tidak melakukan apapun terhadap mereka. Nyatanya, Allah tidak tinggal diam. Allah bekerja dengan caraNya untuk menyatakan janjiNya. Allah mengutus nabi Yesaya untuk meneguhkan bangsa Israel melalui nubuatannya. Dalam janji Allah yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya, Allah akan mengubah keadaan bangsa Israel menjadi bangsa yang dihormati, diberkati, dan dilimpahkan. Semua bangsa akan melihat bangsa Israel, yakni umat pilihan Allah, menjadi bangsa yang dibenarkan Allah sehingga kehormatannya tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun karena Allah sendiri yang mengaruniakan kehormatan tersebut. Bangsa Israel tidak akan lagi dikenal sebagai bangsa yang lemah, rendah dan diperbudak. Akan tetapi, bangsa Israel akan menjadi bangsa yang kuat, dihormati, dan menjadi pemimpin dimanapun mereka berada. Janji Allah tersebut memang dinyatakan Allah pada waktuNya. Kehidupan bangsa Israel diangkat oleh Allah dan mereka memasuki tanah yang telah dijanjikan Allah.
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, janji Allah ini tidak hanya berlaku pada bangsa Israel pada masa itu, namun juga kepada kita sekalian. Sejatinya, janji Allah ini sudah dan akan selalu dinyatakan Allah bagi setiap orang percaya. Buah atau hasil yang akan diterima setiap orang yang berpegang teguh pada kebenaran Allah ialah mahkota kehormatan. Hidupnya akan terus bersinar dan berdaya melalui pertolongan Allah.
Melalui Firman Tuhan hari ini, kita diajak untuk merespons janji Allah yang telah dan akan terus dinyatakan bagi setiap orang percaya. Setiap orang percaya telah menerima kehormatan Allah, yakni menjadi umat yang telah ditebus dan dibenarkan di hadapan Allah. Itulah sebabnya, kita diundang untuk hidup di dalam kehormatan Allah. Identitas yang baru tersebutlah yang hendaknya kita maknai dan hayati. Hiduplah di dalam kekudusan Allah, yakni melakukan yang sesuai dengan Firman Allah dan menjauhkan diri dari segala hal yang tidak diperkenankan oleh Allah. Jadikanlah tutur, sikap, perbuatan, dan terutama iman percaya kita menjadi proyeksi kehormatan Allah. Kiranya Allah menolong kita untuk hidup di dalam kehormatan yang telah diberikanNya. Amin.
Doa Penutup: Kita berdoa! Ya Allah, Allah yang tidak pernah meninggalkan umatNya dan Allah yang akan men inggikan umatNya. Kami bersyukur bahwa Engkau ada di pihak kami dalam menapaki perziarahan kehidupan kami di tengah-tengah dunia ini. Ajarlah kami untuk menjadi umat yang menjaga kekudusan sehingga kami tetap menjadi umat yang Engkau kasihi. Biarlah melalui tutur, sikap, perbuatan dan iman percaya kami, namaMu yang kudus semakin dipermuliakan. Di dalam nama anakMu, Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
Anugerah dari Tuhan kita Yesus Kristus, kasih setia Allah Bapa, dan persekutuan Roh Kudus. Kiranya menyertai kamu sekalian. Amin.
Pdt. Serly Octarina Tampubolon, S.Si.(Teol)- Pendeta Fungsional Biro Jemaat HKBP
Renungan Harian HKBP | 4 Agustus 2025
Salam Sejahtera. Selamat pagi bagi kita semua pendengar setia di aplikasi marturia HKBP. Sebelum kita memulai Aktivitas kita pagi ini, marilah kita berdoa dan mendengarkan Firman.
Doa Pembuka: Mari Kita Berdoa! Kami sungguh bersyukur di pagi hari ini ya Tuhan atas hari yang baru yang Tuhan berikan pada kami. Kami akan mendengarkan firmanMu, kiranya Engkau membuka hati dan pikiran kami, agar firmanMu menjadi kekuatan kami melakukan aktifitas hari ini. Di dalam AnakMu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
Ayat renungan kita pada pagi hari ini tertulis dalam
Markus 1 : 13-14
13 : Di Padang Gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh iblis. Ia berada disana di antara Binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia.
14 : Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberikan injil Allah.
Saudara yang terkasih dalam Yesus Kristus…
Dalam injil Markus ini kita membaca tentang pengalaman Yesus di padang gurun dimana ia menghadapi pencobaan dari iblis. Setelah itu Yesus memulai pelayanaNya dengan memberitakan injil Allah. Dalam khotbah ini kita akan membahas tentang bagaimana Yesus menghadapi pencobaan dan memulai pelayananNya.
Yesus menghadapi pencobaan dipadang gurun selama 40 hari dan pencobaan datang dari iblis. Iblis mencoba untuk membuat Yesus menyimpang dari rencana Allah. Namun Yesus tetap setia dan bergantung pada Tuhan. pengalaman Yesus ini mengajarkan kepada kita bahwa ketika kita mengahadapi pencobaan kita harus tetap seetia dan bergantung pada Tuhan. Pemberitaan Injil oleh Yesus adalah panggilan bagi semua orang untuk bertobat dan percaya kepada-Nya.
Ujian iman, seperti yang dialami Yesus di padang gurun, adalah bagian penting dari pertumbuhan rohani dan persiapan untuk melayani. Ketika Yesus berada di padang gurun, Allah menyertai-Nya. Para malaikat melayani dan memelihara-Nya. Ketika bangsa Israel berada di padang gurun, Allah menyertai mereka, memelihara mereka sepanjang perjalanan. Demikian pula dengan kita. Sementara kita berada di padang gurun dalam perjalanan menuju tanah perjanjian di surga, menanggung pencobaan dan godaan, Yesus sanggup menolong kita dan Allah tetap menyertai kita. Kita tidak ditinggalkan sendirian. Pertolongan kita bukan hanya karena kita telah dibebaskan dari dosa. Pertolongan kita terus berlanjut hingga hari ini karena Allah menyertai kita sehingga kita dapat melawan iblis dan mampu bertahan melawan pencobaan dalam hidup.
Saudara terkasih dalam Yesus Kristus…..
Renungan kita pagi ini mengingatkan kita untuk tetap kuat dan percaya dalam Tuhan melawan cobaan hidup. Seperti dalam kalimat Doa Bapa kami yang menyatakan demikian : “…dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan….”Cara yang utama untuk dapat bertahan melawan pencobaan adalah berdoa. Dengan memohon di dalam berdoa maka kita akan mendapat kekuatan Tuhan yang kita pakai untuk menolak semua godaan yang datang menghampiri kita. Sebab kita memiliki keterbatas kemampuan dan kekuatan untuk menghadapi Cobaan tersebut. Karna itu marilah kita megandalkan Tuhan agar tidak terseret dalam arus pencobaan. Sekali kita mampu menolak godaan, berlipat ganda kekuatan dalam diri kita untuk menolak godaan-godaan yang datang. Amin.
Doa Penutup: Kita berdoa! Kami bersyukur FirmanMu yang menguatkan kami pagi ini.Kiranya Tuhan memberkati perjalanan Hidup kami. Tetap teguh beriman kepadaMu agar kami mampu kuat untuk melawan pencobaan dalam hidup kami. Biarlah yang sakit Tuhan sembuhkan, yang berduka Tuhan hiburkan, dan setiap orang yang akan melakukan aktivitasnya hari ini Tuhanlah memberkati. Di dalam nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
Diak. Kartini Sitohang- Melayani di Biro Dana Pensiun HKBP
Renungan Harian HKBP | Evangelium | 3 Agustus 2025
Renungan Harian HKBP | Epistel | 3 Agustus 2025
Renungan Harian HKBP | 2 Agustus 2025
AKU TIDAK MELUPAKANMU
Salam sejahtera bagi Bapak, Ibu, saudara sekalian dimanapun berada. Sebelum kita mendengarkan Firman Tuhan, Kita Berdoa!
Doa Pembuka: Kita berdoa! Terima kasih Tuhan atas anugerah dan kebaikanMu yang menyertai kehidupan kami hingga saat ini. Sebentar kami mau mendengarkan FirmanMu, berilah kami Hikmat untuk memahami dan melakukan Firman-Mu dalam hidup kami. Hanya didalam Nama Yesus Kristus, kami berdoa..Amin.
Bapak, Ibu, saudara sekalian yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus…
Firman Tuhan hari ini, Sabtu 02 Agustus 2025 tertulis dalam
Yesaya 44:21
“Ingatlah semuanya ini, hai Yakub, sebab engkaulah hamba-Ku, hai Israel. Aku telah membentuk engkau, engkau adalah hamba-Ku; hai Israel, engkau tidak Kulupakan”.
Jemaat yang dikasihi Kristus….
Ketika kita diperhadapkan dengan pergumulan dan penderitaan yang cukup berat, disaat itu terkadang timbul keputusasaan bahkan mempertanyakan dimanakah keberadaan Tuhan. Dalam penderitaan itu, kita merasa sepertinya Tuhan menjauh bahkan meninggalkan kita. Hal demikian juga dirasakan umat Israel yang berada dalam pembuangan. Mereka mempertanyakan keberadaan Tuhan dalam pembuangan itu karena sepertinya Tuhan telah melupakan dan meninggalkan mereka.
Di tengah keadaan yang demikian, Allah mengutus nabi Yesaya untuk menyampaikan penghiburan kepada umat-Nya. Allah berjanji akan menyelamatkan umat-Nya dengan membebaskan mereka dari pembuangan. Allah tidak lupa akan janji-Nya sebagaimana yang telah Ia nyatakan kepada nenek moyang Israel yaitu Abraham, Ishak dan Yakub; Allah tetap memilih dan menetapkan umat Israel sebagai umat pilihan-Nya dan milik kesayangan-Nya; karena itu, Allah tidak akan membiarkan dan tidak melupakan umat-Nya sekalipun mereka telah berpaling dari-Nya.
Pembuangan bukanlah akhir dari kehidupan umat Tuhan, tetapi suatu pembelajaran untuk pengenalan akan kuasa dan cinta kasih Allah. Karena itulah, Yesaya pasal 44 ini, secara keseluruhan memberitakan Kasih, Kepedulian dan Kesetiaan Allah kepada umat-Nya. Meski pun umat-Nya Israel telah berdosa dengan berpaling dari Allah, tetapi Allah setia dalam perkataan dan janji-Nya, Dia akan membebaskan dan menyelamatkan umat-Nya dari pembuangan. Allah yang membentuk umat-Nya menjadi milik kesayangan-Nya, bagaimana mungkin Dia melupakannya?
Namun demikian, Allah menginginkan umat-Nya bertobat dan kembali kepada Allah agar pemulihan yang dilakukan oleh Allah juga direspon umat-Nya dengan ketaatan dan kesetiaan pada Allah. Allah mengampuni, memulihkan dan menyelamatkan umat-Nya agar hidup baru sesuai dengan kehendak Allah.
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Demikian halnya dengan kita; Allah telah memilih dan menetapkan kita sebagai umat-Nya melalui Anak-Nya Yesus Kristus yang telah menebus dan membebaskan kita dari dosa melalui kematian-Nya di kayu salib. Dan melalui pembebasan itu, Allah punya tujuan terhadap kita agar menjadi umat yang taat dan setia pada Allah. Demikianlah, Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk mendekat dan melekat kepada Allah, sebab Dia tidak pernah melupakan kita. Dia yang telah membentuk kita dan memelihara kita agar kita tidak menjauh tetapi mendekat, dan tidak meninggalkan Dia tetapi menyerahkan hidup kita kepada-Nya. Oleh karena itu, Mari kita tetap berpegang teguh dalam iman hanya kepada Tuhan saja. Dialah satu-satunya Allah yang kita sembah dan kita percaya, tidak ada yang lain. Amin.
Doa Penutup: Mari kita berdoa! Terima kasih Tuhan atas Firman-Mu yang sungguh menguatkan kami agar kami selalu berpengharapan hanya kepada Tuhan saja. Karena itu, kami memohon kepada-Mu berilah kami iman yang kuat dan teguh agar kami tetap setia untuk mengikut Engkau. Sepanjang hari ini dalam berbagai aktivitas dan perjalanan hidup kami, kami serahkan hanya pada Tuhan. Dengarlah Doa kami ini Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kami.
Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus. Kasih setia dari Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus, kiranya menyertai kita sekalian hari ini dan selamanya. Amin.
Bvr. Sulastri Sitompul- Melayani di Biro Sending HKBP
Renungan Harian HKBP | 1 Agustus 2025
MENJADI SAKSI KRISTUS
Doa Pembuka: Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran manusia, itulah kiranya memberkati hati dan pikiranmu, dalam Kristus Yesus, Tuhan dan Juruselamat kita yang hidup. Amin.
1 Yohanes 1 : 3 – 4
[3] Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
[4] Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.
Saudara-saudara yang terkasih dalam Yesus Kristus,…! Agar kita dapat memahami nas renungan hari ini, sebaiknya kita membacanya mulai ayat 1 – 4, karena di Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) merupakan satu bagian, yang diberi judul “Kesaksian Rasul Tentang Firman Hidup.” Nas renungan ini ada kaitannya dengan Injil Yohanes pasal 1:1,14. Yohanes 1:1 “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Selanjutnya Yohanes 1:14 “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” Siapa yang dimaksud Firman yang menjadi daging? Tidak lain adalah Yesus Kristus. Dalam Perjanjian Lama, para Nabi menubuatkan kehadiran-Nya di dunia ini, di tengah-tengah umat manusia. Di dalam Perjanjian Baru, ia lahir ke dalam dunia, menjadi manusia dan bersama-sama dengan manusia.
Kemudian di Surat 1 Yohanes 1:1-4 ini, ada perjumpaan Yohanes dengan Yesus. Itu sebabnya di ayat 1 dengan jelas dikatakan: “Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup – itulah yang kami tuliskan kepada kamu.” Artinya, Yohanes mau mengatakan bahwa ia telah bertemu dengan Firman yang menjadi daging itu, Yohanes telah bertemu dengan Yesus, Yohanes telah bersama-sama dengan Yesus, Yohanes juga telah telah melihat apa yang diperbuat Yesus. Kemudian di ayat 2 dikatakan: “Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.” Artinya, Yohanes memberitakan Yesus, Sang Juruselamat dunia, Sang Juruselamat manusia itu. Tentu ada maksud dan tujuan dari pemberitaan itu. Supaya orang yang mendengar pemberitaan itu menjadi percaya dan satu persekutuan dengan Yohanes dan orang-orang yang telah percaya. Supaya bukan hanya mereka saja yang percaya kepada Yesus dan diselamatkan, tetapi orang lain pun mengalami persekutuan dengan Yesus Kristus dan mereka pun ikut diselamatkan. Di Injil Markus 16:16 dengan jelas dikatakan: “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.”
Saudara-saudara,…adalah tugas dan tanggungjawab orang yang sudah percaya untuk bersaksi tentang Yesus, atau memberitakan Injil. Mengacu kepada nas renungan hari ini, supaya semakin banyak orang yang percaya kepada Yesus dan diselamatkan. Bersaksi atau memberitakan Injil adalah tugas yang mulia, tetapi bukanlah tugas yang mudah, melainkan tugas yang sangat berat dan penuh resiko. Mengapa saya mengatakan demikian? Karena dalam Sejarah Gereja dicatat, begitu banyak pemberita Injil yang mengalami penolakan, penganiayaan bahkan pembunuhan karena memberitakan Injil. Kita tidak perlu jauh-jauh melihat sejarah penginjilan di negara lain atau di daerah lain, mari kita lihat sejarah penginjilan di tanah Batak yang dicatat di dalam sejarah gereja HKBP. Ada penginjil yang mengalami penolakan bahkan menjadi korban pembunuhan. Tahun 1864, tepatnya tanggal 28 Juni, dua orang penginjil yang diutus Kongsi Zending Boston – Amerika, mati terbunuh di Lobu Pining, yaitu Pdt. Samuel Munson dan Pdt. Henry Lyman. Nommensen yang datang dari tanah Jerman pun pada awalnya mengalami penolakan dan ancaman pembunuhan di tanah Batak, karena memberitakan Injil kepada orang-orang Batak. Walaupun pada akhirnya, orang Batak menerima kehadiran para penginjil, dan orang Batak pun menjadi percaya kepada Kristus.
Di jaman kita ini pun banyak tantangan yang dihadapi oleh orang Kristen ketika bersaksi tentang Yesus. Ada ancaman penolakan, pengusiran, penganiayaan, bahkan pembunuhan. Di beberapa tempat, beribadah saja mengalami larangan dari warga masyarakat sekitar. Dengan situasi dan kondisi yang demikian, apakah kita berhenti untuk bersaksi? Tentu tidak! Sebagai orang beriman, sebagai orang Kristen, di mana pun kita berada, kita harus tetap bersaksi tentang Kristus. Di Kisah Para Rasul pasal 1:8 dengan jelas dikatakan: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Orang Kristen harus menjadi saksi Kristus sampai ke ujung bumi. Di manakah ujung bumi itu? Ujung bumi adalah, di mana bumi kita injak atau di mana kita berada, itulah ujung bumi, dan di situlah kita bersaksi tentang Yesus Kristus.
Bersaksi tentang Kristus tidak hanya melalui khotbah, tidak hanya dengan memberitahukan atau menjelaskan isi Alkitab kepada orang lain. Kesaksian atau pemberitaan yang baik dan justru paling efektif adalah melalui sikap dan perilaku hidup yang baik; cara bertindak yang baik, perbuatan yang baik, cara berbicara yang baik, pergaulan yang baik. Orang lain dapat melihat Kristus melalui kehidupan kita. Itu juga kesaksian Rasul Paulus di Galatia 2:20 “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mangasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” Bagaimana mungkin orang lain percaya kepada Kristus, kalau orang lain melihat perilaku yang tidak baik dari orang-orang Kristen. Orang akan mengalami perjumpaan dan persekutuan dengan Kristus, kalau mereka melihat kehidupan yang benar di dalam diri orang Kristen. Itulah tugas dan tanggungjawab kita sebagai orang Kristen. Amin.
Doa Penutup: Terima kasih Tuhan untuk kesehatan dan nafas kehidupan yang Engkau anugerahkan dalam hidup kami. Kami bersyukur atas Firman-Mu yang telah menyapa kami pada pagi hari ini. Beri kami kemampuan dan kesungguhan untuk melakukan kehendak-Mu dalam kehidupan kami sehari-hari. Berkati kami hari ini dalam segala aktifitas dan kegiatan kami. Kiranya Tuhan senantiasa berkenan menganugerahkan kepada kami kesehatan dan umur yang panjang. Tuntun kami dalam perjalanan hidup kami, agar kami dapat hidup seturut dengan kehendak-Mu. Dalam nama Putra-Mu Yang Tunggal, Yesus Kristus Juruselamat kami yang hidup, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.
Pdt. Manaris R. E. Simatupang, M.Th. – Bendahara Umum HKBP
Renungan Harian Marturia HKBP | Kamis, 31 Juli 2025
Doa Pembuka: Terpujilah Engkau Tuhan yang senantiasa memberkati kami pribadi lepas pribadi dalam setiap aktivitas kehidupan kami. Kami akan memulai segala kegiatan kami pada pagi hari ini engkau yang memberkati kami, terlebih firmanMu yang akan menjadi pedoman bagi kehidupan kami, berkati hati dan pikiran kami supaya kami dipenuhkan oleh hanya karna FirmanMu. Di dalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa kepadaMu. Amin.
Firman Tuhan yang menjadi pedoman dalam menjalani hari ini di hari Kamis 31 Juli 2025 tertulis di
Habakuk 2:20
“Tetapi Tuhan ada di dalam baitNya yang kudus. Berdiam dirilah di hadapanNya, ya segenap bumi. Demikianlah firman Tuhan.
Bapak/Ibu, saudara/i yang terkasih dalam nama Tuhan, Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, Kita hidup di zaman yang penuh suara. Setiap hari kita dikepung oleh notifikasi, opini, keluhan, berita buruk, dan teriakan-teriakan dari dunia. Di tengah kebisingan ini, sering kali kita kehilangan kemampuan untuk diam, apalagi diam di hadapan Tuhan.
Nabi Habakuk mengajak kita untuk berhenti, tenang, dan tunduk di hadapan Allah yang berkuasa penuh.
Nabi Habakuk hidup pada masa kekacauan dan kejahatan merajalela di Yehuda. Ia mempertanyakan Allah:
- Mengapa orang jahat dibiarkan hidup bebas?
- Mengapa keadilan tidak ditegakkan?
- Mengapa bangsa yang lebih jahat (Babel) digunakan untuk menghukum Israel?
Namun, setelah serangkaian dialog dan teguran Tuhan, Habakuk sampai pada kesadaran penting ini:
Tuhan tetap memerintah. Tuhan tetap ada di tempat kudus-Nya. Maka dunia harus diam dan tunduk di hadapan-Nya. Ini adalah pengakuan iman: bahwa sekalipun dunia kacau, Allah tidak tergeser dari takhta-Nya. Dia tetap berdaulat, kudus, dan layak disembah. Secara retoris, ini menegaskan kontras: berhala tidak bersuara, tetapi Tuhan sungguh-sungguh hadir.
“Diam” bukan berarti pasif, melainkan:
Hormat: mengakui kemuliaan-Nya.
Takut akan Tuhan: menyadari siapa kita di hadapan-Nya.
Percaya: bahwa Allah tahu apa yang Ia lakukan.
Dalam diam, kita mendengarkan suara Tuhan. Dalam diam, kita menyembah dengan kerendahan hati.
Bayangkan seorang pilot di tengah badai. Penumpang mungkin panik, tetapi di kokpit ada kontrol penuh. Bahkan lebih dari itu, pusat kendali di darat tenang dan tahu persis jalur penerbangan, arah angin, dan tempat pendaratan.
Demikian juga dengan Allah. Dunia boleh panik, krisis boleh datang, tetapi Allah tidak terguncang. Dia berada di “pusat kendali” alam semesta—di takhta-Nya, dalam kekudusan dan otoritas.
Kita bisa tahu Allah bekerja bukan karena kita melihat langsung hasilnya, tapi karena kita percaya pada pribadi-Nya.
Habakuk memulai bukunya dengan keluhan dan kegelisahan. Tapi pada akhirnya ia sampai pada diam yang penuh iman.
Bukan karena masalah selesai, Tapi karena dia tahu: “TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus.”
Doa Penutup: Terima kasih Tuhan untuk FirmanMu yang memberikan pemahaman dan kekuatan untuk memenangkan hari ini di dalam kemuliaan namaMu. Berkatilah setiap pekerjaan kami, lindungi dan jaga setiap orang tua kami, keluarga kami, jemaatmu, anak-anak kami dalam menjalani kehidupannya dan pendidikannya. Kami serahkan hidup kami hari ini, esok dan unuk selamanya kedalam tangan pengasihanMu. Di dalam Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.
Pdt. Pangihutan Hasibuan, S.Th- Pendeta Fungsional di Biro Remaja Naposo HKBP
Renungan Marturia HKBP | Rabu, 30 Juli 2025
Syalom Bapak/Ibu Saudara-saudari Yang terkasih di dalam nama Kristus Yesus, kiranya di pagi hari ini kita semua di dalam keadaan sehat dan penuh sukacita yang dari pada Tuhan. Sebelum memulai aktivitas kita hari ini mari kita sama-sama untuk bersekutu dan berdoa kepada Tuhan. Oleh karena itu mari kita siapkan hati dan pikiran kita untuk saat teduh sejenak!
Doa Pembuka: Marilah Kita berdoa! Bapa di dalam Sorga, terima kasih Tuhan untuk segala anugerah yang masih kami rasakan hingga saat ini melalui nafas kehiduan yang Tuhan berikan kepada kami, kami datang dan bersujud kepadaMu melalui persekutuan kami ini untuk memuji dan memuliakan namaMu, sebelum kami melakukan aktivitas kami satu hari ini, kami mau menyerahkan semuanya itu hanya kedalah tangan pengasihanMu, kiranya Engkau yang memberikan kekuatan serta hikmat yang daripadaMu. Berkatilah hati dan pikiran kami dalam memuji dan mendengarkan Firman Tuhan. Di dalam Kristus kami berdoa, Amin.
Bapa/Ibu saudara/I yang terkasih di dalam nama Kristus Yesus Tuhan kita, Firman Tuhan yang mengawali aktivitas kita hari ini tertulis di dalam
Yohanes 5: 44
“Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?”
Prioritaskan Allah dalam Hidupmu
Di zaman sekarang ini banyak cara dilakukan untuk dapat dikenal oleh banyak orang baik secara langsung maupun melalui berbagai cara, yang mana ini dilakukan untuk mencari ketenaran ataupun pujian dari banyak orang dan segala cara dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut dengan berbagai alasan yang ada. Terkhusus di dalam Firman Tuhan kita pada pagi hari ini memberitahukan kepada kita bagaimana orang-orang banyak melakukan segala sesuatu ataupun pekerjaannya agar orang memberikan pujian kepadanya, dengan kata lain orang-orang saat ini ialah mereka yang “haus akan pujian”.
Hal ini tentu berbanding terbalik dengan apa yang diinginkan oleh Allah kepada kita bahwasannya untuk tidak mementingkan pujian dari orang lain, akan tetapi dalam melakukan segala sesuatu atupun sebuah pekerjaan yang terpenting ialah mencari kemuliaan yang berasal dari Allah. Sebab Firman Tuhan dalam Yohanes 3 : 30 Mengatakan “Ia harus makin besar tetapi aku harus makin kecil” hal ini menggambarkan bahwa dalam setiap Langkah kita ataupun perkerjaan kita yang terpenting ialah semuanya itu demiki kemuliaan nama Allah saja.
Saudara-saudari yang terkasih dapat kita lihat melalui Injil Yohanes ini mau mengajarkan dan mengingatkan kepada kita akan substansi dari segala sesuatu yang kita lakukan atau kerjakan, ialah mengutamakan kemuliaan Allah. Dengan demikian maka segala sesuatu yang kita lakukan tidak akan menjadi sebuah beban bagi kita melainkan kita akan melakukannya dengan sepenuh hati. Oleh karena itu, melalui Firman Tuhan kita hari ini dalam Yohanes 5 : 44 mau mengajarkan kepada kita beberapa hal, yaitu:
Pertama : apa sebenarnya yang kita cari ? ini merupakan sebuah pertanyaan yang sederhana bagi kita semua, namun tidak banyak orang mampu menjawabnya dengan baik. Bapak/Ibu saudara-saudari yang terkasih di dalam nama Kristus Yesus, acap kali didalam sebuah pekerjaan kita lebih fokus bagaimana agar kita mendapatkan jabatan yang lebih baik, ataupun memiliki posisi diatas dari teman-teman kita. Sehingga hal ini membangkitkan sebuah persaingan di dalam pekerjaan dan bahkan menghasilakan keegoisan untuk lebih mementingkan diri sendiri dibandingkan kebersamaan.
Namun kita terkadang lupa tugas dan tanggung jawab kita sebagai orang Kristen ialah menunjukkan kemuliaan Allah di dalam pekerjaan tersebut, hal ini sejatinya dapat kita lakukan bagaimana kita untuk memprioritaskan Allah dalam setiap pekerjaan kita ataupun menunjukkan wajah Allah dalam aktifitas kita. Maka melalui Iman percaya kita dapat mengatakan segala sesuatu yang kita lakukan dan mengutamakan Allah di dalamnya maka semuanya akan diberikan kepada kita.
Kedua, mengutamakan mencari hormat dari orang lain dibandingkan memberi hormat kepada Allah. Hal ini menggambarkan bagaimana kita lebih sering melakukan pekerjaan agar orang lain melihat pekerjaan kita, tetapi kita lupa apakah pekerjaan yang kita lakukan dapat membuat hati Allah menjadi senang ? Inilah yang harus kita ubah dalam diri kita, jangan kita lebih takut kepada atasan jika kita melakukan kesalahan dibandingkan dengan Tuhan, ataupun kita mencari ketenaran dengan segala cara agar kita dapat dikatakan sebagai pekerja yang baik, namun kita harus mendasari di dalam kehidupan kita bahwa yang kita lakukan hanya untuk kemuliaan nama Tuhan saja. Tentu memprioritaskan Allah dalam kehidupan kita acap kali menjadi sebuah tantangan bagi kita, apalagi jika persaingan di dalam perkerjaan itu sangatlah ketat namun kita harus ingat segala sesuatu yang kita dapatkan saat ini ialah karna kasih setia Tuhan, sehingga hal tersebut harus juga terpancar dari setiap pekerjaan kita. Tidak ada pekerjaan yang lebih baik jika kita mencari dan menunjukkan kemuliaan Allah itu sendiri.
Ketiga : Prioritaskan Kemuliaan Allah dalam kehidupan mu. Tuhan tidak menginginkan umatNya untuk hidup sengsara di dunia ini, namun Ia juga tidak menginginkan umatNya lebih mengutamakan dunia dibandingkan diriNya. Disini kita diajarkan untuk memilih mana yang akan kita pilih dan menjadikan prioritas dalam kehidupan kita. Ketika kita lebih untuk mencari kesenangan duniawi maka kita akan lupa dan susah untuk mencari kebahagiaan sorgawi, sebab kita berpikir bahwa apa yang selama ini kita cari telah diberikan dunia ini, namun kita lupa bahwa kebahagiaan sejati hanya ada di dalam diriNya. Tuhan tidak pernah melihat besar atau kecilnya pekerjaan kita, namun yang Ia lihat adalah bagaimana kita memakai pekerjaan itu untuk menunjukkan kesetiaan Tuhan dan berkatNya kepada kita. Jika kita memiliki pekerjaan yang kecil namun hal yang kecil itu mampu kita pakai untuk melihat kemuliaan Allah maka itu akan kelihatan besar, tentu Tuhan memberikan berkatNya kepada setiap orang dengan berbagai cara dan berbagai bentuk namun berkat yang kita terima saat ini, apakah mampu untuk menunjukkan kehadiran Allah di dalam kehidupan kita? atau kita masih hidup didalam mencari kesenangan ataupun hormat orang lain? semuanya itu ada di tangan kita, mana yang akan kita pilih kemuliaan Allah atau hormat orang lain?
Oleh karena itu melalui Firman Tuhan kita hari ini, mau mengajarkan kepada kita untuk lebih memprioritaskan Kemuliaan Allah dibandingkan mencari kehormatan dari orang lain, Tuhan tidak pernah istirahat dalam memberikan berkatNya kepada kita selagi kita mau dan mampu mengutamakan Allah di dalam kehidupan kita maka jangan pernah Lelah ataupun berputus asa dalam melakukan kebaikan di dalam pekerjaan kita masing-masing. Kiranya Tuhan senantiasa mengajari dan memampukan kita. Amin.
Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Ya Allah Bapa kami yang bertahta di dalam kerajaan sorga, disini kami menyadari bahwa sering sekali kami lebih mengutakan diri kami sendiri dibandingkan kepada Engkau, kami lebih sering memprioritaskan kesenangan orang lain dengan mendapatkan rasa hormat dari orang-orang yang ada di sekitar kami hal tersebut yang membuat kami lupa untuk mencari kemuliaan namaMu. Oleh karena itu ajari kami Tuhan dan mampukan kami untuk lebih memprioritaskan diriMu didalam kehiduan kami. Di dalam Kristus Yesus kami berdoa. Amin.
C.Diak. Anastasya Sitorus, S.Ag- LPP III di Biro Sekolah Minggu HKBP
Renungan Lainnya
Renungan Harian HKBP | 7 Agustus 2025
Renungan Harian HKBP | 6 Agustus 2025
Renungan Harian HKBP | 5 Agustus 2025
Renungan Harian HKBP | 4 Agustus 2025
Renungan Harian HKBP | 2 Agustus 2025
HKBP Channel
Video Terkait Lainnya

34:11

34:13

49:11

58:01

6:13

12:37

13:35

3:33

15:52

15:10
