PRESS RELEASE KONSULTASI NASIONAL DIAKONIA HKBP 2019

  1. HKBP akan mengadakan Konsultasi Nasional (KONAS) Diakonia pada 13 – 15 Februari 2019 di Gedung Raja Pontas Lumbantobing, Kompleks Kantor Pusat HKBP di Pearaja, Tarutung.
  2. Kegiatan ini diketuai oleh Pdt Debora Purada Sinaga MTh sebagai Ketua Umum (Kepala Departemen Diakonia HKBP), Pdt Colan WZ Pakpahan MTh sebagai Ketua Pelaksana, dan Sekretaris Pdt David Nababan Ssi-Teol dan Diakones Thiolina Lumbantobing.
  3. Kegiatan ini diharapkan dihadiri oleh 100 orang.
  4. Tema kegiatan: Melakukan Pelayanan Diakonia Sosial kepada Orang Miskin (Patupa Ulaon Parasinirohaon tu Angka na Pogos). Subtema: Jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi (I Yohanes 4: 11).
  5. Menurut 2 orang Batak, Jakobus Tampubolon dan Simon Petrus Siregar (Pagger Siregar) – yang menerima baptisan kudus pada 31 Maret tahun 1861  di Sipirok oleh seorang misionaris bernama van Asselt – menjadi Kristen itu sama artinya  dengan bebas dari perbudakan serta menjadi sesama bagi semua orang tanpa membedakan status sosial.
  6. Sejak lahirnya Huria Kriten Batak Protestan (HKBP) tahun 1861. Sangat banyak upaya dan perbuatan pembebasan perbudakan itu telah dikerjakan dan telah dapat dinikmati banyak orang. Pekerjaan itu tidak akan pernah berhenti sampai kedatangan Kristus untuk yang kedua kalinya.
  7. HKBP secara terus-menerus mempergumulkan pekerjaan pelayanan diakonia yang dimengerti sebagai warisan Yesus Kritus. Untuk itulah tahun 2009, persis 10 tahun yang lalu, telah terlaksana Tahun Diakonia HKBP dengan beberapa aksi sosial dilaksanakan serta beberapa dokumen diakonia dapat dirumuskan.
  8. Kemudian sebagai tindak lanjut, maka pada tahun ini (2019) telah ditetapkan HKBP untuk dirinya menjadi TAHUN PARASINIROHAON (TAHUN BERBELAS KASIH), ini juga sebagai pertanda sekaligus menjadi bukti ketergerakan iman kita untuk selalu setia kepada panggilan Allah yang telah kita terima dengan menghidupi pelayanan belas kasihan.
  9. Pada momen Tahun Parasinirohaon HKBP ini, kita ingin tetap sama-sama bangkit dengan bergandengan tangan, bersinergitas di antar aspek-aspek pelayanan yang kita miliki, yaitu aspek Koinonia, Marturia, dan Diakonia.
  10. Ada tiga (3) tujuan Konas Diakonia ini:
  11. Sejenak melihat kembali pelayanan diakonia yang telah dilakukan pada masa-masa yang telah dilalui HKBP dan menata kembali ke depan pelayanan itu yang secara spesifik ingin mengarahkan pelayanan diakonia ke dalam, yakni bagaimana HKBP mengoptimalkan unit-unit pelayanan diakoninya agar semakin berkualitas dan mampu menjawab persoalan-persoalan jemaat yang ada.
  12. Menyikapi persoalan terjadinya kemerosotan semangat dan kemampuan melayani oleh para pelayanan partohonan (tahbisan) di HKBP, khususnya yang diakibatkan oleh semakin menurunnya kondisi kesehatan fisik, mental dan spiritual dari beberapa pelayan. Kemudian, adan keinginan HKBP untuk membentuk sebuah pelayanan khusus atau sentrum pelayanan pemberdayaan bagi para pelayan tahbisan agar para pelayan dapat dikuatkan kembali untuk semakin berdaya melayani di tengah-tengah dunia ke mana ia diutus.
  13. Merumuskan pola dan strategi pelayanan HKBP terhadap pelayan yang memiliki problema hidup, baik dari sudut klinis, psikologis, dan spiritualitas, mulai dari tingkat huria (jemaat), ressort, dan distrik-distrik dengan terjadinya sinergitas di tengah-tengah pelayanan koinonia, marturia, diakonia yang semakin solid.
  14. Dalam kegiatan ini juga direncanakan penandatanganan kerja sama dalam bentuk nota kesepahaman antara HKBP dan Rumah Sakit Murni Teguh, Medan. Kerja sama terkait proses pengobatan bagi seluruh warga dan pelayan jemaat HKBP. Selain itu, kerja sama dalam pemberian beasiswa kepada warga dan pelayan jemaat yang ingin melanjutkan studi di STIKes Murni Teguh, Medan.

SiePublikasi&Dokumentasi

Pustaka Digital