Renungan Harian HKBP | 15 Juli 2023

Selamat Pagi bagi saudara sekalian di mana pun berada saat ini. Sebelum kita mendengarkan Firman Tuhan, Mari kita bersaat teduh sejenak!

Doa Pembuka: Kita Berdoa! Bapa di surga, terima kasih atas anugerahMu yang menyertai kehidupan kami hingga saat ini.  Sebentar kami akan mendengarkan FirmanMu; Tuntunlah kami untuk memahami dan Melakukan Firman-Mu dalam kehidupan kami. Hanya di dalam Nama Yesus Kristus kami berdoa. Amin. 

Bapak, Ibu, saudara sekalian yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus…

Firman Tuhan hari ini, Sabtu, 15 Juli 2023, tertulis dalam Filipi 4:6 ”Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”

Jemaat yang dikasihi Kristus, konteks Firman Tuhan ini adalah ketika Paulus bersama Silas berada dalam penjara, kasusnya adalah: dia menyebarkan Firman Allah, tetapi dituduh mengacaukan kota; lalu ditangkap dan dipenjarakan di Filipi (baca Kisah Rasul 16:13-23). Lalu ketika berada dalam penjara, Apakah mereka takut? Apakah dia kuatir? Apakah dia menjadi lemah? atau Apakah dia menyerah dalam memberitakan Firman Allah? TIDAK, SAMA SEKALI TIDAK. Paulus dapat dipenjara, tapi pemberitaannya tidak; hamba Tuhan dapat dibelenggu, tapi Firman Allah tidak terbelenggu.

Dari dalam penjara, Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Saat itulah terjadi gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah, dan terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. 

Kepala penjara menyaksikan hal itu, dia hampir bunuh diri, disangkanya Paulus dan lainnya melarikan diri, ternyata tidak. Itu yang membuatnya percaya pada Kristus dan memberi diri dibaptis. Akhirnya Paulus dan Silas dilepaskan dari penjara (Kisah 16:24-40). Berdasarkan pengalaman inilah, Paulus menuliskan surat Filipi untuk menasehati mereka agar tetap setia dalam imannya, tetap bersatu dan merendahkan diri, tetap mengerjakan keselamatannya dan ucapan syukur. Jadi, Filipi 4 adalah nasihat terakhir Paulus kepada jemaat Filipi yaitu tentang Sukacita, Doa, dan Syukur.

Jemaat yang dikasihi Kristus, sukacita yang dimaksudkan oleh Paulus bukan sekedar senang, riang-gembira, atau perasaan menggebu-gebu dikarenakan mendapat keuntungan, atau memperoleh hadiah, benda, materi, atau sesuatu yang membuat kita senang. Bukan sekedar demikian; tapi yang dimaksud dengan sukacita adalah: Ketika Tuhan mampir melawat kita, ketika Dia menghampiri kita untuk mendengarkan doa kita. Kita berdoa, Tuhan mendengar; kita berseru, Tuhan menjawab; kita bermohon, Tuhan mengabulkan. Inilah sukacita di dalam Tuhan. Tidak ada yang perlu kita kuatirkan. Segala sesuatu nyatakan pada Tuhan dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Tidak usah ragu berdoa, Tuhan pasti mendengar dan menjawab. 

Paulus tidak asal bicara ketika dia mengatakan: “Jangan kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur” (ayat 6). Paulus mengatakan hal tersebut karena dia sendiri telah mengalaminya. Dia merasakan kuasa doa menguatkan dirinya menghadapi segala tantangan dan penderitaan; bahkan dia menyaksikan sendiri kekuatan doa membuka segala belenggu. Dia berdoa dari dalam penjara, Tuhan mendengarnya. Dia berseru-seru berdoa dan memuji Tuhan, Tuhan datang menghampirinya. Betapa dahsyatnya doa orang percaya. Tuhan tidak hanya menjawab, menghampiri, dan melawat kita; tetapi Tuhan juga memberi damai sejahtera yang akan memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus. Amin.

Doa Penutup: Mari kita Berdoa! Bapa di sorga, terima kasih untuk firman-Mu yang menguatkan hati kami dan meneguhkan iman kami. Walau pun banyak tantangan, rintangan, kesulitan, bahkan penderitaan, namun kami diyakinkan oleh firman-Mu agar tidak kuatir tentang apapun juga, seluruh kehidupan kami, kami serahkan hanya kepada-Mu melalui doa kami ini. Kami sangat bersyukur sebab kasih setiaMu senantiasa memenuhi kehidupan kami hingga saat ini. Ajarlah kami untuk tetap percaya, setia dan berharap hanya kepada-Mu saja, agar kami dimampukan dan dikuatkan untuk menjalani kehidupan ini. Karena itu, kami serahkan hidup kami hanya kepada Tuhan. Dengarlah Doa kami ini hanya di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin

Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus. Kasih setia dari Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus, kiranya menyertai kita sekalian hari ini dan selamanya. Amin.

Bvr. Sulastri Sitompul- Kantor Biro Zending HKBP

Pustaka Digital