Minggu Sexagesima di HKBP Pardomuan, Resort Simalingkar B, Distrik X Medan-Aceh: Sekalipun Sulit Tetap Berusaha Mengasihi.

Minggu Sexagesima, 23 Februari 2025, Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Dr. Deonal Sinaga, melayankan khotbah di Gereja HKBP Pardomuan, Resort Simalingkar B, Distrik X Medan Aceh. HKBP Pardomuan ini beralamat di Jln. Bunga Rampai II, Kel. Simalingkar B, Kec. Medan Tuntungan. Jemaat ini dilayani oleh empat orang pelayan, yaitu Pdt. Dedi Donald Simanjuntak, S.Th., Diak. Manna Lince Napitupulu, Cal. Guru Mandaoni Sihombing, dan Pdt. Leon Hutasoit, S.Th., di HKBP Ruth (jemaat filial). 



HKBP Pardomuan ini memiliki anggota jemaat sekitar 438 Kepala Keluarga yang dilayani 33 orang sintua (14 orang di antaranya perempuan). Jemaat ini dibagi ke dalam 11 wijk. Setiap hari Minggu, jumlah pengunjung kebaktian sekitar 790 orang dalam empat kali beribadah, yakni Sekolah Minggu di pukul 07.30 WIB, Kebaktian Pagi berbahasa Batak pukul 09.00 WIB, Kebaktian Siang berbahasa Batak pukul 11.00 WIB, dan Kebaktian Sore pukul 18.00 WIB berbahasa Indonesia. 



Jemaat ini berdiri tahun 1992, pada waktu itu perumahan Simalingkar B baru dibuka, sehingga banyak masyarakat Batak yang mulai bermukim dan menetap di kompleks perumahan itu, lama kelamaan, digagasilah membentuk jemaat baru di daerah ini. Karena latar belakang jemaat yang menetak di daerah ini berasal dari berbagai daerah di Tapanuli, termasuk karena awalnya mereka dari gereja-gereja yang berbeda-beda, maka dibuatlah namanya Pardomuan atau yang bermakna tempat bersatunya orang-orang percaya. 


Dalam khotbahnya, Pdt. Deonal Sinaga menyampaikan, “topik pada Minggu Sexagesima hari ini menantang dan menuntut kita orang-orang Kristen untuk berefleksi tentang hal yang fundamental dalam eksistensi kita sebagai pengikut Kristus dan esensi kita dalam memengaruhi kehidupan di dunia ini sesuai panggilan kita menjadi: terang, garam, dan berkat. Itu semua dimungkinkan jika kita mencoba dan berusaha untuk mengasihi. Sekali pun sulit, tetapi berusaha mengasihi! Martin Luther King, Jr mengatakan, “membalas kebencian dengan kebencian akan melipatgandakan kebencian, menambah kegelapan pada malam yang kelam benar-benar menutupi bintang. Kegelapan tidak bisa diatasi dengan kegelapan, hanya terang yang bisa mengatasinya. Kebencian tidak bisa diatasi dengan kebencian, hanya kasih yang bisa mengatasinya.” Karena itu, kasih itulah kekuatan terbesar untuk mewujudkan damai, keharmonisan dan kebaikan di dunia ini. Hal ini paradoks, sulit dan rasanya mustahil menghidupi pengajaran Yesus untuk “mengasihi musuh” sebagaimana topik minggu ini. Namun “rasanya mustahil” bukan berarti mustahil. Sulit bukan berarti tidak mungkin. Tidak ada salahnya mencoba. Mulai dari hal-hal kecil. Bersalaman dengan orang yang membuat kita kecewa. Berbicara dengan orang yang menyakiti kita. Mendoakan orang yang menghianati kita, dan seterusnya, dan seterusnya.



Pada hari Minggu Sexagesima ini bertepatan dengan perayaan 25 tahun Pungun Koor Ama Jeriko HKBP Pardomuan. Sebagai bentuk syukur punguan koor ini, mereka mengumandangkan beberapa lagu pujian di hadapan warga jemaat. Oleh karena itu juga kebaktian Minggu Pagi dan Siang pun digabung pada pukul 09.00 WIB. (DK-NXC)






Pustaka Digital