Renungan Harian HKBP | 22 Maret 2024

Bapak, ibu, dan saudara-saudara yang terkasih, mari kita membekali diri kita terlebih dahulu pagi ini dengan Firman Tuhan. Mari kita berdoa!

 

Doa Pembuka: Tuhan Yesus Pelindung kami. Kami bersyukur atas berkat hari baru yang Engkau berikan untuk kami. Bekali kami dengan Firman-Mu yang kami nantikan setiap harinya, agar kami mampu menjalani hari baru ini dengan baik. Ajarlah kami mengerti dan menghidupi firman-Mu dalam kehidupan kami. Demi Kristus, kami berdoa. Amin.

 

Bapak, ibu, dan saudara-saudara yang terkasih, renungan bagi kita pada hari ini tertulis dalam Mazmur 14: 3 beginilah firman Tuhan:

Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.

demikianlah firman Tuhan.

Bapak, ibu, dan saudara-saudara yang dikasih Tuhan Yesus, siapakah yang dimaksud dengan “mereka” dalam ayat ini? Jika kita membaca satu pasal ini secara utuh, mereka yang dimaksud dalam ayat ini adalah semua anak manusia. Mungkin juga mereka yang dimaksud di sana termasuk kita. Apakah kita orang bebal yang menolak keberadaan dan kuasa Tuhan atas diri kita seperti yang tertulis pada ayat satu dari pasal ini?

Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah." Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik.

Apakah kita juga orang bebal tersebut? Apakah kita menolak keberadaan dan kuasa Allah dalam hidup kita? Ataukah kita percaya, tetapi menempatkan Allah seakan jauh dan tak mampu melihat hal-hal jahat yang kita lakukan? Ataukah kita masih memaklumkan setiap kejahatan kita karena merasa masih belum waktunya kita memikirkan hal-hal surgawi?

Renungan ini adalah sebuah peringatan bagi kita. Kita diingatkan untuk tidak menyingkirkan Tuhan dalam hidup kita. Jika kita menyingkirkan Tuhan dalam hidup kita, kita berpotensi untuk melupakan Tuhan, menjauh dari Tuhan, dan akhirnya melakukan apa yang dilarang oleh Tuhan. Semakin kita jauh meninggalkan Tuhan, kita akan semakin lupa dengan apa yang baik di mata Tuhan yang seharusnya kita hidupi sehari-hari. Dan akibatnya, kita bisa saja menjadi bagian dari orang yang menyeleweng ini. Jika kita sudah mengarahkan hati kita semakin jauh dari Tuhan, mari kembali. Tuhan itu baik, Dia akan selalu membuka tangan-Nya untuk menerima kita.

Lalu, bagaimana dengan kita yang mungkin sudah baik, tetapi berada di lingkungan yang membawa pengaruh yang tidak baik? Bagaimana jika banyak orang di sekitar kita menyeleweng dan hal tersebut berpengaruh kepada kita? Bagaima na saat kita tinggal di tengah mereka malah kita yang dirugikan? Bukankah lebih baik membalas tindakan mereka agar adil? Di ayat 5 dan 6 dalam pasal ini dikatakan bahwa Tuhan menjanjikan akan menyertai dan melindungi orang-orang tertindas tersebut. Tetaplah yakin dan semangat berbuat baik. Kita yang tertindas karena orang di sekitar kita menyeleweng akan selalu dilindungi Tuhan.

Jika ayat hari ini adalah peringatan bagi mereka yang jauh, apa yang harus kita lakukan agar kita semakin hari semakin dekat dengan Tuhan? Saya teringat sebuah pernyataan berbahasa Latin

Lex orandi, lex credendi

Aturan Doa membentuk Aturan Iman

Kalimat ini mengajarkan kita bahwa semakin kita membentuk kebiasaan doa yang teratur, rasa cinta kita kepada Tuhan semakin tertanam dan iman semakin terbentuk. Kita pun semakin mengenal apa yang menjadi kehendak Tuhan melalui kebiasaan kita menggali Firman Tuhan. Semakin kita teratur dalam doa dan pengenalan akan Firman-Nya, iman kita akan semakin dibentuk, dan cinta kita kepada Tuhan akan semakin dalam, kemudian hidup kita pun akan teratur sejalan dengan kehendak-Nya.

Akhirnya, mari kita tidak menjauhkan diri dari Tuhan. Mari kita kembali jika kita menyeleweng. Mari membentuk kebiasaan mau mendengar Firman Tuhan. Mari kita tidak membuat Tuhan jauh dari kita. Mari kita tidak menempatkan Tuhan hanya dalam hal-hal spiritual saja. Mari semakin dekat dengan Tuhan melalui pengenalan akan Firman-Nya dan bakti kita di dalam ibadah harian kita. Tuhan selalu ada, baik dalam kehidupan spiritual kita, maupun hal-hal yang menurut kita remeh dan tak perlu Tuhan di dalamnya. Dia selalu ada untuk kita di setiap saat dan tempat. Amin.


Doa Penutup: Bapa di dalam Sorga, terima kasih karena Engkau telah hadir dan menyelamatkan kami, melalui pengorbanan-Mu di dalam Yesus Kristus. Hari ini Engkau menegur kami yang mungkin bebal dan menyeleweng. Kami belajar bahwa kami seharusnya mau mendengar apa yang menjadi kehendak-Mu. Bimbinglah kami agar selalu setia mengenal Engkau di dalam pembacaan Firman-Mu dan bakti kami kepada-Mu. Ingatkan kami selalu saat kami mulai menyeleweng. Ajar kami melembutkan hati kami, demi mendengar dan menerima pengajaran dari-Mu. Dan beri kami kekuatan melakukan segala kehendak-Mu. Demi Kristus, Pembimbing kami.

Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kita sekalian. Amin.


C.Pdt. Maranata Nainggolan, S.Si (Teol)- LPP I di Biro SMIRNA HKBP


Pustaka Digital