Renungan Harian HKBP | 13 September 2024

HIDUP MENURUT PETUNJUK PERINTAH TUHAN

Doa Pembuka: Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran manusia, itulah kiranya memberkati hati dan pikiranmu, dalam Kristus Yesus, Tuhan dan Juruselamat kita yang hidup. Amin.

Nats Renungan: MAZMUR 119 : 35  

“Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya.”

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,...!

Nas renungan hari ini saya beri judul: “Hidup Menurut Petunjuk Perintah Tuhan.” Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan atau sebagai orang beriman, kita harus hidup sesuai petunjuk perintah Tuhan yang tertulis di dalam Alkitab. Mengapa kita harus hidup sesuai petunjuk perintah Tuhan? Jawabannya sangat sederhana, dan kita dapat menemukan jawaban tersebut di dalam nas renungan hari ini, yaitu: “…,sebab aku menyukainya” atau “karena kita menyukai Firman Tuhan.” Sangatlah tidak masuk akal kalau ada orang yang mengaku sebagai orang yang beriman dan orang yang percaya kepada Tuhan, tetapi tidak menyukai Firman Tuhan. Hal itu tentu sangatlah aneh! Justru orang beriman harus menyukai firman Tuhan; dan dalam kehidupan sehari-hari selalu hidup sesuai dengan petunjuk perintah Tuhan (bersikap dan berperilaku sesuai dengan Firman Tuhan). Orang percaya harus menjadikan firman Tuhan sebagai makanan rohani. Seperti halnya setiap hari kita membutuhkan makanan, sehingga kita harus makan, bahkan secara umum kita makan sampai tiga kali dalam satu hari. Demikian pula dengan kita orang beriman, yang menjadikan firman Tuhan sebagai makanan rohani, maka setiap hari kita harus mendengarkan atau bersekutu dengan firman Tuhan.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,…!

Tidak cukup hanya percaya kepada Tuhan, tetapi kita harus menunjukkan iman kita kepada Tuhan melalui perbuatan. Rasul Yakobus menekankan iman yang diwujudnyatakan dalam perbuatan. Ia mengatakan: “Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati” (Yakobus 2:17). Yakobus menekankan supaya kita sebagai orang percaya tidak hanya menjadi pendengar firman Tuhan, tetapi juga menjadi pelaku atas firman Tuhan yang telah kita baca atau yang telah kita dengarkan. “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman Tuhan dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri” (Yakobus 1:22). Melakukan firman Tuhan itulah yang dimaksudkan firman Tuhan melalui nas renungan hari ini: “Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu.” Yesus pun memberi nasehat yang sama di kitab Injil Matius 7:21 “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan! Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.”

Mengapa kita harus senantiasa dalam persekutuan dengan firman Tuhan? Karena firman Tuhan itu memiliki manfaat atau kegunaan dalam hidup kita sebagai orang beriman. Firman Tuhan itu menuntun kita kepada kebaikan. Di dalam Mazmur pasal 119 ini, yaitu ayat 105 dengan jelas dikatakan: “FirmanMu itu pelita bagi kakiku, dan terang bagi jalanku.” Dalam hal ini, firman Tuhan akan menuntun manusia kepada kebaikan; firman Tuhan akan menjaga manusia agar tidak jatuh ke dalam dosa. Sebaliknya akan menjauhkan dan menjaga manusia agar tidak jatuh ke dalam dosa. Oleh karenanya, kita harus senantiasa bersekutu dengan firman Tuhan. Para orangtua juga harus mengajarkan atau membekali anak-anaknya dengan Firman Tuhan (sebagaimana dalam Ulangan 6:1-9); agar ke depan firman Tuhan itu menuntun perjalanan hidup mereka; agar menjadi orang yang mengerti kehendak Tuhan untuk dilakukan, dan juga mengerti yang tidak dikehendaki Tuhan untuk dihindarkan.

Firman Tuhan itu bisa memiliki manfaat (efek) sedemikian hebat dan kuat, juga untuk menjaga kelakuan tetap bersih, untuk meraih hidup yang bahagia. Tergantung, apakah kita mau melakukannya atau tidak. Ibarat obat. Di dalam obat telah terkandung potensi atau manfaat untuk menyembuhkan penyakit. Obat tersebut tidak akan pernah memberikan manfaat kalau hanya menghafal nama obat tersebut, atau kalau hanya membaca dosisnya. Obat tersebut memiliki manfaat hanya apabila dimakan atau dikonsumsi. Demikian juga halnya dengan Firman Tuhan, akan memiliki manfaat atau kegunaan apabila kita lakukan.  “Setiap orang yang mendengarkan perkataanKu ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu” (Mat 7:24).

Kalau kita baca 2 Timotius 3 : 16 – 17, diuraikan manfaat atau kegunaan dari pada firman Tuhan: “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” Saudara-saudara,…! Kita akan bertumbuh dalam iman dan kasih hanya apabila kita dalam persekutuan dengan firman Tuhan. Namun harus kita sadari, dengan kemampuan kita sendiri, kita tidak mungkin dapat melakukan firman Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Hanya dengan pertolongan Roh Allah, yaitu Roh Kudus, sehingga kita mampu melakukan firman Tuhan. Roh Kudus lah yang akan memberikan kepada kita kekuatan dan kemampuan untuk hidup sesuai tuntunan firman Tuhan. Amin,…!

Doa Penutup: Allah Bapa kami yang bertakhta di dalam Kerajaan Sorga, dalam nama PutraMu Yang Tunggal, Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat kami yang hidup. Kami layak untuk memuji dan memuliakan nama-Mu Yang Kudus itu, atas berkat, kasih karunia dan anugerahMu, yang dapat kami terima dan rasakan di dalam hidup kami. Kami bersyukur untuk nafas kehidupan dan kesehatan. Kami bersyukur untuk pagi hari yang cerah yang Tuhan anugerahkan kepada kami. Kami juga bersyukur, kalau pagi hari ini kami boleh mendengarkan FirmanMu yang menjadi makanan rohani dan penuntun dalam perjalanan hidup kami. Kiranya Tuhan memeteraikan FirmanMu dalam hati kami, dan menyertai kami dalam melakukan firman-Mu dalam hidup kami sehari-hari. Pada pagi hari ini, kami kembali akan memulai aktivitas dan pekerjaan kami, kiranya Tuhan menyertai dan memberkati hidup kami. Beri kami kesungguhan dalam bekerja, agar kami dapat bekerja dengan baik. Berkati apa yang kami kerjakan, agar kiranya menjadi saluran berkat Tuhan untuk memenuhi kebutuhan hidup kami sehari-hari. Berkati anak-anak yang Tuhan anugerahkan dalam kehidupan setiap keluarga. Sertai anak-anak kami dalam belajar di sekolah masing-masing. Berkati keluarga dan sanak saudara kami di manapun mereka berada; berkati juga orang-orang yang kami kasihi dan yang mengasihi kami; kiranya Tuhan senantiasa menjaga dan memberkati hidup mereka. Di atas segala permohonan kami, hapuskan dosa dan kesalahan yang kami perbuat, agar kami layak di hadapanMu. Dalam Yesus Kristus kami berdoa. Amin.


Pdt. Manaris Rikson Edianto Simatupang, M.Th – Bendahara Umum HKBP

Pustaka Digital