Renungan Harian HKBP | 20 Februari 2025

Syalom, bapak/ibu saudara/i dan seluruh jemaat yang terkasih di dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Sebelum kita mendengarkan Firman Tuhan di hari ini, alangkah baiknya kita siapkan hati dan pikiran kita, marilah kita mengambil saat teduh sejenak, kita bersatu di dalam doa.

Doa Pembuka: Bapa yang baik, bapa yang kami kenal melalui anakMu Tuhan Yesus Kristus, Tuhan dan juruselamat kami, kami bersyukur untuk penyertaan dan anugerah Tuhan melalui kesehatan dan nafas kehidupan yang kami rasakan, sehingga kami ada hingga saat ini dan boleh melakukan segala aktivitas dan pekerjaan yang telah Engkau anugerahkan kepada kami. Dan itu juga ya Tuhan yang mendorong kami saat ini, supaya sebelum kami melanjutkan kegiatan dan aktivitas kami di hari ini, kami terlebih dulu menyerahkan diri kami untuk mendengarkan firmanMu yang akan menyapa, mengingatkan, dan menguatkan kami. Karena itu, kami siapkan hati dan pikiran kami sepenuhnya ya Tuhan, kiranya engkau berkati agar kami dapat dengan sukacita menerima Firman Tuhan. Kami sambut Kasih setia Tuhan di dalam sukacita. Amin.


Bapak/ibu saudara/i yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, firman Tuhan yang menyapa kita saat ini, sesuai dengan ayat harian Almanak Gereja kita HKBP, tertulis dalam:

Mazmur 71 : 18

“Juga sampai masa tuaku dan putih rambutku, ya Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang.”

Bapak/ibu saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus, kita mungkin sering mendengar nas yang menyapa kita saat ini dikutip sebagai ucapan dari seseorang kepada orang lain yang sedang berulangtahun, atau juga sebagai refleksi dan perenungan diri sendiri bagi dia yang sedang berulangtahun. Tentu, kebanyakan orang pasti mendambakan umur yang panjang, bukan hanya umurnya saja, tetapi juga umur orang lain yang disayanginya. Itu lah sebabnya di banyak kesempatan berdoa, permohonan dan permintaan yang menyangkut umur yang panjang mungkin akan selalu terselip di dalamnya. Nah, mengapa umur yang panjang menjadi sesuatu yang sangat diinginkan? Atau apakah tujuannya ketika kita berdoa untuk umur yang panjang? Apakah hanya sekedar agar kita menikmati dunia, mencapai rencana dan memenuhi ekspektasi kita? Atau kita memintanya karena memang ingin berkarya lebih lagi untuk banyak orang?

Bapak/ibu saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus, nas yang menyapa kita saat ini berbicara tentang bagaimana orang yang sudah merasakan berkat Tuhan sepanjang hidupnya, bertekad ingin terus menjadi saksi kebaikan dan kebesaran Tuhan di dunia ini, bahkan di usia senja sekalipun. Itu lah sebabnya pemazmur berdoa dengan lantang, supaya jangan Tuhan meninggalkan dia di masa tua dan putih rambutnya. Jika kita lihat lebih dalam, nas ini menunjukkan bahwa pemazmur telah mengalami banyak lika-liku dan suka-duka serta tantangan sepanjang hidupnya, namun ia tetap yakin kepada Tuhan. Pemazmur, yang mungkin ketika menulis teks ini sudah dalam usia lanjut, telah merefleksikan bagaimana Tuhan menyertainya di masa muda, masa sekarang, dan ia ingin supaya Tuhan juga menopangnya di masa mendatang. Nah yang menarik adalah, apakah tujuannya ia meminta itu? Apakah sekedar meminta untuk kepentingan dirinya saja? Tidak. Namun sangat jelas, ia ingin Tuhan memberkati dia di masa tua dan putih rambutnya agar ia bisa terus bersaksi tentang kuasa Tuhan kepada semua orang, generasi sekarang bahkan generasi yang akan datang. Maka pentinglah nas ini menjadi pengingat untuk kita bahwa setiap kita orang percaya memiliki tanggung jawab untuk meneruskan dan menyaksikan karya kebesaran dan kebaikan Tuhan bagi semua orang. 

Bapak/ibu saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus, tentu kita yang membaca dan mendengar nas ini memiliki pengalaman yang berbeda-beda yang membawa kita ada sampai masa sekarang ini. Faktanya, bisa kita temukan bahwa banyak orang yang mengharapkan umur yang panjang, dan ketika umurnya bertambah tahun demi tahun, itu malah dianggap sebagai satu hal yang biasa aja, tanpa ada kesadaran dan rasa syukur bahwa kesempatan bertambah usia itu datang dari Tuhan. Tetapi sebagai orang percaya, janganlah kita lupa bahwa berapa pun angka usia seseorang, harus sadari bahwa itu semua tidak lepas dari kendali tangan dan penyertaan Tuhan. Dari kesadaran itu lah kita diajak melalui mazmur  ini untuk menyadari bahwa hidup kita ada dalam perlindungan Allah, umur tidak hanya sekedar angka, dan setiap orang percaya bertanggungjawab untuk bersaksi kepada semua orang.

Bapak/ibu saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus, jika berbicara tentang pekerjaan kita di dunia ini, akan ada masa dimana kita mencapai masa pensiun atau berhenti dari pekerjaan kita oleh karena umur yang sudah ditentukan. Namun dari pengalaman iman pemazmur dalam nas ini kita belajar bahwa tidak ada masa pensiun dalam iman. Selagi kita mampu, selagi kita hidup, kita dipanggil untuk tetap bersaksi, baik dalam keluarga, lingkungan, komunitas, dan dimana pun kita berada. Kita juga terpanggil untuk mewariskan teladan iman yang benar kepada generasi kita, bahkan generasi mereka yang mengikuti kita. Seperti pemazmur, kita juga harus berdoa supaya Tuhan tetap menyertai kita di setiap tahap kehidupan kita, sehingga kita dapat terus menjadi terang dan membawa orang lain semakin mengenal Allah.

Maka bapak/ibu saudara/i yang terkasih, semakin bertambah umur harus semakin menjadi teladan juga dalam iman, karena kita dituntut untuk hidup di dalam Allah dan hidup seturut dengan yang dia inginkan. Nas ini memberikan gambaran yang menyemangati kita untuk hidup seperti pemazmur, yang dimana pemazmur hidup sebagai seorang hamba Tuhan yang bahkan di usia senjanya tetap ingin menjadi saksi kuasa Tuhan bagi semua orang. Kiranya Tuhan menguatkan kita. Amin.

Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Kami bersyukur ya Tuhan Allah kami untuk kesempatan yang begitu berharga yang engkau berikan kepada kami. Saat ini kami boleh dan telah bersekutu bersama untuk mendengarkan firmanMu yang telah menyapa kami. Kami semakin sadar ya Tuhan, bahwa kami boleh hidup di dunia hingga saat ini memiliki tujuan, yakni untuk melihat dan bersaksi akan kuasa dan kebesaranMu kepada semua orang. Tolonglah kami agar kami mampu memakai kesempatan dalam hidup kami sebaik mungkin seturut dengan kehendakMu. Biarlah Tuhan rohMu menguatkan kami untuk tetap berdiri dengan teguh di dalam iman kami kepadaMu. Biarlah hidup kami ya Tuhan menjadi berkat bagi banyak orang, lewat pekerjaan, pelayanan dan seluruh cara hidup kami. Tuhan ajari dan kuatkan kami untuk hidup sesuai dengan kehendakMu. Inilah doa dan permohonan kami, di dalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin. 

Pdt. Frans Mario Sormin, S.Th- Pendeta Fungsional di Kantor Departemen Koinonia HKBP

Pustaka Digital