Renungan Harian HKBP | Evangelium | 1 Juni 2025
Doa Pembuka: Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, itulah yang menyertai hati dan pikiranmu. Di dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Amin.
Shalom!
Jemaat yang dikasihi oleh Kristus Yesus, kita akan mendengarkan Firman Tuhan yang tertulis di dalam
Mazmur 97: 1-12.
“TUHAN adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorak, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada sekeliling Dia, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya. Api menjalar di hadapan-Nya, dan menghanguskan para lawan-Nya sekeliling. Kilat-kilat-Nya menerangi dunia, bumi melihatnya dan gemetar. Gunung-gunung luluh seperti lilin di hadapan TUHAN, di hadapan Tuhan seluruh bumi. Langit memberitakan keadilan-Nya, dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. Semua orang yang beribadah kepada patung akan mendapat malu, orang yang memegahkan diri karena berhala-berhala; segala allah sujud menyembah kepada-Nya. Sion mendengarnya dan bersukacita, puteri-puteri Yehuda bersorak-sorak, oleh karena penghukuman-Mu, ya TUHAN. Sebab Engkaulah, ya TUHAN, Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala allah. Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan! Dia, yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena TUHAN, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.” Demikianlah Firman Tuhan. Syukur kepada Allah.
Jemaat yang dikasihi oleh Kristus Yesus, Firman Allah yang kita renungkan pada hari Minggu ini memiliki topik yang sama dengan judul nats yang kita bacakan, yakni Tuhan adalah Raja. Ketika mendengar topik Minggu ini, tentunya tidak ada sanggahan dari kita dan kita juga dengan penuh sukacita mengakui bahwa Tuhan adalah Raja. Namun demikian, seringkali kita melewatkan perkara-perkara yang lebih mendalam dari pengakuan akan Tuhan yang menjadi Raja bagi kita dan seluruh umat. Perkara-perkara itulah yang akan bersama-sama kita renungkan melalui Firman yang kita baca dalam Kitab Mazmur hari ini.
Jemaat yang dikasihi oleh Kristus Yesus, ketika kita mengakui bahwa Tuhan Allah adalah Raja maka ada 3 hal mendasar yang perlu kita pahami secara mendalam. Pertama, dengan mengakui bahwa Tuhan adalah raja berarti kita mengakui akan Kerajaan-Nya. Tidak mungkin kita menyebut Allah sebagai Raja jika Ia tidak memiliki Kerajaan. Kita mengimani bahwa Allah adalah raja di atas segala raja dan Kerajaan-Nya tidak hanya ada di Sorga namun juga ada di tengah-tengah dunia ini. Namun demikian, kita perlu memahami bahwa kerajaan yang dimaksud bukan perkara sebuah bangunan yang tampak oleh penglihatan kita. Kerajaan Allah jauh melampaui bangunan yang fana, ia ada sejak mulanya, sekarang, dan selama-lamanya. Kedua, dengan mengakui bahwa Tuhan adalah Raja maka kita juga mengakui akan kekuasaan dan kedaulatan Allah. Ketika seorang raja memimpin, ia tentunya memiliki kekuasaan dan kedaulatannya. Allah pun demikian. Kedaulatan dan kekuasaan Allah bersifat mutlak, kekal, dan tidak tertandingi oleh apapun. Ia yang menciptakan segala sesuatunya, Ia yang berkuasa penuh di atas segala sesuatunya dan Ia yang memelihara dan membinasakan ciptaanNya menurut keadilanNya. Allah adalah raja di atas segala raja yang memerintah di bumi ini. Ketiga, ketika kita mengakui bahwa Tuhan adalah Raja maka kita pun mengakui kemuliaanNya. Jika seseorang terpilih menjadi raja, maka ia terpilih maupun dipilih dengan suatu alasan dan tujuan tertentu. Akan tetapi, Allah menjadi raja bukan karena manusia yang memilih atau bukan karena atas usaha manusia. Allah sudah menjadi raja sejak awal dan Ia akan tetap menjadi raja sampai selama-lamanya. Inilah yang membuat segala sesuatunya menjadi tunduk, gemetar, dan takluk di hadapan Allah. Ketiga hal tersebutlah yang menjadi renungan mendalam bagi kita untuk mengimani bahwa Tuhan adalah Raja.
Jemaat yang dikasihi oleh Kristus Yesus, Firman Tuhan dalam Mazmur 97 ini menyuarakan kembali kerajaan, kekuasaan, dan kemuliaan Allah yang telah dan tetap dinyatakan kepada kita selaku umatNya. Allah akan memerintah segala yang diciptakannya menurut keadilan dan kebenaranNya. Umat yang percaya dan mau menyembah Allah dengan ketaatan dan kesetiaan akan dikaruniai dengan terang dan sukacita sehingga kehidupannya juga menjadi bagian dari kerajaan, kekuasaan dan kemuliaan Allah. Akan tetapi, umat yang masih dan lebih memilih hidup dalam kefasikan, lebih bersandar pada kuasa lain, dan lain sebagainya akan mendapat pembalasan menurut keadilan Allah. Pemazmur mengatakan bahwa kefasikan, tidak setia dan lain sebagainya akan mendapat malu di hadapan Allah. Oleh karena dirinya lebih menaruh imannya pada hal yang berasal dari dunia seakan-akan kuasa tersebut mampu menandingi kuasa Allah. Padahal, tidak ada yang mampu menandingi bahkan menyeimbangkan kedudukan Allah sebagai raja.
Jemaat yang dikasihi oleh Kristus Yesus, mari kita dengan lebih seksama membaca Mazmur 97 ini. Dalam ayat 1 dinyatakan bahwa Tuhan adalah Raja dan oleh karenanya sudah selayaknya bumi bersorak-sorak bahkan lebih spesifik lagi disebutkan bahwa banyak pulau bersukacita karenaNya. Hal tersebut menyatakan bahwa Kerajaan, Kekuasaan, dan Kemuliaan Allah layak menjadi sukacita yang besar dan akan dinyatakan ke seluruh penjuru bumi. Tidak ada yang terluput dan tersembunyi di hadapanNya. Kita juga diingatkan untuk mengasihi Tuhan dengan lebih sungguh dengan satu hal yang tidak terlepas, yakni menjauhi kejahatan. Jadilah umat yang dengan sungguh mengasihi Allah dengan melakukan segala sesuatu sesuai kehendakNya. Segala yang jahat harus kita jauhi dari dalam kehidupan kita. Lakukanlah semua dengan ketulusan hati. Percayalah bahwa terang dan sukacita Allah akan melingkupi kehidupan orang-orang yang dengan tulus, setia dan taat mengasihiNya. Lalu pada ayat terakhir ditutup dengan perintah agar kita menyanyikan nyanyian syukur bagi Allah atas kerajaan, kekuasaan, dan kemuliaanNya. Nyanyian syukur tersebut bukanlah perkara nada, syair, atau ketukan semata namun sikap hati dan keteguhan hati untuk percaya penuh bahwa Tuhan adalah Raja sejak semula, kini dan selama-lamanya. Amin.
Doa Penutup: Kita berdoa! Ya Allah, Sang Empunya Kerajaan, Kekuasaan, dan Kemuliaan, kami memuji dan memuliakan namaMu. KebesaranMu tidak tertandingi oleh apapun. Kami menyadari bahwa atas kemuliaanMulah kami dimampukan untuk mendengar dan memahami FirmanMu pada hari ini. Kami pun menyadari bahwa kami begitu lemah dalam mengakui keagunganMu di dalam kehidupan kami. Kami masih sering dikecohkan dengan hal-hal di dunia ini yang membuat kami tidak dengan sungguh taat dan setia menyembah Engkau. Ampunilah kelemahan kami. Biarlah Engkau tetap meneguhkan kami untuk lebih mengimani bahwa Engkau adalah Raja di atas segala raja. Di dalam nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus, kami naikkan doa dan pujipujian ini. Amin.
Anugerah dari Tuhan kita Yesus Kristus, kasih setia Allah Bapa, dan persekutuan Roh Kudus kiranya menyertai kamu sekalian. Amin.
Pdt. Serly O. Tampubolon, S.Si (Teol)- Fungsional di Biro Jemaat HKBP