Minggu Invocavit di HKBP Pardamean, Resort Pardamean, Distrik X Medan-Aceh: Iman Timbul dari Pendengaran

Minggu, 09 Maret 2025, Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Dr. Deonal Sinaga, melayankan khotbah dalam kebaktian Minggu di HKBP Pardamean, Resort Pardamean, Distrik X Medan-Aceh. Kebaktian yang berlangsung pada pukul 18.00 WIB ini dipimpin oleh Pdt. Delky Simamora sebagai liturgis. 

HKBP Pardamean ini boleh disebut sebagai gereja mahasiswa karena pengunjung Ibadah gereja ini setiap minggu didominasi oleh para mahasiswa/i yang berdomisili (indekos) di sekitaran gereja. Setiap Minggu, gereja ini mengadakan enam sesi kebaktian, yakni pada pukul 06.00, 08.00, 10.00, 14.00, 16.00, dan 18.00 WIB. Secara keseluruhan, jumlah jemaat yang hadir dalam enam sesi kebaktian tersebut berkisar antara 4.000 hingga 4.500 orang. Secara khusus, setiap Minggu pertama dan ketiga dalam bulan terdapat kebaktian berbahasa Inggris pada pukul 14.00 WIB untuk melayani jemaat yang membutuhkan ibadah dalam bahasa internasional tersebut.


Jemaat HKBP Pardamean telah berdiri sejak tahun 1963 dan saat ini memiliki sekitar 650 kepala keluarga (KK), yang dibagi ke dalam 10 sektor. Pelayanan di gereja ini dikerjakan oleh lima orang pelayan full-time, yaitu Pdt. Tampak Hutagaol, M.Th., sebagai pendeta resort, serta empat pelayan fungsional lainnya: Pdt. Jones Panjaitan, M.Th., Pdt. Delky Simamora, S.Th., Gr. Hotman Napitupulu, dan Bvr. Martha br. Purba. Para pelayan ini dibantu oleh 34 orang sintua, dengan 12 orang di antaranya adalah perempuan. Mayoritas warga jemaat HKBP Pardamean berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS), guru, pedagang, karyawan swasta, dan pengusaha.


Dalam khotbahnya, Pdt. Dr. Deonal Sinaga mengangkat pesan Minggu Invocavit, yang menegaskan bahwa setiap orang yang berseru kepada Tuhan akan didengar-Nya. "Jika kita mencari Tuhan, kita akan menemukannya. Jika kita bertanya tentang keberadaan Tuhan, kita akan mendapatkan jawaban." Mengingat banyaknya mahasiswa yang beribadah di gereja ini, sekitar 1.600 orang, Pdt. Dr. Deonal secara khusus menekankan pentingnya mendengarkan dan merenungkan firman Tuhan dalam proses perjuangan akademik.


Ia mengingatkan agar mahasiswa tidak hanya mendengar firman Tuhan, tetapi juga membuka hati dan memahami maknanya. Beliau mengatakan jangan menjadi manusia yang bertipe "Mereka mendengar, tetapi tidak mau membuka hati. They hear, but they don’t listen.” Oleh karena itu, beliau mengingatkan supaya senantiasa mau mencari Tuhan melalui firman-Nya, membaca dan merenungkannya. Ia juga mengajak jemaat untuk selalu memberikan yang terbaik bagi Tuhan, gereja, bangsa, dan sesama. "Tuhan selalu berharap setiap manusia dapat memberikan yang terbaik, bukan hanya dalam ibadah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari," tegasnya.


Kebaktian berlangsung dengan khidmat, diiringi puji-pujian yang dipimpin oleh tim musik gereja. Jemaat merespons khotbah dengan antusias, menunjukkan semangat untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dalam kehidupan mereka sehari-hari. (DK-FMS)

Pustaka Digital