Renungan Harian HKBP | 11 Juli 2023

Shalom Saudara yang terkasih. Marilah bersaat teduh sejenak untuk menyiapkan hati dan pikiran kita dalam mendengarkan firman Tuhan.

Doa Pembuka: Marilah kita berdoa! Ya Tuhan Allah, Sang pemilik hidup kami. Syukur bagimu ya Allah atas setiap berkat dan kasihMu kepada kami. Senantiasa kami dalam lindunganMu, yang memberikan kami kekuatan, sehingga kami tetap bersukacita dalam hidup kami untuk melakukan segala pekerjaan kami terlebih dalam memuji dan memuliakan namaMu disetiap langkah kami. Saat ini kami akan mendengarkan nasehat dariMu melalui Kitab Amsal. Kuasailah hati dan pikiran kami dengan Roh KudusMu, supaya kami dapat memahami maksud dan tujuan dari Firman yang akan kami dengarkan. Dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.

Saudara yang terkasih, renungan untuk kita dari Kitab Amsal 23: 17 “Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah kepada Tuhan senantiasa.” Demikian bunyinya.

Saudara yang terkasih, orang berdosa adalah manusia yang tidak taat kepada Tuhan, yang melakukan pelanggaran dan pemberontakan. Di zaman ini semakin banyak dipertontonkan kelakuan manusia yang tidak taat kepada Tuhan. Dipertontonkan di Televisi, di Upload di Tiktok dan media sosial lainnya. Orang berdosa semakin popular, mereka melakukan keinginan daging dan tampak sangat bahagia sehingga membuat kita kadang ingin seperti mereka yang bebas melakukan apa saja. Jika pada zamannya, Salomo memperingatkan agar tidak iri pada orang berdosa. (Amsal 24:1), apalagi kita di zaman sekarang. Takut akan Tuhan haruslah menjadi pegangan kita (Pkh 12:13-14).

Saudara yang terkasih, Menurut Rasul Paulus dosa adalah keinginan daging, sehingga dalam Roma 8 : 7 dikatakan bahwa “mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan bagi Allah”. Sementara Rasul Yohanes berkata dalam 1 Yohanes 3: 4 “setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa adalah pelanggaran hukum Allah”.

Takut akan Tuhan jauh lebih baik. Tidak peduli seberapa terkenal dan kayanya seseorang yang melakukan segala cara demi tercapainya kepopulerannya, pada akhirnya juga akan mati dan masuk neraka (Mzm 49:6-20). Untuk itu takut akan Tuhan adalah kewajiban semua manusia. Karena “lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan Tuhan daripada banyak harta dengan disertai kecemasan” (Amsal 15:16). “lebih baik yang sedikit pada orang benar daripada yang berlimpah-limpah pada orang fasik” (Mazmur 37 : 16) Dengan berkat dan perkenanan Tuhan, lebih baik daripada kehidupan yang tidak berfungsi, 

Saudara yang terkasih, biarlah rasa takut akan Tuhan selalu ada di depan mata dan hati kita. Marilah terus-menerus melatih rasa takut, yang disertai dengan iman dan kepercayaan kepada Tuhan, dengan cinta dan kasih sayang padanya pasti akan ada kegembiraan di dalamnya. Apapun yang kita kerjakan, dimanapun kita melakukan pekerjaan, baik di sekolah, baik itu tugas-tugas pelayanan Gereja, pelayanan di tengah masyarakat, marilah kita lakukan dengan takut akan Tuhan. Dan ini akan menjadi pencegah dari iri hati, sungutsungut, dan keresahan. Marilah kita menjadikan “Takut akan Tuhan” menjadi gaya hidup kita sebagai Kristen sejati. Amen.

Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Tuhan Allah yang penuh kasih, kami bersyukur untuk Firman yang telah kami dengarkan, yang mengingatkan kami supaya tidak iri kepada orang yang senantiasa melakukan keinginan daging tetapi kami di ingatkan untuk tetap taat kepadaMu. Ya Tuhan, Biarlah hati kami selalu tertuju ke hal-hal yang baik dalam menjalani hari-hari kami sebagai pengikutMu, sehingga semakin nyatalah kerajaanMu di Bumi. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

Kasih setia dari Tuhan Yesus Kristus, anugerah dari Allah Bapa, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kita sekalian. Amin.

C.Bvr. Hanna P. Pasaribu, S.Ag- Melayani di Kantor Departemen Marturia HKBP

Pustaka Digital