Renungan Harian HKBP | 12 Juli 2023

Saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Marilah kita menyambut firman Tuhan sebagai perenungan untuk kita pada hari Rabu, 12 Juli 2023 ini dengan penuh sukacita. Untuk itu, marilah kita terlebih dahulu bersatu di dalam doa.

Doa Pembuka: Ya Tuhan Allah, kami mengaku bahwa Engkaulah sumber keselamatan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Kami bersyukur atas berkat dan sukacita di dalam keselamatan yang Tuhan berikan. Hari yang Tuhan berikan ini, kami mulai dengan Firman Tuhan yang akan kami dengarkan, kiranya menjadi kekuatan dan penghiburan kepada umatMu serta tetap bersandar dan mengandalkan Tuhan dalam kehidupan kami ini. Ya Allah, kami berdoa kepadaMu di dalam nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus. Amin

Saudara/i, ayat renungan kita pada hari ini tertulis pada Wahyu 12: 3, demikianlah bunyinya: “Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.”

Begitu banyak usaha dan upaya Iblis untuk menyebarkan maksudnya melalui tipu daya maupun kejahatan di tengah dunia terlebih dalam hidup manusia. Hal itu bisa kita lihat saat dunia beserta isinya sudah tercipta baik, dimana Allah menjadikan manusia sebagai Imago Dei memperlihatkan kehendak Tuhan dalam pekerjaanNya adalah kesempurnaan dan kedamaian namun hal itu menimbulkan kebencian dan iri bagi si Iblis. Sehingga Iblis berupaya untuk merusak hubungan Allah dengan manusia, ini merupakan keberhasilan dan sukacita bagi si Iblis. 

Meskipun demikian dalam sejarah keselamatan Allah di dalam keTritunggalanNya nyata dalam hidup manusia, walaupun dosa menguasai manusia, tetapi Allah tetap memberikan jalan kepada orang-orang yang setia agar tidak jatuh kepada kebinasaan. Hal itu terbukti dengan kehadiran Allah di dalam AnakNya Tuhan Yesus Kristus menjadi serupa dengan manusia untuk menggantikan manusia membayar dosa sehingga kematian bukan menjadi akhir hidup orang yang percaya. Di dalam renungan dari Kitab Wahyu pun menunjukkan bahwa di akhir jamanpun kejahatan tetap berusaha keras untuk menentang dan menghancurkan kebaikan dan kebenaran. Bahkan penggambaran Iblis adalah “seekor naga besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh” dibandingkan dalam Kejadian 3, Iblis hanya seekor ular. Hal ini berarti Iblis telah berusaha keras untuk memperkuat dan memperluas kuasanya hingga berubah dari seekor ular menjadi seekor naga yang besar. 

Kehadiran naga ini untuk mencegah seorang perempuan (menggambarkan jemaat yang taat) yang mengandung seorang anak (keturunan orang-orang percaya kepada Kristus) di ayat 1-2, maka si Iblis melalui rupa naga besar ingin berusaha untuk menggagalkan dan melenyapkan perempuan itu. Namun naga besar itupun gagal dalam misinya karena kuasa Allah selalu mengalahkan kekuatan si Iblis dan itu terbukti pada akhirnya naga itupun kalah dan dilemparkan ke bumi dan tidak mendapat tempat di sorga (ay.8).

Maka dari itu perenungan ini memberi penguatan dan peneguhan kepada orang-orang yang percaya untuk tetap taat dan setia hanya kepada Allah, karena pada akhirnya meskipun si Iblis sudah membangun dan memperluas kekuatan dari hari ke hari. Namun pada akhirnya kuasa Tuhan mampu mengalahkan dan meruntuhkan kekuatan musuh bahkan memperlihatkan keadilannya yakni tidak ada tempat di sorga bagi orang-orang yang tidak setia kepada Allah. Oleh karena itu mari kita pelihara iman kita pada Tuhan hari demi hari agar kita tetap setia hingga pada waktuNya tiba. Amin

Doa Penutup: Ya Allah kami di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Kami memuji dan memuliakan namaMu. Beri kami kekuatan yang daripadaMu ya Allah Tuhan kami, agar kami berkenan di hadapan Tuhan dan dapat menerima dan melakukan firman Tuhan sebagai penolong dan pengharapan kami untuk menjalani kehidupan kami. Kami serahkan kehidupan kami kepada Tuhan, kehendakMulah yang terjadi atas kehidupan kami. Amin

Pdt. Sahat Monang S.P. Sagala, S.Th. (Pendeta Fungsional Departemen Koinonia-Biro SMIRNA HKBP)

Pustaka Digital