Renungan Harian HKBP | 17 Juli 2024

Selamat berjumpa kembali lewat renungan harian Marturia HKBP hari ini Rabu 17 Juli 2024. Sukacita senantiasa bersama kita dalam menjalani hidup yang masih Tuhan berikan hingga hari ini. Dalam suka maupun duka, ijinkanlah Roh Tuhan bekerja menguatkan dan memenangkan segala perkara yang ada. Mari kita siapkan hati kita untuk menerima firmanNya dengan saat teduh sejenak.

Doa Pembuka: Allah Bapa kami yang Mahakudus, pengasih dan penyayang. Kami bersujud menyembahMu dengan rasa tunduk dan hormat atas segala penyertaanMu bagi kami. Kami memohon ampun atas segala dosa-dosa yang kami lakukan agar kami layak menghadapMu. Hari ini kami sangat memerlukan tuntunan tanganMu lewat firmanMu, kuasailah hidup kami dengan rohMu agar kami dapat mengerti firmanMu. Di dalam Nama Yesus Tuhan dan juruselamat kami, kami berdoa. Amin.

Renungan kita hari ini tertulis dalamYohanes16 : 20. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Yesus dengan segala kepatuhan kepada Allah telah melakukan tugasnya di dunia sesuai apa yang diperintahkan kepadaNya. Kendatipun Dia menghadapi penolakan, Dia tetap tunduk agar manusia juga mengenal Bapa yang mengutusNya. Selama pelayananNya Dia banyak menderita, dihina, dibenci hingga menerima siksaan dan mati di kayu salib. Sejak awal, Yesus menyadari hal itu dan menjelaskan bahwa sudah barang tentu, setiap orang yang percaya kepadaNya juga akan menerima hal yang sama, seperti ditegaskanNya: "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu. (Yohanes 15 : 18-19).

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Kebencian yang muncul dari tengah-tengah dunia, itulah cikal bakal penderitaan bagi orang-orang percaya. Kehadiran Yesus sebagai terang yang mengguncang keadaan dunia, yang pada hakikatnya mencintai kegelapan, menjadi pertentangan yang dahsyat dan merupakan perseteruan yang tidak akan pernah berakhir hingga pada pernyataan kemuliaan Allah kelak. Dan hal itu juga Yesus sampaikan dalam kata-kata perpisahan kepada murid-muridNya sebelum Dia disalibkan, seperti tertulis dalam renungan hari ini. Dia memesankan bahwa: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. Hal itu untuk   menunjukkan betapa perlunya ketekunan dan keteguhan manakala Yesus tidak lagi bersama-sama dengan mereka saat itu. Dimana tantangan yang akan mereka hadapi akan semakin besar. Dan itu disampaikan untuk menguatkan para murid, agar mereka percaya bahwa Yesus benar-benar datang dari Allah. 

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Kita semua percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah. Dia yang menjadi jalan keselamatan kita, memperdamaikan kita dengan Allah. Kita telah menerima damai sejahtera oleh Dia. Namun kita harus mampu menderita oleh pertarungan melawan dunia ini. Kesipan kita menderita demi Dia adalah sebuah komitmen yang harus kita junjung tinggi, sebab Dia juga berpesan ”Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." Karena itu, janganlah takut menderita karena dunia, sebab Yesus Tuhan kita telah mengalahkannya. Paulus juga berkata: ”Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!” (Roma 12 : 12). Amin.

Doa Penutup: Terima kasih atas firmanMu ya Allah, yang mengajarkan kami agar selalu tekun dalam penderitaan di dunia ini, sebab AnakMu yang Engkau utus yaitu Yesus Kristus telah mengalahkan dunia. Kami sadar akan kelemahan kami, tetapi oleh roh kudusMu kami yakin, Engkau memampukan kami untuk selalu taat kepadaMu. Jangan biarkan kami takluk oleh dunia ini, tetapi mampukan kami untuk tunduk hanya kepadaMu saja di dalam pekerjaan dan pelayanan kami. Jadikan kami saksiMu dalam ketaatan lewat perkataan dan perbuatan kami. Kuatkan kami jika harus menanggung penderitaan karena kesetiaan kepadaMu, mengalahkan segala godaan dunia yang membujuk rayu kami. Kami adalah orang-orang berdosa, dengan segala kerendahan hati kami mohon ampun kepadaMu, di dalam Nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus. Amin.

 

Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus kiranya menyertai kita sekalian. Amin.


St. Menerwatsen Panggabean-Pegawai Biro Ibadah Musik HKBP

Pustaka Digital