Renungan Harian HKBP | 11 Maret 2025

Saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, kiranya kasih karunia dari Tuhan menyertai saudara/i sekalian pada hari ini. Kiranya juga melalui firman Tuhan yang akan kita dengarkan pada saat ini dapat memberikan kita kekuatan serta penghiburan untuk menjalani kehidupan yang diberikan Tuhan kepada kita.

Doa Pembuka: Ya Tuhan Allah, kami mengucap syukur dan berterima kasih kepadaMu atas penyertaan Tuhan di dalam kehidupan kami. Tuhan adalah kekuatan kami sebab bukan karena kekuatan kami sehingga kami layak menjalani kehidupan kami, tetapi karena kasih karunia Tuhan yang menghidupkan kami. Saat ini ya Tuhan, kami memohon penyertaanMu serta firmanMu yang akan kami dengarkan, kiranya dapat menguatkan kami agar tetap setia berjalan di dalam kehendak dan firman Tuhan. Ya Tuhan Allah kami, kami berdoa kepadaMu di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, juruselamat kami. Amin.

Firman Tuhan yang ditetapkan bagi kita pada hari ini; Selasa, 11 Maret 2025 tertulis pada Lukas 18 : 7 - 8, 

"Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.

Yesus hadir di dunia untuk menyatakan keselamatan yang telah dijanjikan Allah kepada orang-orang percaya, itu merupakan sebuah bukti bahwa Allah senantiasa hadir dan senantiasa bersama-sama dengan manusia, yang Ia kasihi itu. Demikian pula Yesus hadir di dunia untuk mengabarkan bahwa kabar baik itu telah menjadi nyata, Anak Manusia itu telah bersama-sama dengan manusia. Yesus pun melakukan banyak tanda mujizat, melakukan pengajaran, dan yang terutama adalah menyatakan kehendak Bapa di sorga. Salah satu metode pengajaran yang dilakukan oleh Yesus adalah melalui perumpamaan, seperti yang telah kita dengar dalam nas firman Tuhan hari ini yakni perumpamaan tentang hakim yang tidak benar. Kisah ini terjadi ketika Yesus akan mengakhiri perjalanan-Nya di Yerusalem dan penegasan Yesus tentang kedatangan Kerajaan Allah sebagai puncak dari segalanya.

Kerajaan Allah akan datang, tetapi tidak akan ada seorang pun yang mengetahui kapan dan bagaimana hal itu akan terjadi.Tetapi Yesus mengajarkan tentang bagaimana sikap setiap orang dalam menantikan peristiwa itu. Yesus menjelaskan bahwa agar orang-orang yang percaya untuk harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Lebih jelasnya, Yesus menjelaskan di dalam sebuah perumpamaan tentang seorang hakim yang tidak benar. Yesus mengumpamakan bahwa di dalam sebuah kota terdapat seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak memberi hormat terhadap siapapun yang datang kepadanya. Tetapi dalam satu peristiwa ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim, dan hakim itu selalu melakukan penolakan. Tetapi pada satu waktu, hakim mengeluh karena janda tersebut menyusahkannya sehingga hakim itu berbalik melakukan pembelaan terhadap janda tersebut. Perubahan sikap hakim itu terjadi disebabkan oleh janda yang selalu datang kepadanya dengan tidak jemu-jemu. Kemudian Tuhan berkata agar mereka yang mendengarkan perumpamaan itu mencamkan perkataan dari hakim itu yang pada akhirnya membenarkan janda itu.

Yesus juga menegaskan bahwa layaknya seorang hakim yang menyatakan keadilan, Allah pun hadir untuk menyatakan keadilan, pembenaran terhadap orang-orang pilihanNya, dan tidak akan mengulur-ulur waktu untuk datang melakukan pembelaan. Saudara/i yang terkasih, kita dibenarkan oleh karena Allahlah yang melakukan pembenaran kepada manusia sebab oleh karena kasih karuniaNya kita menjadi layak sekalipun manusia itu ada di dalam keberdosaan. Allah pun mendengarkan orang-orang yang selalu datang kepadaNya di dalam doa dan pengharapan. Seperti janda yang tak punya rasa lelah untuk menyampaikan kebenaran, sekalipun ia harus menghadapi hakim yang lalim yang tidak mempunyai kepedulian itu. Sedangkan hakim yang tidak menaruh kepedulian itu dapat berbalik menjadi pembela bagi seorang janda yang tak dianggap itu, apalagi kita yang memiliki Allah dan yang telah menyatakan kasihNya yang tak terhingga itu, tidakkah kita sungguh beruntung dan bersukacita sebagai anak-anak Allah yang senantiasa memberikan kita kasihNya setiap waktu?  

Saudara/i yang terkasih, selalu ada berkat di dalam dibalik ketekunan, kesabaran, dan perjuangan. Seperti janda itu yang pada akhirnya mendapatkan haknya dengan semangat dan pantang menyerah demikianlah kita sebagai orang-orang percaya untuk hidup di dalam doa dan agar terus-menerus datang kepada Allah untuk memanjatkan pujian dan permohonan kita kepadaNya. Sebab Allah akan membenarkan orang-orang pilihanNya dan Ia akan segera datang untuk membenarkan.                                                                        

Doa Penutup: Ya Tuhan Allah kami di dalam nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus. Terimakasih ya Tuhan, firmanMu yang kami dengar meneguhkan kami untuk mengenal bahwa Tuhan telah mempersiapkan segala sesuatu yang baik bagi orang-orang yang percaya. Ajar kami ya Tuhan Allah, untuk senantiasa bersandar dan mempersembahkan diri kami sepenuhnya kepada Tuhan. Kami serahkan seluruh kehidupan kami kepadaMu, kehendakMu lah yang terjadi dan berkuasa memelihara hati dan pikiran kami. Amin.


Pdt. Sahat Monang Sagala, S.Th - Fungsional di Kantor Biro Rena HKBP

Pustaka Digital