Renungan Harian HKBP | 15 Juli 2024

Syalom, bapak, ibu, saudara dan saudari di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Kita kembali berjumpa dalam renungan harian Marturia HKBP. Sebelum mendengarkan firman Tuhan, marilah kita berdoa.

Doa Pembuka: Terpujilah namaMu ya Allah, atas segala kemurahanMu. Kami dapat mengawali hari yang baru ini dengan sukacita.  Lengkapilah kami ya Tuhan melalui firmanMu, di dalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus, kami memohon. Amin.

Bapak, Ibu, dan saudara/saudari. Yang menjadi renungan kita pada hari ini tertulis dalam Ulangan 14:2 “Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu, dan engkau dipilih TUHAN untuk menjadi umat kesayangan-Nya dari antara segala bangsa yang di atas muka bumi.”

Demikian firman Tuhan

 

Bapak ibu, orang Israel adalah umat pilihan Allah, mereka adalah bangsa yang istimewa dari antara bangsa yang lain. Keistimewaan mereka berasal dari Allah, yang menunjukkan kepemilikan Allah atas bangsa Israel. Oleh karena itu bangsa Israel harus menjaga identitas mereka sebagai umat Allah. Mereka harus menjaga keterpisahan mereka dari bangsa lain yang tidak menyembah Allah Israel, salah satu caranya dengan tidak ikut-ikutan melakukan praktik-praktik agama mereka. Karena Allah sendiri yang sudah mengaturkan praktik ibadah bangsa Israel. Mereka harus hidup sesuai dengan perintah dan hukum yang sudah ditentukan sebagai tanda ketaatan dan penghormatan mereka kepada Allah.

Allah memberikan pagar secara langsung bagi umatNya yang lemah, mengingat bangsa Israel yang menyembah lembu emas hanya dalam waktu sekejap mata. Hal ini bertujuan menjaga kehidupan bangsa Israel sebagai umat kesayangan Allah, supaya mereka tetap kudus, yaitu menampilkan karakter Allah yang kudus dan benar.

Lalu bagaimana kita melakukan firman ini di dalam kehidupan kita zaman sekarang?

Yang pertama adalah hidup dengan teratur. Cara ini sudah tertuang di dalam liturgi gereja kita, siklus liturgi menjadi ruang-ruang, tempat kita merayakan Allah dan ber-anamnesis tentang Allah. Selain itu kita melakukan beberapa praktik-praktik kekristenan yang dapat meningkatkan spiritualitas manusia kepada Allah, seperti berdoa dan membaca Alkitab.

Yang kedua adalah menjadikan Alkitab sebagai dasar. Dunia ini adalah sebuah entitas yang selalu berproses. Maka manusia akan ketemu dengan berbagai budaya yang baru seiring waktu berjalan. Misalnya budaya Batak sekalipun harus disesuaikan dengan Firman Allah, agar tidak ada yang berlawanan. Apalagi zaman sekarang ada AI, Kristen Progresif, ajaran agama Kristen yang terbaru, dll., apapun itu, yang menjadi korektornya haruslah Firman Allah. Supaya tidak mengedepankan kebiasaan-kebiasaan baru sehingga berusaha hidup kudus ditinggalkan.

Dan masih banyak hal yang harus kita koreksi dengan Firman Allah. Itulah sebabnya, walaupun kebebasan, produk zaman ini yang menggiurkan dan bisa membuat orang bahagia dan nyaman, namun tujuan hidup kita bukan soal kebahagiaan, tetapi menjadi kudus di hadapan Allah. Percayalah bapak ibu, tidak akan ada yang mengalahkan dalamnya makna kebahagiaan dari anugerah Allah, melalui anakNya Tuhan Yesus Kristus, Ia menjembatani hidup kita yang penuh dosa kepada Allah dan memberikan kita kesempatan berdamai denganNya.

Jadi, apabila ada diantara kita yang sedang menekuni perbuatan yang tidak baik, marilah segera meninggalkannya. Cobalah untuk berdoa, cobalah untuk membaca alkitab, mendengar Firman Tuhan, kali saja anda sudah terlalu lama jauh dari Tuhan, kiranya Roh Allah semakin memperbaharui hidup kita, sehingga semakin kudus di hadapan Allah. Amin.

Doa Penutup: Mari kita Berdoa! Ya Allah Bapa kami terimakasih FirmanMu hari ini mengingatkan dan menguatkan kami, supaya kami tidak ada yang lalai untuk menjalankan perintahMu. Bantulah kami ya Tuhan melalui RohMu, agar kami senantiasa mengusahakan hidup kudus karena Allah kami adalah Allah yang kudus. Di dalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus, terimalah doa kami ini. Amin.


Pdt. Mega Masria Siagian, S.Th- LPP III di Kantor Sekjend HKBP

Pustaka Digital