Renungan Harian HKBP | 20 September 2024

Doa Pembuka: Ya Allah Bapa yang terkasih,kami bersyukur untuk pagi hari  yang indah ini dimana kami masih diberi kesehatan untuk dapat menjalani kehidupan kami. Sertai dan bimbinglah kami ya Bapa agar kami dimampukan untuk dapat melakukan segala aktifitas kami. Sejenak kami mau mendengarkan sebagian dari FirmanMu yang menjadi sumber kehidupan kami. Berikanlah kepada kami hikmat dan kebijaksanaan agar kami dapat memahami firmanMu dan melakukannya dalam kehidupan kami sehingga kami dapat menjadi saluran berkat bagi sesama kami. Dalam nama anakmu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.

Firman Tuhan yang menjadi renungan bagi kita pada hari ini tertulis dalam Lukas 6:12. Demikian firman Tuhan “Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Demikian firman Tuhan.


Saudara/i ku yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus.Nas renungan ini tentunya menjadi sebuah kesaksian yang hidup bagi setiap kita umat yang percayatentang  betapa pentingnya  untuk menghidupi doa dalam kehidupan kita. Karena doa adalah sarana kita untuk berkomunikasi dengan Allah. Mencurahkan segala sesuatu yang terjadi dan yang kita rasakan dalam hidup kita. Selain itu dalam doa, kita juga biasanya meminta hikmat dari Allah untuk dapat mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu hal yang akan kita laksanakan serta kebijaksanaan untuk dapat mencari solusi dari setiap persoalan yang terjadi dalam hidup kitaagar kita tidak gegabah dan mengambil langkah yang salah. Hal yang sama juga diperlihatkan Yesus dalam nas renungan kita pada hari ini. Dikatakan dalam nas ini semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.Hal ini memperlihatkan kepada kita betapa intensnya Yesus dalam doanya. Berulang-ulang Yesus meluangkan waktuuntuk sendirian dengan BapaNya dalam doa, khususnya disaat-saat ia hendak mengambil keputusan penting.Dalam doanya Yesus sungguh-sungguh bergumul untuk memilih siapakah yang akan menjadi murid-muridNya. Dan Hasil dari pergumulan doanya itu akhirnya ia memutuskan untuk memilih dua belas orang murid yang disebutNya rasul.

 

Saudara/i ku yang terkasih, dalam hidup kita ada banyak hal yang terjadi baik itu suka maupun duka. Terkadang dalam keadaan sulit kita selalu berseru memanggil nama Tuhan, memohon pertolongan dan pemeliharaannya atas hidup kita.Kita merasa bahwa hanya dengan dekat Tuhan sajalah kita menemukan ketenangan dan kedamaian. Akan tetapi ketika  kesulitan dan beban hidup yang menimpa kita terlepas dari diri kita dan Tuhan memberikan kelimpahan dan sukacita yang besar,seketika itu juga kita lantas lupa mengucap syukur kepada Tuhan, kita tidak lagi ingat berdoa kepadaNyakarena kita telah dibutakan oleh nikmatnya berkat ataupun sukacita yang diberikanNya kepada kita. Terkadang tanpa kita sadari Doa itu sering sekali kita pakai hanya sebagai alat untuk memenuhi segala kebutuhan hidup kita. Kita  juga terkadang menjadi pribadi yang egois yang hanya berdoa untuk diri kita sendiri tanpa pernah mendoakan orang lain dan juga keluarga kita. Sadarkah kita bahwa  sering sekali kita hanya membutuhkan Allah ketika kita sedang berbeban berat dan mengalami kesulitan hidup. Sikap yang seperti ini menunjukkan ketidakdewasaan kita dalam beriman kepada Tuhan. Sebagai orang percaya yang telah menerima dan merasakan berkat Tuhan sudah seharusnyalah kita senantiasa menghidupi doa itu dalam hidup dan kehidupan kita. Kita berdoa karena kita merasa bahwa doa itu adalah bagian dari kehidupan kita. Karena ketika kita menjadikan doa itu sebagai bagian dari gaya hidup maka yang terjadi adalah segala permintaan kitatidak lagi di dasarkan atas kehendak kita semata melainkan berdasarkan kehendak Tuhan. Itu sebabnya dalam doa-doa kita, kita perlu melibatkan roh kudus agar kita dituntun,dibimbing untuk dapat berkata-kata dalam menyampaikan permohonan kita kepada Allah seturut dengan kehendakNya. Dan apa yang kita katakan dalam doa kita benar benar  merupakan hasil dari pergumulan kita. Tidak hanya sekedar diucapkan saja. Yesus saja dalam nas ini sungguh-sungguh menggumuli doanya bahkan dikatakan Ia sampai berdoa kepada Allah semalam-malaman. Artinya bahwa dalam doanya Yesus juga senantiasa melibatkan penyertaan kuasa Roh Kudusagar setiap murid-murid yang akan dipilihNya itu benar-benar dimampukan dalam menjalankan tugas-tugasnya karena memang setiap murid-murid yang Ia pilih menjadi Rasulnya itu memiliki latar belakang dan pergumulanhidup yang berbeda-beda.


Saudaraku yang terkasih, kita semua juga tentu memiliki pergumulan hidup dengan kadar yang berbeda-beda dan tentunya cara kita dalam menyikapi setiap pergumulan yang ada juga pasti berbeda-beda. Ada yang memaknainya dengan iman yang benar dengan tetap berpegang teguh serta berpengharapan kepada Tuhan akan tetapi ada juga yang imannya lemah, tidak berdaya sehingga menimbulkan keputusasaan bahkan tak jarang ada yang  sampai mengakhiri hidupnya. Spiritualitas iman yang tidak dibangun dengan kokoh akan membuat seseorang mudah rapuh karena tidak memiliki pegangan hidup yang kuat dan pada akhirnya membuat kita lemah,tak berdaya,lalu mencari pertolongan duniawi.Tentu hal seperti ini tidak baik bagi pertumbuhan rohani kita. Itu sebabnya dalam setiap pergumulan hidup yang kita alami ,kita perlu melibatkan Tuhan agar kita tetap berhikmat dalam mengambil  setiap keputusan yang akan kita buat,yang berkenan dihadapan Tuhan.Tidak lagi berdasarkan keinginan kita semata sehingga kita akan mendapatkan kekuatan dan damai sejahtera.Berkomunikasilah dengan Tuhan setiap saat.Bukan hanya ketika hidupmu baik-baik saja atau ketika kau berbeban berat.Bertekunlah senantiasa dalam doa karena kita merasakan kebaikan Allah setiap saat dalam hidup kita. Ketahuilah Allah adalah pusat doa kita. Untuk segala sesuatu yang Ia perkenankan berlaku dalam hidup kita baik itu suka maupun duka tetaplah andalkan doa dalam hidupmu.Jangan pernah mengandalkan kekuatan dunia sepahit apapun beban atau penderitaan yang kau hadapi, jangan pernah tinggalkan doa dalam kehidupanmu karena dengan berdoa kita akan mendapatkan kembali kekuatan,ketenangan hati dan semangat baru dalam Tuhan. Firman Tuhan yang tertulis dalam Yakobus 5:16 berkata: Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Tentunya Pengalaman hidup akan memberi pelajaran berharga bagikita agar kita senantiasa mengingat Tuhan dan apa yang Tuhan perlihatkan dalam nas ini hendaknya menginspirasi kita semua umat percaya agar tetap menghidupi doa itu dalam setiap nafas kehidupan kita.Tanpa doa hidup kita akan terasa hambar. Kesibukan kita dalam dunia pekerjaan maupun aktifitas lainnya bisa saja membuat kita lupa berdoa dan pada akhirnya menjauhkan kita dan keluarga dari Allah karena segala prioritas kita hanya terfokus pada hal-hal yang bersifat duniawi saja.Kita tidak lagi memiliki hubungan yang intim dengan Allah.Padahal tidak butuh waktu yang lama bagi kita untuk menyisihkan waktu berdoa kepada Allah.Jhon Bunyan yang adalah seorang pengkhotbah sekaligus seorang penulis dengan karyanya yang agung berjudul Pilgrim’s Progress pernah berkata bahwa “ Anda dapat melakukan lebih dari sekedar berdoa setelah Anda berdoa, tetapi Anda tidak dapat melakukan lebih dari berdoa sampai Anda berdoa.Dalam hal ini kita harus meyakini bahwa doa itu adalah segalanya bagi kita karena hanya dengan berdoa sajalah kita bisa terhubung dengan Allah. Yakinlah segala sesuatu yang kamu lakukan dengan doa pasti akan membuahkan hasil yang manis yang dapat dinikmati oleh banyak orang sebagai berkat yang terindah dari Tuhan.Ingatlah sekuat apa pun usahamu bekerja dan melepaskan diri dari setiap pergumulan hidup yang kamu alami jika tidak disertai dengan doa maka semuanya akan sia-sia belaka. Ora et labora: berdoa dan bekerja. Doakan apa yang kamu kerjakan dan kerjakan apa yang kamu doakan. Berikanlah waktumu senantiasa untuk berdoa kepada Tuhan. Oleh karena itu melalui nas renungan ini kita diajak untuk senantiasa hidup dalam doa sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah. Tuhan kiranya memampukan kita. Amin.


Doa Penutup: Terima kasih ya Allah bapa untuk sapaan firmanMu bagi kami pada hari ini. FirmanMu Tuhan mengingatkan kami kembali agar kami senantiasa menghidupi doa itu dalam kehidupan kami. Terkadang kesibukan dalam pekerjaan maupun aktifitas kami sehari-hari membuat kami sering sekali lupa berdoa dan bersyukur kepadaMu. Untuk itu ya Bapa bimbinglah kami agar dalam setiap langkah dan pekerjaan kami,kami senantiasa mengandalkan doa yang menjadi nafas kehidupan bagi kami karena hanya dengan berdoa kami dapat berkomunikasi denganMu dan mencurahkan segala sesuatu yang terjadi dan yang kami rasakan dalam kehidupan kami. Tuntunlah kami agar kami juga boleh belajar untuk menjadi pendoa bagi banyak orang dan juga bagi keluarga kami agar mereka juga merasakan berkat dan kasihMu. Doa itu kiranya menjadi gaya hidup bagi kami yang tidak terlepas dari kehidupan kami. Mampukan kami ya Bapa untuk dapat melakukannya seturut dengan kehendakMu. Amin.

 

Anugerah Tuhan Yesus Kristus, Kasih Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus menyertai kita semua. Amin.


Pdt.Sarinah Novayanti Simanullang, S.Th- (Kabag. Administrasi Biro TIK HKBP)


Pustaka Digital