Renungan Harian HKBP | 25 Juni 2024


Doa Pembuka: Terima kasih ya Allah atas penyertaan Mu yang tidak pernah berhenti dalam kehidupan kami. Tuntun dan arahkanlah hati serta pikiran kami untuk sepenuhnya melakukan Firman Mu dalam perjalanan hidup yang penuh dengan batasan kasih. Di dalam nama Yesus Kristus kami berdoa. Amin.

 

Habakuk 2:3

“Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.”

 

Waktu Tuhan Pasti Yang Terbaik

Dalam kehidupan, kita sering kali menghadapi situasi di mana harapan dan impian kita tampak tertunda. Kita mungkin bertanya-tanya mengapa Tuhan membiarkan kita menunggu begitu lama, dan apakah janjikan akan benar-benar tergenapi? Pada masa Habakuk, Yehuda berada di bawah ancaman kehancuran oleh Babel, dan ketidakpastian serta ketakutan merajalela. Tuhan meyakinkan Habakuk bahwa keadilan akan ditegakkan, meskipun tampaknya lambat. Ini adalah panggilan untuk tetap teguh dalam iman dan berharap pada Tuhan, meskipun situasinya tampak gelap dan tanpa harapan. Hababuk 2:3 memberikan kita penghiburan dan keyakinan bahwa meskipun penantian itu tampak lama, waktu Tuhan pasti yang terbaik.

Pentingnya kesabaran dan iman dalam menantikan janji Tuhan. Hal ini mengingatkan kita bahwa waktu Tuhan bukan waktu kita, dan rencanaNya bukan rencana kita manusia. Maka melalui penantian tersebut, kita dipanggil untuk tetap setia dan percaya bahwa Tuhan akan menggenapi janjiNya pada waktu yang telah ditetapkan. Janji Tuhan pasti akan terwujud dan tidak akan mengecewakan. Menanti penggenapan janji Tuhan dengan iman adalah sikap yang harus kita pelihara dalam hati. Seperti Habakuk yang berdiri di menara penjagaan dan menunggu jawaban Tuhan, kita juga harus memiliki pengharapan yang tidak pernah pudar. Pengharapan ini bukan sekedar optimisme, tetapi pengharapan yang didasarkan pada karakter Tuhan yang setia dan tak berubah. Meskipun terkadang kita merasa bahwa penantian itu lama dan melelahkan, kita diajak untuk tetap berharap dan tidak putus asa, Tuhan tidak menipu dan apa yang telah Dia janjikan pasti akan terjadi. Penantian itu bukan tanpa tujuan; setiap momen adalah kesempatan bagi kita untuk bertumbuh dalam iman dan memperkuat hubungan kita dengan Tuhan. Keyakinan ini memberikan kita ketenangan dan keberanian untuk terus berjalan, meskipun jalan tersebut tampak panjang dan sulit. Jadi marilah kita terus berharap dengan hati penuh percaya, sabar dalam penantian akan pengenapan janji Tuhan. Amin

 

Doa Penutup: Ya Tuhan Allah, ajar kami menanti dengan iman dan kesabaran dalam perjalanan hidup kami di dunia. Ingatkan kami bahwa Engkau selalu setia pada janji Mu dan tidak mengecewakan kami. Agar kami dapat menjalani hidup dengan penuh keyakinan dan sukacita bahwa waktu Tuhan pasti yang terbaik untuk kami. Amin.


C.Pdt. Destri Ayu Natalia Hutauruk, S.Si. (Teol.)- LPP II di Biro SMIRNA HKBP

Pustaka Digital