Renungan Harian HKBP | 29 Juni 2024

Selamat pagi dan salam damai dalam Kristus untuk Bapak, Ibu, dan Saudara-saudari sekalian. Kembali kita bertemu dalam renungan harian Dep. Marturia HKBP. Pada hari ini, kita akan bersama merenungkan firman Tuhan yang diambil dari Lukas 17:5. Sebelum kita mulai renungan hari ini, saya mengundang kita sekalian untuk mengambil saat teduh sejenak. 

 

Saat Teduh 

 

Doa Pembuka: Kembali kami datang ke hadapanMu untuk bersyukur atas hari baru yang masih Engkau berikan pada kami. Kami bersyukur kalau kesempatan memuliakanMu dalam berbagai kegiatan dan aktivitas kami masih Engkau curahkan atas kami. Sebentar kami akan mendengar dan merenungkan firmanMu, ya Allah Sang Sumber Hikmat, mampukanlah kami memahami yang Engkau ingin sampaikan. Demi Kristus kami berdoa, Amin.

 

Pembacaan NatsLukas 17:5

Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: “Tambahkanlah iman kami!”

 

Topik“Meragu Sebagai Proses Beriman”


Bapak, ibu, dan saudara yang terkasih, pernahkah kita mendapat tugas yang begitu berat dari atasan atau bos kita? Begitu besar tugas yang diberikan samapai kita memohon pertolongan dalam mengerjakan tugas tersebut? Padahal, atasan kita sudah mengetahui bahwa sesungguhnya kita mampu melakukannya. Itulah mengapa tugas tersebut didelegasikan kepada kita. 

 

Perasaan seperti itulah yang mungkin dirasakan oleh para murid Yesus dalam perikop yang menjadi bahan renungan pagi kita kali ini. Bila kita baca dari ayat yang pertama, kita bisa melihat bahwa Yesus sedang memberikan para murid tugas yang cukup berat. Beberapat tugas yang disebutkan adalah tidak menyesatkan pengikut Yesus dan mengantisipasi akan adanya penyesatan yang dilakukan pihak lain, dan mengampuni mereka yang berdosa bahkan bila dosa tersebut berdampak langsung pada para murid, maka secara spesifik Yesus mengatakan bahwa para murid harus sungguh mengampuni dia. 

 

Atas berbagai mandat ini, para murid kemudian mengatakan agar iman mereka ditambahkan. Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari respons para murid ini. Pertama, para murid memang sadar bahwa mandat dari Yesus ini sungguhlah besar, sehingga mereka mulai merasa ragu atas kemampuan mereka sendiri. Inilah mengapa mereka memohon agar iman mereka ditambahkan sehingga mampu mengerjakan semua yang disampaikan oleh Yesus tadi. Padahal, sama seperti ilustrasi di awal, Yesus sudah mengetahui bahwa para murid sungguh mampu mengerjakan mandat tersebut. 

 

Kedua, fakta bahwa para murid Yesus sempat merasakan keraguan atas imannya sendiri harusnya bisa menjadi penghibur bagi kita. Menjadi pengikut Kristus yang baik bukanlah berarti harus memiliki kemantapan iman setiap saat. Tidak. Para murid saja yang sudah menghabiskan banyak waktu bersama Yesus bisa merasakan keraguan atas imannya di beberapa kesempatan. Namun, bila kita merasakan keraguan atas iman kita, maka menghadap Yesus adalah respons yang paling tepat. Sama seperti yang dilakukan oleh para murid. Karena sesungguhnya hanya Yesus mampu memberi ketenangan yang sejati dalam beriman. 

 

Semoga bacaan hari ini bisa menjadi bekal yang bisa kita gunakan ketika berada dalam persimpangan iman atau dalam kondisi meragu yang akut. Datanglah kepada Dia dan mintalah pertolongan. Hanya dari Dialah penghiburan dan kekuatan yang sejati bisa hadir. Tuhan menyertai kita. Amin.

 

Doa Penutup: Allah Sang Sumber Kekuatan Yang Sejati, kami bersyukur atas sapaan firmanMu yang sudah kami dengarkan. Kami bersyukur kalau ternyata keraguan adalah bagian penting dalam beriman. Ajarlah kami agar semakin baik dalam mengolah keraguan yang mungkin sedang kami rasakan atau yang kelak akan menyapa kami. Kiranya, kami mampu melihat petunjukMu bahkan dalam kekalutan sekalipun. Kami juga berdoa untuk para saudara kami yang mungkin saat ini berada dalam kondisi yang sulit. Baik karena harus memilih maupun karena harus mengerjakan tugas yang besar. Kiranya mereka mampu melalui semuanya dengan bijak. Inilah doa dan permohonan kami, demi Kristus kami berdoa. Amin.  

 

Anugerah dari Tuhan kita Yesus Kristus, Kasih setia dari Allah Bapa, serta Persekutuan dari Roh Kudus, kiranya menyertai kita. Amin.



Cal. Pdt. Mikhael Sihotang, M.A.- Staf di Kantor Ephorus HKBP

Pustaka Digital