Renungan Harian HKBP | 3 Juli 2024

Shalom Saudara-saudariku yang terkasih dalam Kristus Yesus, para pendengar renungan Marturia HKBP, dimana pun anda berada semoga dalam keadaan sehat selalu, sebelum kita mendengarkan renungan pada hari Rabu 3 Juli 2024, sebagaimana ayat harian almanak HKBP, marilah kita saat teduh sejenak dan berdoa. Kita berdoa!

Doa Pembuka: Segala Puji dan syukur kami haturkan ke hadiratMu ya Tuhan, atas cinta kasih dan rahmatMu yang tetap mengiringi kehidupan kami. Pada hari ini Tuhan kami akan mendengarkan firmanMu, yang akan disampaikan oleh hambaMu sebagai bekal rohani kami, agar firman-Mu menerangi setiap pekerjaan dan kehidupan kami, sehingga menjadi berkat bagi banyak orang. Untuk itu Tuhan, persiapkan hati dan pikiran kami sehingga FirmanMu dapat tetap tinggal dan berbuah didalam hati kami. Didalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus Tuhan, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.

Renungan pada hari ini tertulis dalam

Yesaya 26:3

yang hatinya teguh Kau jagai dengan damai sejahtera, sebab kepadaMulah ia percaya. Demikian firman Tuhan.

Bapak Ibu yang terkasih dalam Yesus Kristus, pasal 26 adalah nyanyian pengharapan akan keselamatan bangsa Israel dalam menghadapi masa yang penuh ancaman, serta tantangan baik dari krisis politik dan spiritual dalam negeri dan dari kekuatan militer negara asing seperti Asyur yang mana nantinya Asyurlah yang akan menjajah Israel. Ayat 3 ini sangat menekankan bahwa hanya dengan kepercayaan dan keteguhan hati didalam Tuhanlah kunci untuk mendapatkan damai sejahtera. Dengan kata lain kita harus bergantung kepada Allah maka kita akan dijagaiNya.

Ahli perjanjian lama John N. Oswait mengatakan keteguhan hati mengindikasikan konsistensi dan komitemen penuh dalam mengandalkan Tuhan dalam segala situasi. Pertanyaannya kemudian sudahkah kita konsistensi dan komitmen mengandalkan Tuhan? Mengapa masih menomorduakan Tuhan jika menghadapi hal-hal sulit? Dalam kehidupan sehari-hari di tengah zaman yang banyak pergolakan tetapi kita pasti menjumpai ketidakpastian, bahkan kesulitan dalam hidup, namun menaruh percaya pada Tuhan akan damai sejahtera. Kata damai sejahtera yang digunakan disini adalah shalom mencakup lebih dari sekadar tidak adanya konflik tetapi juga kelimpahan spiritual yang berarti mendapatkan ketenangan dan keamanan batin atau stabilitas. Lebih dari pada itu ia juga beroleh kekuatan dan keberanian ilahi untuk menantang masa depan. Namun orang yang tidak menaruh percaya pada Tuhan maka dia akan mudah diprovokasi, hidupnya kacau dan tidak stabil.

Sebab dalam ayat 24 dikatakan Tuhan adalah gunung batu kita. Akan ada masa dimana Tuhan membalikkan keadaan dan menghadirkan damai sejahtera itu dengan cara memulihkan umatNya. Tidak hanya pemulihan spiritual tetapi juga jasmani serta keadaan sekitar kita. Mari kita belajar menyerahkan kekuatiran kita kepada Tuhan seperti tertulis dalam 1 Petrus 5:7 serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Dengan demikian hati dan pikiran kita tetap terjaga dari pikiran negatif dan niat buruk untuk menghakimi Tuhan dan orang lain. Ini hanya dapat dilakukan jika kita tetap membaca alkitab, berdoa dan bersekutu dengan komunitas iman atau yang biasa disebut dengan disiplin rohani. Serta berusaha untuk menjalankan prinsip-prinsip kebenaran Tuhan dalam segala hal.

Terakhir dispilin rohani dan percaya kita kepada Tuhan harus diwujudnyatakan dengan kita diajak untuk membagikan damai sejahtera kepada orang lain, dengan menjadi alat, agen juga duta perdamaian. Kita tahu bahwa duta tidak hanya menyampaikan pesan seperti tukang pos tetapi juga melakukannya. Menjadi garam dan terang dunia. Dan masih banyak lagi contoh atau teladan iman yang dapat kita lakukan untuk membantu diri sendiri dan orang lain agar tetap percaya kepada Tuhan. Jangan sampai jemaat kristen tidak menjadi pembawa damai sehingga karakter kita membuat orang lain justru tidak percaya kepada Tuhan.

Bapak Ibu yang terkasih dalam Yesus Kristus ada sebuah kisah nyata Corrie ten Boom adalah seorang wanita Belanda yang bersama keluarganya membantu menyembunyikan orang-orang Yahudi dari Nazi selama Perang Dunia II. Keluarganya akhirnya ditangkap, dan Corrie serta kakaknya, Betsie, dikirim ke kamp konsentrasi Ravensbrück. Corrie dan Betsie mengalami kondisi yang sangat keras, kelaparan, dan penganiayaan. Namun, di tengah penderitaan, mereka terus mengandalkan Tuhan. Mereka menyelundupkan Alkitab dan sering mengadakan kebaktian rahasia di barak mereka, membacakan ayat-ayat penghiburan dan pengharapan kepada sesama tahanan. Ada satu kisah terkenal tentang botol vitamin yang mereka miliki. Botol tersebut tidak pernah habis meskipun digunakan setiap hari oleh banyak orang. Ini mengingatkan mereka pada mukjizat minyak di Alkitab (1 Raja-raja 17:14-16). Bagi Corrie dan Betsie, ini adalah tanda bahwa Tuhan menjaga mereka. Meskipun menghadapi kematian setiap hari, Betsie selalu mengingatkan Corrie untuk memaafkan para penjaga mereka dan berdoa bagi keselamatan mereka. Betsie menunjukkan kedamaian luar biasa yang berasal dari kepercayaannya kepada Tuhan. Dia sering berkata, "Tidak ada lubang yang begitu dalam sehingga kasih Tuhan tidak lebih dalam lagi. Setelah perang, Corrie dibebaskan karena kesalahan administratif beberapa hari sebelum semua wanita seusianya dibunuh. Dia kemudian menghabiskan hidupnya berkeliling dunia, berbicara tentang pengampunan dan kasih Tuhan. Salah satu momen paling mengharukan adalah ketika dia bertemu kembali dengan salah satu penjaga kamp dan mampu mengampuninya, menunjukkan kepercayaannya pada Tuhan dan kasih Tuhan yang luar biasa. Amin

Doa Penutup: Bapa di dalam sorga, terima kasih untuk firman-Mu yang sudah kami dengarkan, melalui hambaMu. Untuk itu Tuhan kami ajari kami untuk selalu percaya kepada Tuhan dalam segala situasi sulit. Tuhan tidak lupa kami berdoa untuk seluruh jemaat Kristen juga jemaat HKBP dimanapun dalam situasi apapun, Tuhan kiranya memberikan kesehatan dan rejeki bagi yang belum dapat kerja. Memberikan pasangan bagi yang merindukan rumah tangga dan memberikan Anak bagi yang merindukan keturunan. Kami juga memohon Tuhan untuk seluruh hambaMu yang terus menyampaikan FirmanMu, Pendeta, Guru Huria, Diakones, Bibelvrow, Evangelis, juga Penatua berikanlah kesehatan dan segala kerinduan mereka agar dapat terus menyampaikan firmanMu kapanpun dan dimanapun. Didalam nama Tuhan Yesus Kristus kami sudah berdoa dan mengucap syukur.

Kasih Karunia dari Tuhan kita Yesus Kristus dan Anugerah dari Allah Bapa dan persekutuan dengan roh Kudus kiranya menyertai saudara/i sekalian hari sampai selama-lamanya. Amin.


Pdt. Mikha Uli Simanungkalit S.Si Teol – Staf Biro Urusan Dana Pensiun HKBP

Pustaka Digital