Renungan Harian HKBP | 7 Januari 2025

Doa Pembuka : Ya Tuhan, kami datang ke hadirat-Mu dengan hati yang terbuka dan penuh kerinduan. Terima kasih atas berkatMu yang sampai saat ini kami rasakan. Saat ini, kami ingin merenungkan firman-Mu dari Mazmur 103:13. Bukalah hati dan pikiran kami agar dapat mengerti setiap pesan yang Kau sampaikan. Biarlah Roh Kudus-Mu hadir di tengah-tengah kami, membimbing setiap kata dan pikiran kami, agar kami semakin mengenal kasih dan pemeliharaan-Mu dalam hidup kami. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.

Mazmur 103:13

“Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.”

Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Kristus, ayat ini menggambarkan kasih Allah yang lembut, penuh perhatian, dan tak berkesudahan terhadap umat-Nya. Seperti seorang ayah yang memiliki kasih yang mendalam kepada anak-anaknya, Allah juga menunjukkan kasih yang sempurna kepada mereka yang menghormati dan takut akan Dia.

Dari sini kita diingatkan bahwa Allah memahami kelemahan dan kebutuhan kita, seperti seorang ayah yang mengerti keterbatasan anak-anaknya. Kasih-Nya tidak didasarkan pada kemampuan kita, melainkan pada hubungan kita dengan-Nya. Apapun kesalahan kita, Dia selalu siap memeluk kita dengan kasih-Nya yang tak berubah.

Sebagaimana kita taat kepada orangtua kita, “Takut akan Tuhan” dalam ayat ini bukan berarti takut yang menakutkan, tetapi rasa hormat yang mendalam dan keinginan untuk hidup sesuai kehendak-Nya. Ketika kita takut akan Tuhan, kita menempatkan Dia sebagai pusat kehidupan kita, dan dalam kasih-Nya, Dia menjaga dan memelihara kita.

Maka dari itu Bapak Ibu saudara saudari, sebagai anak-anak yang dikasihi Allah, kita dipanggil untuk hidup dalam kasih dan rasa syukur. Mengingat betapa besar kasih-Nya, mari kita memberikan yang terbaik dalam ketaatan dan pelayanan kepada-Nya.

Untuk memulai semua pekerjaan dan aktivitas kita hari ini, marilah kita merenungkan seberapa besar kasih Allah dalam hidup kita.  bahkan di saat-saat kita merasa tidak layak.

Marilah kita menjadikan kasih Allah sebagai motivasi untuk hidup dalam kesetiaan dan ketaatan kepada-Nya.

Belajarlah untuk menunjukkan kasih yang sama kepada orang lain, terutama kepada mereka yang membutuhkan perhatian dan penghiburan.

Mari kita bersandar pada kasih Allah yang tak berkesudahan dan menjalani hidup dengan penuh syukur, karena kita adalah anak-anak yang dikasihi oleh-Nya. Amin.

Doa Penutup : Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur atas kasih-Mu yang tak terhingga, seperti kasih seorang ayah kepada anak-anaknya. Terima kasih karena Engkau selalu mengerti kelemahan kami, memelihara, dan mengasihi kami tanpa syarat.Ajarlah kami untuk hidup dengan rasa hormat dan takut akan Engkau, bukan karena rasa takut yang mengikat, tetapi karena kami ingin menyenangkan hati-Mu. Tuntun langkah kami agar kami selalu berjalan dalam kebenaran-Mu, dan mampukan kami untuk menunjukkan kasih-Mu kepada sesama kami.Ya Tuhan, dalam segala kelemahan kami, kuatkanlah kami dengan kasih-Mu. Biarlah hidup kami menjadi kesaksian akan kasih setia-Mu yang luar biasa. Kami serahkan hidup dan hati kami ke dalam tangan-Mu. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.


Pdt. Rut Toman Jaya Nitami Simanullang, S.Th - Pendeta Fungsional di Biro TIK HKBP

Pustaka Digital