Renungan Harian HKBP | Selasa, 24 Juni 2025

Selamat pagi saudara-saudari. Kiranya Rahmat Tuhan yang senantiasa menaungi kehidupan kita. Marilah kita menyatukan hati kita untuk memohon tuntunan Tuhan dalam merenungkan FirmanNya.

Doa Pembuka: Kita berdoa! Terima kasih Ya Tuhan untuk kasihmu yang tidak pernah berkesudahan bagi kami. Tuntunlah kami senantiasa untuk semakin mengenal kedalaman kasihMu melalui perenungan akan FirmanMu pada pagi hari ini. Amin.

Yohanes 1: 29

“Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan berkata: Lihatlah anak domba Allah yang menghapus dosa dunia”

Ayat renungan kita pada pagi hari ini merupakan sebuah deklarasi penting mengenai identitas dan misi Yesus hadir ke dunia. Yang pertama Yohanes menyebutkan identitas Yesus sebagai Anak Domba Allah. Dalam ibadah-ibadah umat Israel pada Perjanjian Lama selalu ada ritual penyembelihan anak domba yang dilakukan sebagai kurban permohonan pengampunan dosa dari Allah. Berdasarkan sejarah perjalanan hidupnya, umat Israel benar-benar menyadari kestabilan hidup hanya akan mereka peroleh bila mereka tunduk dan taat kepada Allah, sebaliknya bila mereka berdosa dengan meninggalkan Allah dan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kehendakNya, pada saat itu mereka akan mengalami kekacauan hidup. Itu sebabnya, mereka akan segera melakukan ritual pengurbanan anak domba untuk memohon pengampunan dosa bila mereka melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum Allah. Yohanes dalam ayat ini menyatakan, Yesus adalah anak domba yang sejati yang dikurbankan demi keampunan dosa manusia. 

Yeng kedua dalam ayat ini, Yohanes menyatakan missi Yesus hadir ke dunia yaitu untuk menghapus dosa dunia. Kita tahu, betapa Tuhan menciptakan dunia penuh keindahan dan kedamaian. Satu-satunya hal yang Allah inginkan untuk dialami dan dirasakan umat manusia adalah kebahagiaan dan kedamaian. Namun kejatuhan manusia ke dalam dosa telah menodai segalanya. Dosa mengakibatkan manusia harus mengalami berbagai penderitaan.  Manusia dengan kekuatannya sendiri tidak dapat melepaskan diri dari jerat dosa, tidak dapat memperoleh keselamatan. Namun oleh belas kasihNya, anakNya Yesus Kristus telah menjadi anak domba yang dikurbankan untuk keampunan dosa dunia. Perngorbanan Yesus menjadi jalan bagi manusia untuk memperoleh keselamatan, untuk kembali kepada kebahagiaan dan kedamaian. 

Sebagai umat yang percaya marilah kita mendeklarasikan dan mengimani hal yang sama seperti hal yang Yohanes nyatakan di ayat ini. Marilah juga kita menyatakan “Lihatlah, Yesus anak domba Allah yang menghapus dosa dunia, yang menghapus dosa-dosaku”. Marilah kita menjalani hidup yang akrab denganNya, menyediakan waktu-waktu khusus bagi kita setiap harinya untuk bertemu denganNya di dalam ibadah dan doa. Dengan demikian, meski kita masih hidup dalam dunia yang penuh kemelut, kita tetap dapat merasakan kebahagiaan dan kedamaian bersamaNya. 

Doa Penutup: Kita berdoa! O Tuhan Yesus Kristus, kami sungguh bersyukur untuk kedalaman kasihMu yang tiada terukur bagi dunia ini. Engkau mengurbankan diriMu di kayu salib bagi keampunan dosa-dosa kami, sehingga dengan itu keselamatan boleh menjadi milik kami. Tolonglah kami manusia yang lemah ini untuk mengimani pengorbananMu itu serta mensyukurinya setiap hari dengan membaktikan hidup kami bagi kemuliaanMu. Amin. 

Pdt. Juliana Sinambela, S.Th- Staf di Kantor Ephorus HKBP

Pustaka Digital