"Bagaimana nge-Branding HKBP?" Hari Kedua Pelatihan Digitalisasi, Informasi dan Komunikasi

Selasa (3/5), pelatihan digitalisasi, informasi, dan komunikasi yang dilaksanakan oleh Biro Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) memasuki hari ke dua. Setelah mendapat pencerahan dari Ompui Ephorus bersama dengan Sekretaris Jenderal HKBP dan Kepala Biro Oikumene pada hari sebelumnya (Senin,3/5) yang menjelaskan secara singkat tentang fokus HKBP untuk menyadari digitalisasi diera saat ini. Secara khusus, kemarin, Sekretaris Jenderal HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan menyampaikan bahwa proses digitalisasi di HKBP sedang dalam proses termasuk tentang keuangan HKBP. Digitalisasi keuangan HKBP serta data jemaat HKBP ini akan membantu HKBP untuk transparan tentang kondisi HKBP.



Pelatihan hari ke dua ini akan fokus pada aktualisasi dan praktik dari sistem digitalisasi, informasi dan komunikasi. Biro TIK HKBP mendatangkan pembicara dari IT DEL di Laguboti yang merupakan tenaga pengajar/dosen. Pelatihan hari ke dua ini dibuka dengan ibadah dan doa yang dipimpin oleh Pdt. Lybina Butarbutar, S.Th (Staff di Sekretariat Mitra).


Pada sesi pertama dihari kedua ini disampaikan oleh Riyanthi Angrainy Sianturi yang berjudul “Dunia Digital dan Branding”. Riyanthi Angrainy Sianturi mengawali sesinya dengan menanyakan “apa itu visi dan misi HKBP?”. Dengan semangat para peserta menjawab “HKBP menjadi berkat bagi dunia.” Visi HKBP inilah yang dilanjutkan oleh Riyanthi Angrainy Sianturi yaitu seminar dan pelatihan ini akan membantu para pelayan atau pendengar saat ini untuk menyampaikan kabar baik di setiap pelayanan. HKBP bersama dengan visinya adalah salah satu cara untuk branding kepada masyarakat dan warga jemaat HKBP untuk mendapatkan nilai baiknya. Branding melalui pelayanan HKBP yaitu koinonia, marturia, dan Diakonia juga dibutuhkan agar HKBP semakin dikenal dan mencitpakan aktifitas yang membuat persepsi positifnya semakin naik. Semakin rutin pelayanan itu diberitakan melalui media sosial, maka semakin banyak pembaca disetiap kalangan dapat membaca dan nilai positifnya menjadi meningkat. Cara-cara yang dapat dilakukan oleh pelayanan HKBP untuk branding adalah pemberitaan aktifitas serta penyediaan basis data yang dapat diakses dengan mudah. Kedisiplinan serta keteraturan menuliskan berita dan mem posting sesuatu tentang HKBP, maka akses akan semakin mudah, HKBP semakin dikenal. Untuk itu, Riyanthi Angrainy Sianturi mengatakan bahwa sangat penting untuk berkoordinasi tim pengelola website dan media sosial, dan mengadakan pelatihan seperti yang diselenggarakan oleh Biro TIK ini, untuk mengasah kemampuan para pelayan dalam dunia pemberitaan dan digital branding.


Setelah selesai sesi dari Riyanthi Angrainy Sianturi, dilanjutkan dengan sesi “Pelatihan Video Editing” oleh Yohanssen Pratama, S.Si, M.T. yang merupakan tenaga pengajar/deson dari IT DEL di Laguboti. Yohanssen Pratama memandu para peserta untuk belajar mengedit video dari aplikasi yang tersedia di smart phonenya masing-masing.

Sampai berita ini dituliskan, pelatihan digitalisasi, informasi, dan komunikasi masih ebrlangsung dengan baik. Tuhan memberkati kita dalam setiap pekerjaan kita.

Pustaka Digital