Renungan Harian HKBP | 14 April 2023

Saudara-saudara yang terkasih dalam nama Yesus Kristus. Sebelum kita mendengarkan renungan firman Tuhan, marilah kita berdoa!

Doa Pembuka: Ya Tuhan, Allah Bapa Kami yang baik. Kami mengucap syukur untuk penyertaanmu dalam kehidupan kami. Kami mohon Tuhan tetap menyertai kami dalam kehidupan hari ini. FirmanMu yang akan kami dengarkan, biarlah mengisi hati dan pikiran kami. Amin.

Renungan: Saudara-saudara yang terkasih, renungan harian bagi kita hari ini sesuai dengan Almanak HKBP, diambil dari Kolose 3: 17. Demikian bunyinya: Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.

Saudara-saudara yang terkasih. Kita memiliki hari khusus untuk beribadah pada hari Minggu. Selain itu kita juga mengikuti ibadah atau partangiangan di lingkungan kita, di tempat kerja, di punguan marga. Kita juga mengadakan ibadah di rumah kita, di tengah keluarga. Banyak orang memahami bahwa beribadah adalah aktivitas di mana kita memberi waktu khusus untuk berdoa, bernyanyi dan membaca firman Tuhan. Betul, itu adalah bentuk peribadahan. Namun, ibadah kita tidak terbatas dalam bentuk ritual seperti itu. Ibadah kita juga adalah dalam aktivitas kita sehari-hari, melalui pemikiran, kata dan perbuatan kita.

Kita tentu tahu nyanyian sekolah minggu “Hati-hati Gunakan Tanganmu”. Iramanya ceria, kata-katanya sederhana. Namun, pesan yang ingin disampaikan begitu kuat, bahwa kita harus menggunakan seluruh anggota tubuh kita dengan hati-hati, artinya jangan sampai kita menggunakannya untuk hal yang tidak baik. Tuhan melihat segala perbuatan kita bahkan di tempat tersembunyi sekalipun. Dan dapat kita katakan bahwa apa yang kita lakukan dengan tubuh kita adalah ibadah kita di segala waktu. 

Rasul Paulus jelas menekankan hal ini dalam ayat renungan kita hari ini. Dikatakannya: “…segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan dan perbuatan, lakukanlah itu dalam nama Tuhan Yesus…”. Dengan demikian, kita dituntut untuk selalu berkata dan berbuat baik, sebab segala sesuatunya harus dilakukan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Tidak mungkin seseorang mengucapkan kata-kata yang kasar, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Tidak mungkin seseorang menyakiti sesamanya, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Secara tidak langsung, Rasul Paulus melalui nas ini hendak mengatakan, apapun yang kamu mau katakan dan perbuat, tidak bisa tidak, harus sesuatu yang baik, sebab semua itu harus dalam nama Tuhan Yesus Kristus, yang baik itu.

Kemudian, Rasul Paulus masih melanjutkan ajakannya kepada pembaca agar mengucap syukur kepada Allah. Setelah diajak untuk berkata-kata dan berbuat di dalam Yesus Kristus, selanjutnya pembaca diajak untuk mengucap syukur. Mengucap syukur hanya bisa dilakukan oleh orang yang merasa cukup. Merasa cukup berbeda dengan berkecukupan, berkecukupan identik dengan kaya. Orang bisa merasa cukup meskipun dia tidak kaya. Bagaimana caranya? Ya dengan mencukupkan diri dengan apa yang ada padanya (bnd. Ibr. 13:5). Hal ini bukanlah perkara mudah. Bahkan orang yang sebenarnya sudah berkecukupan pun, kadang tidak merasa cukup sehingga masih memaksakan diri untuk mendapatkan lebih banyak, dan akhirnya hidupnya dikuasai oleh ketamakan. Orang yang mampu bersyukur adalah orang yang mampu menyadari bahwa ia telah menerima begitu banyak. Kita sebagai orang percaya, terutama harus menyadari bahwa kita telah menerima anugerah yang begitu besar dari Allah kita, yaitu keselamatan melalui Yesus Kristus. Kita yang tidak layak, dilayakkan-Nya. Oleh karena itu sudah sepatutnya kita senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan. Banyak hal yang dapat kita kerjakan sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan. Itulah cara kita mengucapkan terima kasih kepada Tuhan, karena kita telah menerima kebaikan dari-Nya. Amin.


Doa Penutup: Ya Tuhan, Allah kami, terima kasih untuk sapaan firman-Mu yang telah kami dengarkan hari ini. Biarlah firman-Mu mengisi hati dan pikiran kami, biarlah firman-Mu juga yang menuntun langkah kehidupan kami. Ajarlah kami untuk melakukan segala sesuatu di dalam nama Yesus Kristus. Agar segala yang kami lakukan adalah perbuatan kebaikan, dan segala yang kami katakan adalah perkataan kebenaran. Ingatkan kami juga Tuhan untuk mengucap syukur untuk segala berkat yang kami terima, yaitu kehidupan kami, keluarga yang mengasihi kami, pekerjaan yang baik, dan terutama anugerah keselamatan yang Engkau berikan melalui Yesus Kristus. Kami menyerahkan kehidupan kami hari ini ke dalam tanganmu. Sertai dan lindungilah kami, ya Tuhan. 

Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, kasih setia Allah Bapa, dan persekutuan Roh Kudus, itulah yang menyertai kamu sekalian. Amin.

Pdt. Samuel D. Sigalingging, M.Th. – Kepala Bagian Adm. Departemen Koinonia HKBP

Pustaka Digital