Renungan Harian HKBP | 25 Juli 2024

Bapak, ibu saudara/i terkasih, sebelum mendengarkan Firman Tuhan yang menjadi renungan bagi kita hari ini, marilah kita terlebih dahulu berdoa. Kita berdoa!

Doa Pembuka: Bapa kami yang bertahta tinggi di Kerajaan Surga yang kudus, kami mengucap syukur atas hari baru yang masih Tuhan anugerahkan bagi kami hingga kini. Kami mau mensyukuri seluruh anugerah yang Tuhan berikan bagi kami setiap hari, karenanya tuntun dan bimbinglah kami ya Tuhan untuk dapat selalu hidup di dalam-Mu. Di dalam Kristus Yesus Tuhan kami, kami berdoa dan memohon kepada-Mu. Amin.

Firman Tuhan yang menyapa kita pada hari ini tertulis dalam

Yohanes 10:14,

Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.

Demikian Firman Tuhan.

Dalam suatu masa ketika saya sedang pergi ke luar kota, seorang teman mengajak saya berbelanja ke sebuah toko yang berisikan barang-barang branded dengan harga murah. Dengan rasa penasaran dan iming-iming harga murah, tentu saya mengiyakan untuk pergi ke sana. Sesampainya di tempat itu, saya melihat beberapa barang yang cukup menarik perhatian saya, namun ketika saya mencoba mengecek keaslian dari barang tersebut, saya mendapati bahwa barang-barang yang di jual di sana tidak semuanya original. Setelah menghabiskan beberapa waktu, saya mendapaati bahwa beberapa barang yang hendak saya beli tidak terdeteksi di website resmi brand-brand tersebut.

Pengalaman yang saya alami ini mungkin sudah cukup sering dialami oleh beberapa orang di antara kita. Dalam beberapa hal kita sering kali nyaris dan bahkan pernah jatuh dalam perangkap-perangkap tertentu yang membuat kita dirugikan. Dengan iming-iming tertentu, kita kerap kali tertarik akan suatu hal dengan mudah dan bahkan kadang kala tidak menyadarinya.

Dalam renungan di Injil Yohanes pasal 10 yang telah kita dengar hari ini, Yesus menyebutkan diri-Nya sebagai Gembala yang baik, yang mengenal domba-domba-Nya. Ungkapan ini disampaikan Yesus untuk memperingatkan orang percaya agar dapat jeli membedakan gembala yang sesungguhnya. Orang-orang Farisi menyebut diri mereka sebagai gembala, sedangkan Yesus adalah penyusup dan penyesat karena tidak mendapat tugas perutusan dari mereka, dan karena itu orang banyak wajib menaati mereka dan ikut menentang Dia. Untuk menentang perkataan mereka, Yesus menggambarkan siapa gembala sejati dan siapa gembala palsu. Yesus menyebut diri-Nya sebagai Gembala, sedangkan orang percaya adalah domba-domba-Nya yang tinggal di kandang, yakni dunia. Yesus mengatakan bahwa Dia adalah Gembala yang selalu mengenal domba-domba-Nya dengan baik, segala hal tentang kita dikenal-Nya. Tak hanya nama, seluruh hal dalam hidup kita dikenal-Nya dengan sangat baik. Dalam hal ini Yesus menjelaskan bahwa Gembala sejati adalah Dia yang menaruh kasih, memelihara, menjauhkan dari berbagaia ancaman, dan memimpin domba-dombanya. Hal-hal ini jelas tidak dilakukan oleh orang-orang yang hanya sekadar mengklaim diri sebagai gembala.

Selain itu, ungkapan yang juga disebut oleh Yesus dalam Yohanes 10:14 adalah “…dan domba-domba-Ku mengenal Aku”. Perkataan ini menjadi catatan penting bagi setiap dari kita bahwa kita harus memastikan diri memiliki pengenalan yang baik kepada Tuhan. Kita sebagai domba-domba Allah jelas harus memiliki kepatuhan terhadap Dia sebagai Gembala. Kepatuhan para domba terhadap gembala ditandai dengan kepekaan kita dalam mengenali suara-Nya. Pengenalan kita akan suara Allah akan membuat kita sangat mudah membedakannya dengan suara-suara asing yang tidak berasal dari Dia.

Jemaat terkasih, dalam hari-hari kita saat ini tentu tidak dapat dipungkiri bahwa ada-ada saja pihak yang mengaku diri sebagai gembala namun tidak memberi dirinya melayani sebagaimana seorang gembala seharusnya. Karena itu melalui renungan hari ini kita diingatkan sekali lagi untuk selalu bersikap jeli, cermat dan berhati-hati agar tidak sampai salah memberi diri kita untuk dipimpin gembala yang palsu. Gembala sejati adalah gembala yang mengenal domba-domba-Nya dengan baik, dan domba-domba itu juga harus memiliki pengenalan yang baik akan gembala-Nya. Amin.

Doa Penutup: Bapa terima kasih untuk Firman-Mu yang telah menyapa kami pada hari ini. Tuhanlah kiranya yang memampukan kami untuk melakukan setiap Firman-Mu. Ajari kami ya Tuhan untuk bisa menjadi orang-orang yang memiliki pengenalan yang baik akan Engkau, dan jauhlah kiranya dari kami gembala-gembala palsu yang membawa kami ke dalam kesesatan. Terima kasih ya Bapa, di dalam nama-Mu yang besar kami telah berdoa. Amin.


Pdt. Cintya Crisna Pardede, M.Th.- Pendeta Fungsional di Biro TIK HKBP

Pustaka Digital