Renungan Harian HKBP | 4 Mei 2023

Sebelum mendengarkan Firman Tuhan pada hari ini, marilah kita berdoa!

Doa Pembuka: Bapa yang kami kenal dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami sungguh mengucap syukur untuk segala kebaikanMu dalam kehidupan kami. Kami percaya Tuhan segala kemampuan kami berdasar dari anugerahMu, untuk itu Tuhan pada hari ini kami menyerahkan hati kami untuk mendengarkan FirmanMu yang menuntun kami ke dalam kehidupan, dalam nama Yesus Kristus kami berdoa, Amin.

Bapak/ Ibu, saudara/i yang terkasih dimana pun kita berada, kita akan menderkan Firman Tuhan yang tertulis dari Injil Markus 5 : 28, namun kita akan membacanya dari ayat 27 – 29, demikian Fiman Tuhan: “Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya”.

Bapak/Ibu, saudara yang terkasih, dalam pengertian sendiri kita dapat mendeskripsikan Iman dengan berbagai macam cara. Ada banyak pengertian iman yang dapat kita jabarkan dalam pengalaman rohani kita. Namun kita pasti sepakat apa yang dilakukan oleh Perempuan yang menderita sakit pendarahan dalam firman Tuhan untuk kita pada hari ini adalah iman yang benar-benar ia Yakini. Keyakinan akan iman dapat menghasilkan tindakan reflektif yang tanpa berpikir mengenai peluang kita akan melakukannya bahkan dalam keadaan terdesak, kepercayaan kita akan mendorong kita untuk melakukan sesuatu yang tidak biasa dilakukan oleh orang lain.

Hal inilah yang mendorong seorang perempuan yang sakit itu melakukannya, namun yang ia lakukan bukanlah hal logis yang dapat difikirkan orang lain, yang ia harapkan adalah Keajaiban. Sebuah mukjizat yang merubah hidupnya. Barangkali tentu saja, jika rencana ini ia utarakan kepada orang lain, bisa saja hal ini seperti dongeng atau hal gila berbau keputusasaan. Sebab menjamah jubah seseorang tidak akan menghasilkan apa-apa.

Bapak/ibu, saudara, kita mungkin pernah mendengar cerita mukjizat dan keajaiban atau menontonnya di TV tentang seseorang yang selamat dari penyakit yang mematikan, bahkan ada juga yang kembali hidup melalui perjuangan yang sungguh-sungguh berat demi melawan penyakit yang ia derita. Ada banyak perjuangan dan proses yang cukup lama untuk mencapai hal itu tidak ada yang instan dalam sebuah proses pengobatan. Hal inilah yang mungkin menjadi pemaknaan yang mendalam bagi kita, bagaimanakah kita merespon sebuah mukjizat yang dilakukan Yesus kepada perempuan itu, apakah kita menganggap bahwa ini hal yang tak mungkin terjadi, atau kita berfikir bahwa apa yang dilakukan Yesus memang sebuah mukjizat yang hanya dapat Ia lakukan.

Bapak/ ibu, saudara pasti kita berpikir bahwa memang ini mukjizat yang hanya dapat dilakukan oleh Yesus, namun sebenarnya Yesus sendiri mengatakan kepada perempuan itu pada ayat 34 dalam pasal ini “hai anakKu, Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!. Sungguh Luar biasa. Iman yang menyelamatkan. Perkataan Yesus memberikan kabar sukacita untuk kita.

Sebab itu Bapak/ ibu, saudara, dalam Matius 21 : 22 dikatakan bahwa apa saja yang kita minta dalam doa dalam kepercayaan kita akan menerimanya. Sebab itu iman kita yang meminta kepada Tuhan, Tuhan yang berbelas kasih itu akan memberikannya. Dengan demikian mukjizat boleh terjadi dalam kehidupan kita bukan saja hanya karena Yesus dapat melakukan apapun yang diluar pikiran manusia, melainkan mukjizat boleh terjadi ketika kita benar-benar yakin melalui iman percaya kita kepada Tuhan.

Doa Penutup: Kita berdoa! Ya Tuhan Allah kami, kami bersyukur untuk segala kebaikan Tuhan dalam kehidupan kami yang menghantarkan hidup kami hingga saat ini. Kami bersyukur untuk firmanMu yang kami dengarkan pagi hari ini, ajarlah kami Tuhan untuk semakin yakin dan percaya akan kuasa Tuhan melalui iman percaya kami. Karena itu kami serahkan seluruh kehidupan kami ke dalam tangan pengasihan Tuhan, kiranya Tuhan menolong kami. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa Amin.

Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, anugerah dari Allah Bapa dan persukutuan Roh Kudus yang menyertai kita sekalian. Amin.

Pdt. Dedy Ritonga, S.Th- Staf di Biro TIK HKBP