Renungan Harian HKBP | 7 Juni 2023

Shalom!

Bapak/Ibu yang dikasihi oleh Kristus Yesus, mari kita merenungkan Firman Tuhan pada hari ini (Rabu, 07 Juni 2023). Sebelum kita merenungkannya, kita memohon penyertaan Roh Kudus untuk memampukan kita.

 

Doa Pembuka: Kita berdoa! "Ya Allah, Sang Sumber Keadilan dan Kebenaran, Engkaulah juga Allah yang menjadi Sumber Pengampunan. Kami bersyukur atas tuntunan Roh-Mu yang telah dan terus memperbaharui hidup kami. Oleh karena tuntunan Roh-Mulah, kami dimampukan untuk dapat memahami, merenungkan, dan melakukan Firman-Mu. Ajarkanlah kami sesuai dengan hikmatMu di dalam perenungan FirmanMu pada hari ini. Di dalam Kristus Yesus, kami berdoa. Amin!”

 

Bapak/Ibu yang dikasihi di dalam Kristus Yesus, Firman Tuhan pada hari ini tertulis di dalam Kitab Nabi Yehezkiel pasal 18 ayat 21. Firman Tuhan berkata “Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.” Demikianlah Firman Tuhan. Terpuji dan termuliakanlah Allah selama-lamanya! Amin.

 

Bapak/Ibu yang dikasihi dalam Kristus Yesus, ada sebuah seni kerajinan keramik dari Jepang yang memperbaiki keramik retak bahkan pecah dengan cara direkatkan kembali dan bekas rekatan tersebut akan dilapisi dengan tinta emas. Seni tersebut dinamakan Kintsugi. Keramik yang tadinya sudah retak atau pecah dan tidak lagi dipandang berharga dan berguna akhirnya kembali menjadi barang yang indah bahkan jauh lebih bernilai dari sebelumnya. Seni kerajinan keramik ini pun kemudian dikembangkan menjadi sebuah prinsip hidup orang-orang di Jepang dan bahkan orang-orang di berbagai negara, yang mengajarkan bahwa segala sesuatu akan kembali berharga jika diberi sentuhan untuk diperbaiki. Seni kerajinan keramik ini juga mengajarkan bahwa sesungguhnya kesempurnaan dibentuk dengan niat dan ketulusan untuk mau terus diperbaiki.

 

Dalam Firman Tuhan hari ini, kita dituntun untuk melihat dengan gambaran yang sama. Firman Tuhan pada hari ini adalah pesan yang disampaikan oleh nabi Yehezkiel kepada bangsa Israel. Yehezkiel berulangkali menyerukan seruan pertobatan kepada bangsa Israel. Keadaan bangsa Israel sudah sangat rusak di hadapan Allah karena dosa-dosanya. Dosa-dosa yang tidak hanya dilakukan oleh mereka sendiri namun juga dosa yang telah diturunkan dari nenek moyang mereka. Akan tetapi, Yehezkiel menyerukan bahwa dosa-dosa tersebut akan dihapuskan oleh Allah bila mereka menunjukkan keinginan untuk bertobat, yakni hidup dalam ketetapan Allah dan melakukan keadilan dan kebenaran. Mereka akan dimurnikan untuk tidak menanggung dosa-dosa dari nenek moyangnya dan tidak akan memberi tanggungan atau beban dosa kepada keturunan mereka selanjutnya.

 

Bapak/Ibu yang dikasihi oleh Kristus Yesus, Allah sangat membenci bahkan murka terhadap dosa-dosa yang diperbuat oleh bangsa Israel. Akan tetapi, Allah tetap bersedia menunjukkan kasih dan pengampunan kepada bangsa Israel. Oleh karena, Allah tidak menginginkan kematian atau kebinasaan dari para pendosa yang disebut dengan orang-orang fasik melainkan Allah menginginkan keselamatan bagi mereka melalui pertobatan (Yehezkiel 33: 11). Dalam Firman Tuhan pada hari ini, pertobatan yang dimaksudkan dan dikehendaki oleh Allah adalah hidup dalam ketetapan-Nya dan melakukan keadilan dan kebenaran. Seseorang yang memasuki masa pertobatan harus dengan kesungguhan hati menunjukkan kemauan untuk hidup di dalam kehendak Allah dan menjauhi hal-hal yang tidak dikehendaki oleh Allah. Artinya, ia memberikan hidupnya di dalam tuntunan Roh Allah.

 

Bapak/Ibu yang dikasihi oleh Kristus Yesus, dosa telah merusak jati diri dan relasi umat dengan Allah. Dosa juga membawa umat menuju kebinasaan. Akan tetapi, Allah tidak menghendaki umatNya mengalami kematian karena dosa-dosanya. Allah menginginkan keselamatan bagi umat-Nya. Keselamatan itu adalah pengampunan yang diberikan Allah. Oleh karena itu, hendaknya umat menyambut pengampunan Allah itu di dalam pertobatan untuk hidup dalam ketetapan-Nya dan melakukan keadilan dan kebenaran.

 

Bapak/Ibu sekalian, Allah bersabar menantikan pertobatan umat-Nya dan akan memberi pengampunan kepada umat yang melakukan pertobatan. Allah akan kembali berkenan kepada umat-Nya, jika umat tersebut hidup dalam ketetapan-Nya dan melakukan keadilan dan kebenaran . Melalui Firman ini, nyatalah bahwa pengampunan Allah dan cinta kasih-Nya selalu lebih besar dibandingkan murkaNya atas dosa-dosa manusia. Manusia yang tadinya dipenuhi luka, cela, dan rusak karena dosa akan menerima pengampunan Allah jika ia bertobat. Hidupnya akan dibentuk kembali menjadi sesuatu yang lebih berharga. Hidupnya akan berada dalam keselamatan Allah. Seperti indahnya sebuah keramik retak dan pecah yang disatukan kembali dengan tinta emas, demikianlah hidup kita yang menerima pengampunan dari Allah. Oleh karena itu, hiduplah menurut ketetapan Allah dan lakukanlah keadilan dan kebenaran. Amin.

 

Doa Penutup: Marilah kita menutup perenungan Firman Tuhan pada hari ini di dalam doa, kita berdoa! Allah, Sumber Pengampunan. Kami bersyukur untuk kasih pengampunanMu di dalam hidup kami. Engkau meremukkan masa lalu kami yang kelam dan menuntun kami ke dalam pembaharuan hidup. Tuntunlah kami untuk selalu hidup di dalam ketetapanMu dan melakukan keadilan dan kebenaranMu. Kami membawa di dalam doa kami, orang-orang yang masih meragukan cinta kasih dan pengampunanMu. Arahkanlah hati dan hidup mereka untuk tertuju pada pertobatan yang Engkau kehendaki. Di dalam Kristus Yesus kami berdoa. Amin.

Anugerah dari Tuhan kita Yesus Kristus, kasih setia Allah Bapa, dan persekutuan Roh Kudus. Kiranya menyertai kamu sekalian. Amin!

 

 

 Pdt. Serly Octarina Tampubolon, S.Si.(Teol)- Pendeta Fungsional Biro Jemaat HKBP