WORKSHOP EKONOMI KREATIF KAUM BAPAK

Departemen Koinonia HKBP melalui Biro Kategorial Ama-Lansia HKBP yang dipimpin oleh Kabiro Ama-Lansia HKBP, Pdt. Herwin P. Simarmata, M.Th melaksanakan kegiatan Workshop Ekonomi Kreatif Kaum Bapak HKBP pada tanggal 26-28 April 2023, yang bertempat di Pilo House HKBP Siborong-borong. Kegiatan ini melibatkan warga jemaat kaum bapak yang diikuti beberapa distrik, yaitu Distrik II Silindung, Distrik IV Toba, Distrik VIII DKI Jakarta, Distrik XVI Humbang Habinsaran, dan Distrik XXI Banten. Selain peserta dari HKBP, ada juga peserta yang berasal dari luar HKBP, yaitu dari GKPI Hutaraja Ugan dan Mahasiswi Universitas HKBP Nommensen. 


Tema kegiatan Workshop Ekonomi Kreatif ini, dengan Tema: ”Karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar” (Flp 2:12). Pelaksanaan workshop ini dilakasanakan di Pilo House HKBP yang dikelola oleh Biro Pembinaan HKBP Pdt. Dr. Enig Aritonang, juga didukung oleh Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Siborongborong.


Kegiatan Workshop Ekonomi Kreatif pada tanggal 26 April 2023 dibuka dengan registrasi peserta yang dimulai pada jam 14.00 wib. Kegiatan ini dilanjutkan dengan ibadah pembukaan yang dipimpin oleh Pdt. Krisman Saragih, S.Pd, dengan khotbah penuh sukacita di dalam Kristus. Pada kesempatan ini, Kepala Departemen Koinonia HKBP Pdt. Dr. Deonal Sinaga turut hadir membuka kegiatan workshop secara resmi dan memberikan bimbingan serta arahan kepada para peserta workshop. Beliau menyampaikan bahwa Kegiatan yang berskala nasional ini mampu memberikan dampak yang berarti bagi keluarga dan masyarakat. Kiranya kegiatan ini akan terus dikembangkan oleh HKBP, bahkan pembinaan sebagai warga jemaat HKBP.


Kepala Biro Ama Lansia Pdt. Herwin Simarmata, M.Th, menyambut seluruh peserta yang mengikuti kegiatan workshop ekonomi kreatif dengan penuh sukacita. Beliau berharap melalui kegiatan ini, para kaum bapak dapat meningkatkan perekonomian keluarga melalui pembudidayaan ternak babi. Kemudian kata sambutan Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Siborongborong, Bapak Nababan, menyampaikan bahwa kiranya hasil yang didapatkan dapat dituangkan di tempat kita masing-masing. 


 Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber yang professional di bidang budidaya ternak babi. Ada dua sesi yang dilaksanakan pada hari pertama, yaitu Sesi pertama dari Pdt. Dr. Enig Aritonang Kepala Biro Pembinaan dengan topik “Budidaya Pilo Berbasis Jemaat” dan sesi kedua oleh Dr. Parsaoran Silalahi dengan topik “Pembuatan Kandang”. Materi yang dipaparkan oleh kedua narasumber sangat menginspirasi para peserta.



Pada hari kedua pelaksanaan (27 April 2023) workshop ekonomi kreatif juga berjalan dengan baik. Ada dua sesi yang dibawakan oleh drh. Nometta Sembiring dengan topik “Kesehatan Ternak” dan “Produksi Ekoenzim (Teori dan Praktek)”. Pada sesi ini drh. Nometta Sembiring memaparkan mengenai hal-hal kecil yang bisa membuat ternak babi jatuh sakit. Beliau juga menjelaskan cara-cara untuk mengenali atau melihat tanda-tanda babi yang mengalami sakit. Para peserta terlihat begitu antusias untuk mengikuti sesi tersebut. Di tengah-tengah presentasi, drh Nometta Sembiring memberikan kesempatan bagi peserta untuk bertanya dan mengeksplor lebih banyak mengenai ternak babi. 


Sesi berikutnya dari Ibu Morina Girsang Balai Pembibitan Ternak Unggul Dan Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Siborongborong dengan topik “Sistem Perkawinan Buatan (IB), Teori dan Praktek”. Ibu Morina Girsang memaparkan bahwa ada dua jenis perkawinan ternak, yaitu perkawinan buatan dan perkawinan alam. Perkawinan ternak dengan cara buatan (IB) dilakukan oleh inseminator dengan cara memasukkan semen ke dalam alat reproduksi betina. Perkawinan alam mempertemukan babi jantan dengan betina secara langsung.


Melalui kegiatan ini, para peserta workshop dapat memahami, menimba, dan mempraktekkan secara langsung berbagai pengetahuan dan strategi budidaya peternakan babi yang modern dan profesional. Melalui metode yang professional, diharapkan dapat kualitas ternak babi semakin meningkat. Kegiatan ini diharapkan dapat berdampak luas dan membuka lowongan pekerjaan, perputaran uang meningkat, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.