Renungan Harian HKBP | 1 Juli 2024

Doa Pembuka: Kami bersyukur kepada-Mu ya Allah Bapa di sorga, karena kemurahan-Mu kami dalam keadaan sehat dan penuh sukacita sampai saat ini. Sebelum kami memulai segala aktivitas kami sepanjang hari ini, kami mau mendengarkan Firman-Mu. Bimbinglah kami ya Bapa, agar kami dapat mengerti Firman-Mu dan melakukannya dalam kehidupan kami setiap hari. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa, Amin.

“Berserah Sepenuhnya kepada TUHAN, Hakim yang Adil!”

Saudara-saudariku dan sahabat-sahabatku yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus, Firman Tuhan yang menyapa kita pada hari ini tertulis di dalam kitab

Yeremia 11 : 20

“Tetapi, TUHAN semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku."

Ayat ini adalah seruan dan doa nabi Yeremia ketika dia menghadapi tekanan dan ancaman dari orang-orang yang membencinya dan ingin mencabut nyawanya. Mereka berkata: “Jangan bernubuat demi nama TUHAN, supaya jangan engkau mati oleh tangan kami.” (ayat 21). Mereka tidak suka nabi Yeremia bernubuat dan memberitakan Firman Tuhan kepada bangsa Israel. Mereka merasa terganggu dengan seruan pertobatan dan berita penghukuman dari Tuhan yang disampaikan oleh nabi Yeremia. Padahal berita penghukuman itu disampaikan oleh nabi Yeremia, karena TUHAN telah melihat pemberontakan bangsa Israel kepada TUHAN dan pergi menyembah dan mempersembahkan korban kepada dewa Baal. Tapi mereka tidak suka dengan pemberitaan nabi Yeremia dan mereka menginginkan supaya Yeremia diam dan tidak bernubuat lagi. Kalau tetap bernubuat, maka Yeremia akan dibunuh.

Dalam keadaan terancam seperti itu, Yeremia berseru dan berdoa kepada TUHAN memohon pertolongan dan perlindungan. Yeremia percaya bahwa TUHAN adalah Hakim yang adil. TUHAN menguji hati dan batin seseorang, apakah dia memiliki hati yang bersih atau hati yang jahat. Yeremia percaya bahwa TUHAN akan bertindak adil kepadanya, karena itu dia menyerahkan segala perkaranya kepada TUHAN. Biarlah TUHAN yang bertindak sesuai dengan keputusan-Nya, kebijaksanaan-Nya dan keadilan-Nya. Biarlah TUHAN yang membalas apa yang jahat yang dilakukan oleh orang-orang yang membenci dia dan menginginkan nyawanya. Yeremia dengan sepenuh hatinya hanya berserah kepada TUHAN saja.

Saudara-saudariku dan sahabat-sahabatku yang terkasih! Bila kita mengalami ancaman dan penderitaan, kepada siapakah kita berseru? Apakah yang akan kita lakukan menghadapi ancaman dan penderitaan itu? Tentu tidak ada seorangpun dari kita yang ingin hidupnya terancam atau menderita. Tetapi kita tidak bisa menolak bila ancaman dan penderitaan itu datang. Apalagi jika ancaman itu datang dari orang-orang yang membenci kita karena iman percaya kita kepada Tuhan Yesus Kristus. Atau karena kita berkata yang benar, sehingga ada orang-orang yang tidak suka dan merasa terganggu dengan kesaksian kita yang benar itu, dan mereka mengancam kita untuk diam dan tutup mulut.

Yang pasti, melalui Firman Tuhan hari ini, kita diajarkan untuk berseru dan berdoa kepada TUHAN ketika menghadapi ancaman dan penderitaan, seperti teladan yang telah dilakukan oleh nabi Yeremia. Kita percaya bahwa TUHAN adalah Hakim yang adil, yang menguji hati dan batin manusia. TUHAN akan bertindak benar dan adil kepada setiap umat manusia. TUHAN juga pernah berfirman dalam Mazmur 50:15 “Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau dan engkau akan memuliakan Aku.” Dengan berseru dan berdoa kepada Tuhan, hati kita menjadi tenang dan kita tidak tergoda untuk melakukan pembalasan dengan cara kita sendiri. Dengan memohon pertolongan dan campur tangan Tuhan, kita dikuatkan untuk menghadapi situasi yang sulit dan diberi pengharapan bahwa Tuhan akan meluputkan dan menyelamatkan kita. Rasul Paulus juga pernah menasihatkan kepada jemaat di Roma : “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.” (Roma 12:19).

Karena itu, marilah kita menyerahkan segala perkara dan pergumulan hidup kita Tuhan, agar kita dihibur dan dikuatkan oleh Tuhan untuk menghadapinya. Secara khusus, kita sebagai orang percaya (baca:Kristen), pasti ada saja yang tidak menyukai kita karena iman percaya kita kepada Kristus. Bisa juga terjadi, kita sulit untuk mendirikan gereja atau dilarang untuk beribadah di rumah kita sendiri karena lingkungan yang mungkin mayoritas beragama lain. Atau anak-anak kita sulit mendapat Pendidikan atau pelajaran agama di sekolah-sekolah karena tidak tersedianya guru Pendidikan agama Kristen, seperti terjadi di beberapa wilayah atau daerah di Indonesia. Namun semua perkara atau kesulitan itu, tidak membuat kita menjadi putus asa atau patah semangat atau membuat kita untuk membalas dengan perbuatan jahat. Tapi sebaliknya, kita diajak untuk berseru dan berdoa kepada Tuhan, agar Tuhan bertindak sesuai dengan keadilan dan hikmat-Nya. Kita percaya, Tuhan pasti akan menolong kita dan meluputkan kita dan memberikan yang terbaik dalam hidup kita sebagai orang yang sepenuh hati berserah kepada-Nya. Ingatlah firman Tuhan yang berkata: “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” (1 Petrus 5:7). Amin

Doa Penutup: Terima kasih ya Allah Bapa atas firman-Mu yang menyapa kami pada pagi hari ini, yang mengingatkan kami agar berserah sepenuh hati kami kepada Tuhan dalam setiap ancaman dan penderitaan yang kami alami, karena Engkaulah ya Tuhan, yang menghakimi dengan adil setiap perkara yang terjadi dalam hidup kami. Berilah kekuatan serta penghiburan bagi kami ya Tuhan, agar kami tetap kuat dan penuh semangat untuk mengikut Engkau, melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik dan memuji nama-Mu di sepanjang hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.

Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, kasih setia Allah Bapa dan persekutuan dengan Roh Kudus, kiranya menyertai saudara-saudara sekalian. Amin.

Pdt. Berton Hutapea, S.Si (Teol)- Wakabiro Jemaat HKBP

Pustaka Digital